07🌈

24 4 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR KALIAN YA 💙💙💙
CARANGHAE><💙💙









Happy Reading~

🍭🍭🍭

Sepanjang perjalanan, mereka menghabiskan waktu dengan berdiam diri. Hongjoong sibuk menatap fokus kearah jalanan sedangkan Chaeyong memainkan jarinya dengan mata yang terus menatap jalanan. Dia terlalu malu sekarang dan terasa canggung untuk mereka berdua dalam satu mobil.

"dimana rumah mu?" Chaeyong menoleh kearah Hongjoong.
"ah iya, itu di depan" Hongjoong mengangguk mengerti saat Chaeyong menunjuk ke depan tepat rumah berwarna putih.

Hongjoong mengangguk dan mobilnya di parkirkan tepat di depan rumah Chaeyong. Chaeyong melepaskan selftybel dan menatap Hongjoong seraya tersenyum.
"terima kasih sunbae" ujarnya.
"jangan panggil 'sunbae' diluar sekolah, panggil aku 'oppa' saat kita berdua" Chaeyong mengangguk kecil dan senyuman malunya terpancar di wajahnya.

"kalau begitu, aku turun dulu" Chaeyong akan membuka pintu mobil, namun sebuah tangan menahan tangannya lalu terduduk di kursi. Dia menatap Hongjoong.
"ada a--"





Cup





Manik mata Chaeyong membesar sedangkan pelakunya tersenyum gemas.
"love u" Chaeyong membuang wajahnya lalu buru-buru turun dari mobil. Saat ini jantungnya kembali tidak baik.

Chaeyong membuka pintu rumahnya dengan cepat lalu masuk kedalam rumah. Hongjoong tertawa saat melihat rona wajah Chaeyong yang memerah dan berlari keluar dari mobilnya.

Raut wajah Hongjoong langsung berubah dan dia menampar pelan pipinya.
"yak Kim Hongjoong! Kenapa kau harus tertawa liat reaksi dari gadis bar-bar itu? Lebih lucu Goora" gumamnya seraya memegang erat setir mobilnya.

Dia menggelengkan kepalanya. "kenapa aku membandingkannya dengan Goora? Tentu saja Goora lebih menarik"

Hongjoong langsung menyetir kembali mobilnya menuju rumahnya dengan perasaan kesal dengan dirinya sendiri.

🍭🍭🍭


Tidak terasa sudah 3 hari Hongjoong dan Chaeyong menjadi sepasang kekasih. Humornya sudah beredar luas di sekolah dan sampai terdengar ke telinga kekasih Hongjoong sebenarnya-- Goora. Ada yang mengucapkan selamat dan ada juga membenci Chaeyong karena menurut mereka gadis Lee itu tidak cocok bersanding sama Hongjoong.

Goora yang mendengar berita itu langsung meminta penjelasan dari Hongjoong. Tapi sang lelaki terus mengatakan bahwa berita itu bohong kepadanya. Dia sudah bilang kepada Hongjoong kalau dia melihat Hongjoong dengan Chaeyong 3 hari yang lalu di parkiran. Namun, respon laki-laki itu sangat singkat untuk dia cerna sendiri.

Sekarang, dia meminta Hongjoong menemui dirinya di belakang sekolah dan Hongjoong menyangupinya. Sudah lebih dari 5 menit Goora menunggu kedatangan Hongjoong dengan perasaan bercampur aduk. Dia terus mengenggam hp miliknya seraya berharap Hongjoong akan menemuinya.

Pendengarannya mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat dengannya dan Hongjoong muncul seraya tersenyum manis kearahnya.
"maaf menunggu lama" ujar Hongjoong seraya berdiri di depannya. Goora tersenyum kecil dan terus menatap wajah Hongjoong.

Hongjoong menyadari itu terkekeh. "kenapa kamu terus melihat wajah ku?" tanyanya.

 "kenapa kamu terus melihat wajah ku?" tanyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Goora langsung memeluk tubuh kekar kekasihnya. Dia tidak ingin Hongjoong pergi darinya dan tidak mau berbagi kekasihnya dengan gadis lain. Banyak ketakutan saat memikirkan Hongjoong bersama gadis lain dan merebut Hongjoong-nya. Dia tidak mau itu terjadi.

Dia merasakan sepasang tangan melingkar di punggungnya.
"kenapa, hm? Ada masalah?"

Goora menggelengkan kepalanya di dada Hongjoong dan melepaskan pelukannya seraya menatap manik mata Hongjoong.
"oppa, boleh aku bertanya?" tanyanya terdengar ragu di telinga Hongjoong.

Hongjoong mengangguk kecil. "kenapa kamu harus bertanya dulu? Biasanya langsung juga kalau kamu nanya. Apa yang kamu mau tanya kan? Aku akan jawab" Hongjoong menakup kedua pipi gadisnya.

"oppa bisa menjawabnya dengan jujur?" Hongjoong mengernyit. "biasanya aku juga menjawab semua pertanyaan mu dengan jujur, kan?"

"iya juga, tapi aku ingin oppa lebih jujur menjawab pertanyaan ku ini"

"baiklah, oppa akan menjawab semua pertanyaan mu dengan jujur" Hongjoong tersenyum.

"oppa, 3 hari yang lalu aku melihat oppa dengan seorang wanita di parkiran" ujar Goora serius.
"siapa gadis itu?"

"dia hanya adik kelas" mata Goora menelisik lebih dalam manik mata laki-laki di depannya, berusaha mencari kejujuran di dalam sana.

"terus, kemana kalian pergi?" tanya Goora penasaran.

"aku mengantarnya pulang. Keadaannya kurang sehat, jadi dia meminta tolong kepada ku" jelas Hongjoong.

"kan dia bisa naik bis sendiri? Kenapa dia harus repot meminta tolong kepada mu?" tanyanya penuh selidik.

Hongjoong menghela nafasnya sebentar.
"kamu tau kan kelas ku berselisih dengan uks? Jadi pas pulang, dokter Cheonsa meminta tolong kepada ku untuk mengantarkannya pulang" jelas laki-laki Kim itu. Baiklah, Goora tidak menemukan kebohongan di mata Hongjoong. Dia benar-benar jujur untuk hubungan mereka.

Tapi hatinya sakit saat Hongjoong berbohong kepadanya tempo hari. Dia ingin Hongjoong jujur sekarang.
"kenapa kau berbohong kepada ku?" tanya gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

"bohong? Kapan aku berbohong kepada mu?" tanya Hongjoong heran.

"saat berita itu muncul, kau berpacaran dengan gadis lain di belakang ku. Kau terus menghindari ku---"

"aku tidak bermaksud menghindari mu. Aku tidak ingin kamu salah paham"

"justru kau yang terus menghindari ku membuat ku semakin salah paham!" pertahanannya hancur dan dia menangis untuk pertama kalinya di depan Hongjoong. Dia menundukan kepalanya, dia tidak ingin Hongjoong melihatnya lemah. Karna dia tau, Hongjoong tidak suka dengan gadis yang lemah.

Hongjoong menggaruk tekuknya yang tidak gatal. Dia tidak pernah menenangkan orang menangis. Dia bingung harus melakukan apa biar gadisnya berhenti menangis.

"sudah jangan menangis, kamu tau kan aku tidak suka dengan gadis lemah seperti itu?"

Goora mengangguk kecil dan menghapus air matanya. Dia menatap Hongjoong dan Hongjoong juga menatapnya. Laki-laki Kim itu memegang kedua pundaknya dan menatap intens manik matanya.
"Itu hanya berita palsu, berhenti membahas masalah itu lagi, ya? Aku tidak suka membahas berita sampah seperti itu" ujar Hongjoong serius.

Gadis Kwon itu mengangguk kecil. "maaf ya, aku terlihat lemah sekarang di depan mu" ujarnya.

Hongjoong mengangguk.
"jangan menangis lagi, aku tidak suka melihat mu nangis"
"sekarang kamu harus senyum lagi ya" Hongjoong mengecup singkat bibir Goora membuat bibir gadis itu melengkung manis.

Goora mengangguk kecil seperti anak kecil dan memukul dada Hongjoong pelan. "jangan disini, nanti ada yang melihat kita" ujarnya sedikit kesal.

Hongjoong semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Goora dan menahan tubuhnya dengan tangan kanan yang menempel di dinding belakang gadisnya.
"tidak ada yang melihat kok" bisik Hongjoong terkekeh dan kembali mengecup singkat bibir gadis Kwon itu.

"Kau membuat ku gila oppa" Goora menarik kerah almamater Hongjoong dan mencium lembut bibir Hongjoong seraya menutup matanya.

Mereka terus melakukannya membuat seseorang yang memandangnya tak jauh dari sana dengan tatapan jijik. Dia segera keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan mengendap-endap agar sejoli itu tidak mengetahui keberadaannya.


🍭🍭🍭


Tbc~

Holla~
I'm back^^
Maaf ya aku jarang up ✌️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thanks for Hurting My Heart - Kim HongjoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang