Lee Chaeyong, seorang gadis yang bar-bar saat bersama sahabatnya jatuh cinta kepada seorang kakak kelas yang di cap 'berandalan sekolah' yang bernama Kim Hongjoong. Suatu hari, Hongjoong datang ke kelasnya dengan membawa mini buket bunga seraya berk...
Jam istirahat yang ditunggu semua murid, akhirnya berbunyi. Beberapa guru keluar dari kelas dan membebaskan para muridnya untuk mengisi perut di kantin.
"Chae-ah, ayo ke kantin" ajak Haesu dengan wajah berseri.
Chaeyong yang tengah menyalin tulisan di papan tulis terganggu dan hanya menjawab singkat "iya, tunggu sebentar".
Saat mulai pelajaran, kepalanya terasa pusing. Namun, dia menahannya hingga saat ini. Dia beberapa kali mengerjapkan matanya agar fokus dengan tulisan di papan tulis.
"kenapa kau mengerjapkan mata mu seperti itu? Mata mu sakit?" tanya Haesu khawatir. Haesu memiliki kepekaan yang sangat baik sedangkan Chaeyong hanya sedikit.
"tidak. Hanya sedikit pusing" ujar Haesu yang masih sibuk dengan menulis catatannya.
"makanya ayo kita pergi ke kantin, biar kepala mu tidak pusing lagi. Kamu bisa menyalin catatan milik ku" ujar Haesu merengek.
"tapi catatan mu tidak lengkap" satu kata yang membuat Haesu diam dan memilih mengalah. Memang benar yang dikatakan sahabatnya ini, dia malas banyak mencatat kedalam buku yang menurutnya percuma saja jika tidak di baca.
Chaeyong menutup buku catatannya dan meletakkannya di laci meja. "ayo ke kantin. Aku sudah selesai, maaf membuat mu menunggu" ujar Chaeyong tersenyum.
"ah tidak apa-apa kok, itu udah biasa" Haesu mengandeng tangan Chaeyong dengan senyuman manisnya.
Saat mereka berdiri dan ingin berjalan, seseorang yang sudah berdiri di depan kelas membuat mereka terdiam. Laki-laki yang tadi pagi mereka ceritakan saat perjalanan menuju sekolah sudah di depan mereka.
Seragam laki-laki itu tidak menunjukkan kalau dia seorang pelajar, lengan baju di gulung hingga ke siku, kancing kemeja di biarkan lepas dan menampilkan baju dalamnya yang berwarna hitam.
"apa kau Chaeyong?" tanya laki-laki itu dengan menatap Chaeyong seraya tersenyum. Chaeyong mengangguk kikuk dan seketika jantungnya mulai berdetak kencang.
"s-sunbae k-kenapa mencari ku?" tanyanya. Astaga kenapa aku gugup sekali saat bertemu dengannya?Dan kenapa dia sangat tampan di lihat dari dekat? keluh Chaeyong.
Laki-laki bersurai Light brown itu memberikan sebuah buket bunga mini kearahnya membuat jantung Chaeyong semakin berpacu tidak jelas.
"a-apa ini?" tanyanya ragu. Chae-ah Itu sudah jelas bunga, kenapa kau masih bertanya juga? Batin Haesu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(buket bunga kira² gini ya gaes)
Laki-laki dengan nama Kim Hongjoong itu masih setia tersenyum. "untuk mu" "sebenarnya aku sudah menyukai mu saat kita terlambat datang, tapi aku baru berani sekarang untuk mengungkapkan rasa ini ke kamu" jelas hongjoong membuat Chaeyong tidak percaya. Mata gadis bermarga Lee itu bergetar dan jantungnya benar-benar tidak bisa diajak kerja sama.
"maaf jika mendadak, aku tidak memaksa kamu untuk menjawabnya sekarang. Aku hanya menyampaikan perasaan ku ke kamu" jelas hongjoong seraya tersenyum. Astaga saat ini wajah Chaeyong sudah panas sekali dan dia sedikit menundukan wajahnya.
"eumm.. Aku pergi dulu ya" pamitnya Haesu seraya berlari keluar kelas dan meninggalkan sejoli di mabuk cinta itu di kelas.
Saat ini Chaeyong bertambah malu. Dan dirinya benar benar sendiri di kelas bersama hongjoong. Apa aku harus menjawabnya sekarang? Batin Chaeyong ragu. Jika tidak di jawab itu akan membuang kesempatan berharga ku untuk mengungkapkan perasaan ku juga, ah bagaimana ini?? ~><~
"a-aku..."
"a-a-aku s-suka..."
Mata Chaeyong tertutup sempurna dan tubuhnya mulai jatuh ke lantai. Untungnya hongjoong dengan sigap menangkap tubuh gadis Lee itu dan berada di pelukannya. Hongjoong menyandarkan tubuh Chaeyong di lengan kanannya dan menampar pelan pipi Chaeyong. Ini diluar rencananya.
"Chaeyong-ssi" hongjoong terus memanggil Chaeyong seraya menampar pipi gadis itu. Dia demam pikir hongjoong.
Hongjoong membopong tubuh Chaeyong ala bridal style dan berlari keluar kelas menuju uks. Haesu yang melihat Chaeyong di gendong oleh sunbaenya ikut panik dan berlari mengejar hongjoong. "sunbae, kenapa dengan Chaeyong?" tanyanya khawatir. "dia pingsan" jawab hongjoong.
Beruntung hanya beberapa orang laki-laki yang berada di koridor melihat Hongjoong mengendong Chaeyong.
Tak lama, mereka sampai di uks. Haesu membuka pintu uks dan hongjoong masuk kedalam lalu membaringkan tubuh Chaeyong di brangkar. Dokter Cheonsa menyuruh mereka untuk mundur dan dokter muda itu memeriksa tubuh Chaeyong dengan alat kedokterannya.
Setelah memeriksa kondisi Chaeyong, dokter itu memutar tubuhnya menghadap murid laki-laki yang sangat dia kenal dan gadis yang berwajah imut itu bergantian. "kamu temannya?" tanya dokter itu saat melihat wajah Haesu yang terlihat sangat khawatir.
Haesu mengangguk keras. "Chaeyong tidak apa-apa kan dok?" tanyanya. Dokter Cheonsa itu mengangguk. "dia hanya kelelahan berfikir dan tubuhnya terkena demam, sebaiknya dia istirahat dulu di uks" sarannya.
"terima kasih dok" ujar Haesu seraya membungkuk sebentar ke dokter diikuti oleh hongjoong.
"aku pergi dulu ya" ujar hongjoong saat menatap Haesu.
"Sunbae mau kemana?" tanya Haesu tidak percaya.
"aku tadi di panggil guru sebelum ke kelas Chaeyong" jelas hongjoong dengan wajah serius.
"terus bagaimana dengan Chaeyong? Sunbae tega meninggalkannya?" tanya Haesu sedikit kesal. Sekarang dia tidak peduli dengan tata krama dengan Sunbae di sampingnya ini.
"kan ada dokter disini" ujar hongjoong dengan wajah datarnya. Haesu menghela nafasnya. Percuma debat dengan anak berandalan seperti itu. "ya sudah, Sunbae pergi lah" ujarnya malas.
Hongjoong pun pamit kepada dokter dan pergi dari ruang uks. Sedangkan Haesu menjaga Chaeyong disana bersama dokter Cheonsa.
🍭🍭🍭
Tbc~
Jangan lupa VOTE, dengan tekan 'BINTANG' di pojok kiri dan KOMENTAR kalian ya ^^ 💙💙