Setelah pelajaran selesai,seluruh murid pun berhamburan untuk pulang ke rumah masing masing.
"Eh kalian udah di jemput?"tanya Cia memasukkan buku nya ke dalam tas.
"Udah deh kayaknya,lo Van?"tanya Jesslyn balik.
"Belum tau gue,mending langsung keluar aja"ucap Vany di angguki keduanya.
Dor
Jesslyn dan Cia terkejut akibat Tia yang sudah menunggu mereka di depan kelas dan mengejutkan mereka,tapi itu tidak berpengaruh pada Vany,malah sekarang tatapannya hanya diam dan datar.
"Yaelah lo ngangetin aja iak!"ujar Jesslyn memengelud dadanya akibat terkejut.
"Untung jantung gue ngga copot,kalo sampe copot mau jantung lu yang gue ambil hah"ucap Cia kesal.Memang di antara mereka ber 4,Cia lah yang paling cerewet.
"Hehe sorry guys,udah yuk kita ke depan"ujar Tia langsung merangkul Vany untuk berjalan bersamanya keluar gerbang sekolah.
Sesampainya di depan gerbang,Jesslyn dan Cia sudah di jemput,tersisa Vany dan Tia.
Dering motor mendekati kedua gadis tersebut,yang tidak lain adalah Galang pacar Tia.
"Eh itu Galang,Van mau gue tungguin atau gue minta tolong temen Galang minta tolong anterin lo pulang aja,gimana?"tanya Tia tidak enak meninggalkan Vany sendirian.
"Eh ngga usah Iak,gapapa bentar lagi paling di jemput kok"jawab Vany tersenyum.
"Lo yakin Van?"
"Iyaa Tia ku sayang.Udah sana kasian Galang nunggu lama"balas Vany lembut.
"Hm yaudah deh,tapi kalau ada apa apa langsung kabarin gue ya"yang dibalas anggukan dan senyuman dari Vany.
Sudah 30 menit sejak Tia diantar pulang oleh Galang,tapi Vany tak kunjung dijemput oleh kang Budi.Sekolah yang awalnya rame kini sudah lumayan sepi.
"Duh kang Budi mana sih,mana handphone gue habis baterai lagi"ucapnya sendiri sambil menatap handphone nya.
"Kalau tau tadi gue bawa mobil sendiri" ucapnya lagi.
Percuma jika ia mencari kendaraan umum,karna itu kendaraan umum jika sudah jam 5 sore sudah jarang muncul.
Tak lama setelah ia mengomel sendiri,datang orang tak di kenal menghampiri Vany.
"Eh ada cewek cantik,belum pulang manis?"tanya orang asing tersebut.
"Kalo gue disini ya berarti belum lah!"jawabnya ketus.
"Eits jangan galak galak napa,sini biar aku anterin aja,mau ngga?"menawarkan dan tersenyum nakal.
Vany tak acuh,ia malah mendiamkan orang asing tersebut.Si orang asing yang tidak mendapat jawaban dari Vany langsung menarik narik tangan Vany agar ikut dengannya.
"Ih lu apaan sih lepasin ngga!"ucap Vany memberontak agar tangannya dilepaskan.
"Sini udah sama aku aja,aku anterin sampe rumah kok"ucapnya masih menarik narik tangan Vany.
"Gue gamau!"ujar Vany tapi orang asing tak dikenal tersebut lebih kuat dari ia,jadi ia kesulitan untuk melepaskan tangannya dari orang asing tersebut.
Akibat sekolah dan jalanan yang memang sepi akibat sebentar lagi sudah mau masuk waktu sholat magrib,jadilah tidak ada yang mendengar teriakkan Vany.
Dari kejauhan ada dering motor mendekat ke mereka,melihat ada seorang cewek yang di ganggu ia berhenti dan menghajar orang asing itu.
Bruk!
KAMU SEDANG MEMBACA
say love to her
Teen Fiction" Tuh cowok siapa sih, tiba tiba langsung ngeklaim gue jadi pacarnya " -𝐒𝐭𝐞𝐯𝐚𝐧𝐲 𝐀𝐜𝐳𝐞𝐥𝐲 𝐃𝐢𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 "Gatau kenapa setiap ngeliat mata dia gue seakan ngeliat seseorang di masa lalu, tapi gue gatau itu siapa " -𝐀𝐫𝐲𝐚 𝐃𝐞𝐯𝐚𝐧...