Mark dan saudaranya yang lain sudah bersiap siap untuk berangkat siang nanti, karena ini masih pagi mereka memutuskan untuk bersantai sebentar sambil menyusun rencana jikalau ada siluman yang menyerang mereka.
"Tipe penyerang disini ada Saya, Yugyeom, dan Bambam. Yugyeom akan berada di garis depan bersama summon nya. Bambam, kau gunakan Telekinesis mu untuk menghadapi musuh, saya akan melindungi sisi kanan dan kiri." Jaebum menjelaskan sambil menggambar di tanah dengan sebuah kayu
"Mark hyung bisa membantu memindahkan lawan juga apabila musuh terlalu banyak dan summon Yugyeom sudah melemah. Sementara Jackson. Tugasmu melindungi Jinyoung yang healing dan Youngjae yang bisa meramal." Lanjutnya
Mark sedikit protes, "Kenapa kamu harus memegang sisi kanan kiri sendirian? Apa ga bahaya buat kamu?"
Jaebum tersenyum tipis, "Aku baik baik saja. Elemen ku akan melindungi ku, yang terpenting semua baik baik saja.
Jaebum berdiri dari tempat nya dan pergi menjauh, Jackson pun reflek ikut berdiri. "Hyung mau kemana?!"
"Mencari udara segar sebentar." Jawab Jaebum
Mendengar itu Jackson menoleh ke saudara yang lainnya. "Semuanya, aku akan menemani Jaebum hyung ya."
"Oke!" Jawab mereka semua
Tanpa menunggu waktu lama, Jackson segera menyusul Jaebum yang sudah berjalan sedikit lebih jauh didepan nya. Bahkan Jackson sedikit berlari karena tidak mau kehilangan jejak Jaebum.
Setelah berhasil menyusul, Jackson berjalan di samping Jaebum. "Kenapa mau pergi sendiri?" Tanya nya
Jaebum menoleh kearah Jackson, "Hanya ingin berpikir. Siapa anak dari Azellia, apa istimewa nya siluman kucing itu sampai kalungnya diinginkan semua siluman."
"Jinyoung bercerita padaku, jika kalung itu mempunyai kekuatan yang bisa mengabulkan apapun. Tentu semuanya menginginkan itu hyung. Tapi untuk anak dari Azellia, aku pun tak tau." Jawab Jackson
Mereka terus berjalan hingga sampailah mereka di sebuah danau luas yang dikelilingi hutan rindang.
"Cukup nyaman disini. Kupikir kita bisa berjalan sebentar. Kau mau?" Tawar Jaebum
Jackson mengiyakan tawaran Jaebum, jarang jarang hyung nya itu banyak bicara atau bahkan menawarkan sesuatu. Saat ada kesempatan, untuk apa ditolak bukan.
Mereka berdua berjalan beriringan di pinggir danau tersebut. Jackson merasa saat disini Jaebum terlihat lebih banyak mengekspresikan dirinya. Tak jarang bahkan hyung nya ini tersenyum.
Namun langkah kaki mereka berdua terhenti saat Jaebum tiba tiba melirik ke arah sebuah pohon.
"Ada apa hyung?" Tanya Jackson saat ia melihat Jaebum terfokus dengan pohon
Tak lama kemudian Jaebum menarik tangan Jackson. "Aku melihat cahaya biru disana. Ayo periksa."
Sambil berjalan Jaebum masih memegang tangan Jackson hingga mereka berdua berdiri tepat disebuah pohon yang cukup besar. Tak ada yang aneh dari pohon ini tapi tidak dengan tanah nya. Ada sebuah cahaya berwarna biru keluar dari tanah nya.
"Hyung, tanah nya nyala hyung."
"Ya... Iya nyala. Gali yuk."
Jackson melotot sembari melirik Jaebum. "Hih yakin mau digali? Nanti kalo isinya cacing besar Alaska gimana?"
"Ngawur, dah minggir minggir. Biar aku yang bongkar." Jaebum memusatkan tenaga nya pada tangan nya, perlahan dia mengangkat tanah yang menyala tersebut terus menerus dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕙𝕖 ℙ𝕖𝕒𝕔𝕖 𝕠𝕗 𝕋𝕙𝕖 𝔻𝕖𝕞𝕠𝕟
FantasíaPerdamaian, siapa yang tidak menginginkan nya? Tetapi untuk para siluman yang saling bertarung untuk memperebutkan kekuasaan serta kekuatan yang besar, sepertinya sulit untuk mendapatkan atau bahkan mendekati kata "perdamaian" Perjuangan tujuh silu...