Kereta masih berjalan dan kali ini melewati sebuah desa kecil yang keadaannya hampir sama dengan desa tempat kakek tinggal. Rumah kayu berjejeran dengan manusia yang melakukan kegiatannya masing-masing.
Ketika kereta telah melewati perbatasan desa, tiba-tiba saja kereta berhenti dan membangunkan Narin yang saat itu tertidur. Aku hanya mengira ada masalah pada kereta atau lainnya. Tetapi setelah mendengar kebisingan di luar, aku merasakan ada yang janggal dan akhirnya keluar diikuti Narin dibelakangku.
Dan benar saja, beberapa bandit mengacungkan pedang pada kusir dan penumpang lainnya. Keseluruhan kami memiliki 3 kereta dan kereta tempatku berada adalah urutan terakhir. Narin yang saat itu ingin menarik pedang untuk menghajar mereka segera kuhentikan dengan tanganku.
"Apa maksudmu? Mereka dalam bahaya,"
"Jangan membuat gerakan mencurigakan terlebih dahulu. Sebelum itu,"
Aku menggenggam tangan Narin dan setelahnya muncul cahaya di tangan kami. Aku baru saja menganalisis besarnya kekuatan musuh dan kekuatan Narin. Musuh berjumlah 8 orang sedangkan hanya Narin di sini yang bisa bertarung.
Sebenarnya aku bisa, tetapi aku ingin merahasiakannya tidak ada yang boleh mengetahuinya. Aku akan menjadi supporter untuknya.
Setelah aku melepaskan genggamanku. Cahaya itu menghilang.
"Tubuhku terasa lebih ringan, ada apa ini,"
Ia mengayun-ayun kan pedangnya.
"Kamu tidak lupa kan kalau aku seorang healer, aku juga type support dan aku tadi memberikan energi padamu untuk mempercepat pergerakan dan efek penyembuhanmu jadi kamu tidak akan menerima luka dan sakit jika damage musuh berada di bawah rata-rata serangan,"
Dia terlihat memegang kepalanya.
"Aehhh aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan tapi sepertinya ini sangat berguna, terimakasih Peter dan tetaplah di sini,"
Narin melesat dengan pedangnya menuju para bandit itu. Sebenarnya aku tidak begitu yakin bisa membiarkannya bertarung sendirian. Tapi aku tidak mau membuka rahasiaku pada orang lain. Tentang kekuatanku, sosokku yang sebenarnya dan apapun itu.
Lalu, bagaimana aku akan membantunya bertarung? Mengecoh?
Aku memandangi sekitarku mencari sesuatu yang bisa kugunakan. Pandanganku berhenti pada tumpukan bebatuan yang berada di bawah pohon.
Batu!! Itu dia!!
Aku mengambil batu itu dan mengarahkannya ke salah satu bandit.
Baiklah para bandit, saksikanlah perfect aim dariku ini hahaha.
Dengan sentilan sekuat tenaga, batu kecil itu melesat mengenai dada salah satu bandit. Bandit itu terduduk seketika memegangi dadanya. Tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, Narin memukul kepala bandit itu menggunakan gagang pedang dengan sekuat tenaga.
Bandit itu terjerembab seketika. Sementara aku membidik para bandit untuk dilakukan finishing oleh Narin, ia dengan cukup cepat mengayunkan pedangnya ke arah para bandit. Sepertinya ia tidak berniat membunuh para bandit itu. Ia hanya ingin meliumpuhkan mereka sementara dengan mengenai bagian yang bukan organ vital di tubuh para bandit.
Saat aku masih fokus membidik para bandit, seorang bandit secara tiba-tiba muncul dibelakangku mengayunkan pedang ke arahku. Dengan cepat aku menghindari menuju bawah lalu menyikutnya tepat di kemaluan. Gerakan bandit ini terlihat seperti efek slow motion bagiku, lambat.
Bandit itu terjerembab seketika. Sementara aku mengurusi satu bandit ini, Narin sudah membantai mereka semua. Para penumpang yang menyaksikan pertarungan itu pun bersorak gembira dan menyalami memberi terimakasih pada Narin. Adegan itu berlangsung cukup lama sementara aku sudah kembali ke kereta.
Ah, berisik.
Sebenarnya aku sedikit kecewa pada saat itu karena aku tidak bisa mengeluarkan kemampuanku karena alasan tertentu. Di kehidupanku sebelumnya, aku suka memamerkan kekuatanku walaupun itu hanya untuk masalah sepele. Oleh karena itu, aku ingin merubahnya sekarang agar tidak terjadi masalah yang sama.
"Terimakasih sudah membantuku, peter. Aku pasti kalah jika kau tidak membantuku tadi," Narin kembali duduk di sampingku setelah selesai bersalaman dengan para penumpang.
"Ya, tidak masalah,"
Kami pun melanjutkan perjalanan. Sementara para bandit itu diikat dan diletakkan di pinggir jalan menunggu para polisi yang akan datang. Sebenarnya aku tidak tahu apa itu polisi. Mungkin saja seperti pengawal kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Vampire(Vol.1)
FantasyPenebusan dosa? "Sial, bahkan ratu sialan itu tau apa yang sebenarnya terjadi padaku," (Raja Vampire Ganteng) "Huh, tetap saja dunia itu hancur karenamu. Pokoknya harus kau tebus!!," (Ratu Mak Lampir Malaikat) "Males," (Raja Vampire Ganteng) "Apa ka...