Sekarang aku dan Narin berjalan di jalanan kota ini. Manusia berlalu lalang melewati kami.
"Jadi kamu setengah musang, aku tidak menyadarinya,"
"Iya. Maaf sudah menyembunyikannya darimu,"
Dia sedikit merunduk padaku. Aku mencari tempat makan terdekat karena jujur lelah sekali berjalan setengah jam lebih hanya berputar di kota ini
"Ah tidak. Aku tidak mempermasalahkan itu. Tapi apakah tidak ada beberapa ciri khas bagian tubuh binatang di tubuhmu?"
Kami berhenti di sebuah tempat makan.
"Sebenarnya itu tergantung dari dominan keturunan. Aku lebih dominan ke ibuku yang merupakan manusia. Jadi ciri fisik binatangku tidak nampak kecuali aku mengeluarkan kekuatan yang di turunkan ayahku,"
Kami masih mengobrol sambil mencari tempat duduk. Tempat makan ini terlihat beda dengan bangunan lainnya. Aku merasakan ketradisionalan dari tempat ini. Struktur dalam bangunan ini banyak mengandung kayu dan bambu. Bahkan lantai, dinding, atap, semua menggunakan kayu dan bambu.
"Begitu ya,"
Kami sudah mendapatkan tempat duduk dan sekarang aku melambaikan tangan pada pelayan rumah makan ini.
"Apakah kamu melakukan sesuatu pada petugas tadi, Peter?"
Apakah dia menyadarinya?
"Tidak. Aku hanya menyuruhnya untuk melepaskanmu. Mungkin dia takut pada wajahku yang menyeramkan ini," aku memegangi wajahku sambil memasang wajah horror pada Narin untuk sekedar bercanda.
Narin tertawa. sebenarnya itu salah satu kemampuan dasar vampire. kemampuan hipnotis ini hanya dimiliki keturunan vampir murni dan hanya bisa digunakan pada lawan yang lebih lemah darinya. Tentunya lawan harus setidaknya menyentuh darahku untuk mengaktifkan efek hipnotis. Sekilas aku menggigit jariku dan menyentuh tangan petugas itu untuk menghentikannya membawa Narin pergi.
"Mana mungkin. Wajahmu tidak menyeramkan kok. Menurutku kamu keren"
"Hmm?"
"Ah tidak. Tidak jadi. Pelayannya sudah datang. Kamu ingin pesan apa?"
Ia bertingkah aneh lagi. Aku curiga dia memang sedang sakit. Wajahnya memerah lagi. Pandanganku beralih ke daftar menu yang diserahkan pelayan itu padaku. Kostum Maid ini terlihat hampir mirip dengan kostum jaman dulu. Sepertinya tempat makan ini memang menyajikan suasana tradisional untuk memikat pembelinya. Ada sebuah makanan yang menarik perhatianku.
"Apa nama makanan ini?"
"Itu adalah bakso, tuan, dengan daging sapi pilihan dan merupakan makanan unggulan kami,"
Wah jadi makanan berbentuk bola kecil di atas mangkuk ini namanya bakso. Sepertinya terlihat enak.
"Saya memesan bakso dengan es teh,"
Aku menoleh memberikan isyarat pada Narin untuk mengatakan pesanannya.
"Aku sama dengannya,"
"Baik, tuan, nona. Mohon ditunggu," pelayan itu menunduk dan pergi dengan sopan.
Harga dari bakso ini juga cukup murah. 14 murd dan es teh 2 murd. Murd merupakan mata uang di kota ini.
"Huh. Aku tidak terbiasa dengan panggilan itu,"
Narin menggerutu.
Aku sudah terbiasa dengan panggilan seperti itu karena dulu sekali aku adalah seorang bangsawan.
"Kalau kamu adalah healer, berarti elemen sihirmu adalah cahaya ya?"
"Ya begitulah,"
Aku menjawab sekenanya. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya salah dan benar. Elemenku tidak hanya cahaya. Tetapi tidak mungkin aku akan memberitahukan rahasiaku.
"Kalau aku adalah elemen api dari ayahku dan angin dari ibuku,"
Sejak tadi Narin berbicara ini dan itu membuatku semakin penasaran. Apa saja perkembangan dari dunia saat ini. Aku banyak mendengar hal-hal yang belum kuketahui. Jarang sekali orang memiliki 2 elemen yang diturunkan secara langsung dari kedua orang tuanya. Kebanyakan tubuh seseorang hanya akan memilih salah satu.
"Begitu ya,"
Aku menjawab singkat seperti biasa. Aku menjawabnya seperti itu bukan berarti aku tidak peduli. Tapi aku tidak tahu harus membicarakan apa saat berhadapan dengan perempuan.
Ketika aku melamun dengan pemikiranku yang menjalar seperti benang, muncul getaran yang cukup kuat. Semua orang di dalam ruangan ini menyelamatkan diri masing masing. Bawah meja, lari keluar, dan lain lain. Saat aku menganalisisnya lebih lanjut.
Ini bukan gempa biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Vampire(Vol.1)
FantasyPenebusan dosa? "Sial, bahkan ratu sialan itu tau apa yang sebenarnya terjadi padaku," (Raja Vampire Ganteng) "Huh, tetap saja dunia itu hancur karenamu. Pokoknya harus kau tebus!!," (Ratu Mak Lampir Malaikat) "Males," (Raja Vampire Ganteng) "Apa ka...