"Pagi bun pagi yah" ucap gadis cantik yang hendak turun dari tangga menghampiri orang tua nya di meja makan."Pagi sayang" balas buna dan ayah nya bersamaan
Gadis cantik jelita itu ialah Stevany Aczely Dirgantara, gadis yang 2 minggu lalu baru saja datang ke negara asalnya, karna sudah 10 tahun tinggal di negara orang.
"Mau sarapan apa sayang?" tanya Rita ibunda Vany.
"Roti aja deh Bun" balas Vany sambil tersenyum hangat.
Rita pun mengolesi roti dengan selai coklat kesukaan sang anak, lalu memberi nya ke Vany.
"Makasih buna sayang" ucap Vany dengan senyuman yang sangat manis.
"Iyaa sayang. Dimakan ya, jangan lama lama nanti kamu telat" balasnya dan di angguki Vany.
Sudah sekitar 10 menit akhirnya siap.
"Buna ayah ade pergi ya, assalamualikum" kata Vany seraya mencium tangan kedua orang tuanya.
"Waalaikumsalam hati hati de" balas Rita dan Ryan diangguki Vany.
Vany jika sedang berada di rumah akan menyebutkan dirinya dengan panggilan ade, karna itu sudah terjadi sejak ia kecil.
•••
Hari ini ia berangkat bersama pak Yong sang supir ayahnya, tapi karna sang ayah sedang cuti jadi ia di suruh mengantar Vany ke sekolah.
"Makasih ya pak Vany sekolah dulu, hati hati pulangnya pak" ucapnya lalu tersenyum ramah seraya melambaikan tangan.
"Iya neng Vany yang rajin ya" balas pak Yong
Baru berjalan masuk melewati gerbang, tiba tiba ada yang manggil Vany.
"Van!"
"Vany!"
Vany yang merasa namanya di sebut langsung menoleh ke belakang.
"Eh, hi Jes" balas Vany.
Jesslyn Ganesha Gunawan atau lebih akrab di sapa Jessy, salah satu sahabat Vany dari mereka SD dulu. Hanya saja Vany harus meninggalkan sahabatnya itu untuk ikut ayah nya pindah tugas ke negara orang.
"Tumben baru dateng, biasanya lo udah stay di kelas megang pena nyalinin pr" ucap Vany tertawa pelan.
"Ga setiap pr juga kali Van gue nyonteknya" ucap Jessy dengan mula cemberut.
Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas.
"Gimana setelah seminggu di sini?nyaman kan?" tanya Jessy sambil berjalan.
"Hm lumayan, setidaknya disini ga ada yang ngegombalin gue setiap gue lewat" balas Vany, karna saat ia bersekolah di New York setiap ia lewat pasti cowo cowo di sana langsung menatapnya dan meminta nomor handphone. Risih bukan jika setiap hari seperti itu.
Vany bisa dibilang cantik bahkan sangat, hidung mancung, kulit putih, postur tubuh ideal, serta rambut hitam panjang membuat siapa saja yang melihatnya sudah pasti tertarik.
Bagaimana tidak tertarik dengan muka khas Indonesia yang sangat jarang ada di kota seperti New York.
"Hahaha i know, makanya itu muka jangan cantik cantik banget jadi incaran kaum adam kan" Jessy dengan tertawa keras membuat beberapa murid yang lewat langsung menatap mereka.
"Toa banget njr mulut lu, udah ah ke kelas yuk ntar keburu bel" Vany mempercepat langkahnya, Jessy masih tertawa seraya mengejar Vany.
Pas pada saat mereka sampai di kelas, guru fisika datang yaitu Bu Nelly dan pembelajaran pun di mulai
KAMU SEDANG MEMBACA
say love to her
Teen Fiction" Tuh cowok siapa sih, tiba tiba langsung ngeklaim gue jadi pacarnya " -𝐒𝐭𝐞𝐯𝐚𝐧𝐲 𝐀𝐜𝐳𝐞𝐥𝐲 𝐃𝐢𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 "Gatau kenapa setiap ngeliat mata dia gue seakan ngeliat seseorang di masa lalu, tapi gue gatau itu siapa " -𝐀𝐫𝐲𝐚 𝐃𝐞𝐯𝐚𝐧...