𝕾𝖙𝖆𝖗𝖙 𝖙𝖍𝖊 𝖏𝖔𝖚𝖗𝖓𝖊𝖞

72 16 21
                                    

Sore hari pun telah tiba, seperti apa yang Jaebum katakan mereka akan berangkat pada sore hari. Dan benar saja, mereka semua sudah berdiri tepat didepan gerbang kastil mereka dengan barang bawaan di punggung nya. Tak begitu banyak tetapi barang nya memang berguna.

"Baik, kita akan memulai perjalanan panjang ini. Tujuan pertama kita adalah tempat ini." Jari telunjuk Jaebum mengarah pada tanda X pertama yang letak nya paling dekat dengan kastil. "Kita ke Lazulli."

"Lazulli sendiri adalah sebuah hutan rindang, diperkirakan akan ada siluman serigala disana. Kita tidak tau mereka baik atau jahat tetapi, bagaimanapun juga kita harus tenang dan tetap waspada." Ucap Jinyoung

Semuanya mengangguk mendengar penjelasan singkat tersebut. Tanpa membuang waktu, mereka segera membenarkan posisi barang bawaan mereka dan berjalan bersama ke arah yang dimaksud.

~

"Jadi begitu, putra dari Azellia sang siluman kucing masih hidup. Dia tumbuh dengan baik juga rupanya."

"Ya, dia sudah besar rupanya dan tak ku sangka bayi manis itu tumbuh menjadi namja sejati."

Dua orang yang memakai jubah panjang itu sedang mengawasi Mark dan saudara nya dari jauh. Mereka terus mengamati pergerakan pergerakan dari Siluman Rubah bersaudara itu.

"Menurutmu, bagaimana reaksi para saudara lainnya saat mengetahui. Salah satu dari mereka bukan lah siluman rubah seutuhnya melainkan setengah rubah dan setengah kucing?"

"Bisa ku pastikan akan terjadi sedikit guncangan diantara rubah bersaudara itu. Terlebih si campuran itu sendiri tidak tau apa apa mengenai jati dirinya."

Salah satu dari namja berjubah itu sedikit menolehkan kepalanya, "apa maksudnya Minhyuk?"

Namja bernama Minhyuk pun ikut menoleh dan kini menghadap orang di depan nya itu. "Begini Hyungwon, dia dengan keenam saudaranya itu berbeda ibu. Hendrick sudah memutuskan untuk merahasiakan ini dari anaknya. Dan rahasia itu tetap terjaga sampai ia meninggal dunia."

Flashback

Beberapa ratus tahun yang lalu, seorang raja siluman rubah bernama Hendrick menghampiri dua perempuan. Yang satu merupakan siluman rubah bernama Victoria yang menggendong seorang anak, serta satu lagi merupakan siluman kucing bernama Azellia yang sedang mengandung.

"Maafkan aku Azellia atas semuanya. Aku salah melakukan ini terhadap istriku Victoria dan padamu." Hendrick berusaha menenangkan sang siluman kucing yang tengah mengandung itu.

Azellia yang menangis kini mengusap perutnya yang sudah membesar "Dia masih darah daging mu tuanku, dan secara tak langsung dia saudara kandung dengan anak Victoria juga. Aku ingin keadilan atas anak ku."

Victoria yang mendengar itu maju dan berdiri di samping suaminya, "Anakmu akan tetap mendapat hak yang sama seperti anakku Azellia, dia akan tumbuh di kastil dan mendapat perlakuan yang layak."

Mendengar itu Azellia masih tidak yakin, hingga ia memegang sebuah liontin yang ada pada lehernya. Sebuah liontin dengan batu permata berwarna ungu.

"Anakku yang akan mewariskan batu permata ini dan hanya anakku saja yang bisa mengaktifkan kekuatan nya saja." Ucap Azellia sambil melirik perutnya yang sudah besar itu.

𝕋𝕙𝕖 ℙ𝕖𝕒𝕔𝕖 𝕠𝕗 𝕋𝕙𝕖 𝔻𝕖𝕞𝕠𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang