"Hei, bangun. Kita sudah sampai," Seseorang menggoyangkan tubuhku.
"Hmm,"
Dengan setengah kesadaran aku bangkit.
Sepertinya aku ketiduran.
"Ah iya. Terimakasih,"
Aku mengambil tasku dan mengintip di jendela.
"Untuk apa?"
"Membangunkanku,"
Ketika aku mengintip di jendela kereta, terpampang dari luar jendela bangunan-bangunan yang sangat tinggi. Terdapat juga banyak benda yang berseliweran seperti melayang di atas perkotaan itu. Aku melihat banyak hal yang sangat asing bagiku.
Apa-apaan bangunan itu. Apakah mereka tidak takut bangunan setinggi itu akan roboh?
Ketika aku berbalik untuk menatap Narin. Ia bertingkah aneh lagi.
Wajahnya memerah. Apakah dia sakit?
"Ahh hmm sama-sama,"
Kami keluar bersama-sama dari kereta itu. Saat itu aku tidak sadar kalau sepanjang perjalanan setelah melawan para bandit itu, aku tidak sengaja tertidur di bahu Narin. Jujur itu sangat memalukan.
***
Kami sampai di gerbang kota dan berbaris untuk pemeriksaan barang bawaan dan ras yang dilakukan oleh beberapa orang lelaki yang sepertinya petugas kota ini. Ya menurutku itu wajar saja, karena menurut penuturan orang yang berbaris di depanku, beberapa hari ini banyak perampokan, pembunuhan, dan parahnya lagi pemerkosaan terjadi di kota ini. Dan katanya hampir semua pelakunya adalah manusia setengah binatang.
Aku sempat tertegun ketika mendengar itu. Ternyata dunia ini sudah berkembang jauh dan bahkan melakukan perkawinan silang antar ras. Saat zamanku masih berperang dulu, semua anggota ras merupakan keturunan murni. Tidak ada sama sekali ras campuran.
Pemeriksaanku berjalan lancar dan kini giliran Narin yang berada di belakangku.
"Anda manusia setengah musang bukan? Mari ikut kami untuk melakukan pemeriksaan lanjut,"
Sontak aku menoleh mendengar penuturan petugas itu.
Narin? Manusia setengah musang? Kenapa aku tidak menyadarinya?
Aku baru teringat bahwa selama ini aku belum pernah bertemu manusia setengah binatang. Aku belum hafal ciri-ciri fisik maupun jiwa dari makhluk itu.
"Tunggu,"
Aku menghentikan petugas itu yang ingin membawa Narin.
"Maaf anda tidak_"
Petugas itu diam seketika. Jika dilihat sekilas selama beberapa detik, warna mataku berubah menjadi merah seperti warna darah.
"Dia adalah teman saya. Saya jamin dia bukan penjahat,"
"Baiklah,"
Petugas itu melepaskan genggamannya dari tangan Narin. Aku menarik tangan Narin untuk pergi dari tempat itu menelusuri jalanan kota. Narin terlihat bingung dengan apa yang terjadi di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Vampire(Vol.1)
FantasyPenebusan dosa? "Sial, bahkan ratu sialan itu tau apa yang sebenarnya terjadi padaku," (Raja Vampire Ganteng) "Huh, tetap saja dunia itu hancur karenamu. Pokoknya harus kau tebus!!," (Ratu Mak Lampir Malaikat) "Males," (Raja Vampire Ganteng) "Apa ka...