️Jangan lupa tinggalin vote dan comment kalian di chapter ini yaa!!!
---
❤️❤️❤️
Beberapa tahun sebelumnya ...
- Indonesia : SMA Ghanesa, Malam hari -
I'Il love you a thousand more ...
Riuh tepuk tangan menggema di seluruh aula SMA Ganesha setelah gadis cantik itu menyanyikan bait terakhir lagu A Thausand Years milik Christina Perri. Benar benar penampilan menakjubkan yang mampu menyihir seluruh audiance hanya dengan suara lembutnya. Gadis itu. Ya, dia Andini El-Zhafira Geralda. Siswi tingkat dua yang masuk dalam jejeran the most wanted girl SMA Ganesha. Cantik, pintar dan multitalent. Semuanya paket komplit untuk ukuran remaja berusia 17 tahun itu.
"Kau benar benar menakjubkan, Andini. Kita bangga padamu" ucap Anastasia Emilio setelah Andini turun dari paggung yang menampilkan pentas seni tahunan di sekolahnya.
Andini hanya tesenyum manis. Disisi lain, Raka Althana hanya memperhatikan gerak gerik Andini sambil menyelipkan rokok di bibirnya. Sejak gadis itu masuk dan mengikuti serangkaian acara mos tahun lalu di SMA Ganesha, Raka Althana sudah menaruh perhatian lebih terhadapnya. Hanya saja, wanita itu cukup sulit dijangkau. Entah Andini yang terlalu tinggi atau pesona Raka yang sudah tidak bisa lagi memikat hati kaum hawa. Raka menyisir rambut hitamnya kebelakang kemudian membuang puntung rokok yang sudah habis sebelum melangkahkan kakinya ke hadapan gadis manis itu.
"Hai" ucap Raka membuat langkah kedua gadis itu terhenti.
"Haii kak Raka" ucap Anastasia sambil menyikut lengan Andini memberitahu untuk menyapa salah satu kakak kelas paling populer di SMA Ganesha ini. Anastasia tidak buta untuk mengetahui bahwa kakak kelas di depannya ini sangat menyukai sahabatnya. Hanya saja hidup Andini terlalu tidak peduli terhadap semua perhatian Raka sehingga sampai saat ini pun, Andini masih tidak pernah tergapai lelaki manapun.
Andini hanya tersenyum. Tipikal gadis yang disukai banyak lelaki. Pendiam.
"Untukmu. Penampilanmu sangat bagus" ucap Raka sambil memberikan coklat kesukaan Andini. Raka sudah mempersiapkan segalanya karena dia tau. Andini selalu memukau di setiap penampilannya.
"Terimakasih kak" ucap Andini menerima coklat dari tangan Raka dan berlalu sambil terus menyeret lengan Anastasia. Bukan tidak ingin menerima semua bentuk perhatian Raka, hanya saja banyak hal penting di dunia ini selain lelaki.
Raka yang mendapat perlakuan cuek dari gadisnya hanya tersenyum. Benar benar sulit untuk menggapai gadisnya itu.
---
"Heii guys, ini undangan party aku. Jangan lupa dateng ya nanti malem" ucap Intan, temen sekelas Andini dan Anastasia. Sambil memberikan undangan pink lucu kepada Anastasia dan Andini."Party kali ini ga gila kaya taun lalu kan tan?" Tanya Anastasia kepada Intan. Bagaimana tidak, party taun lalu milik Intan Savitri ini benar benar diluar batas. Alkohol dimana dimana, rumah yang dijadikan tempat partynya pun lebih mirip bar daripada rumah biasanya. Benar bener kelewat batas.
Intan hanya menanggapi dengan tawa. "Dateng aja nanti banyak surprise di dalemnya, oke" Ucap Intan sambil mengerlingkan mata. Anastasia dan Andini hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan teman sekelasnya itu.
"Kayanya taun ini bakalan banyak kakak kelas lagi deh" Ucap Andini tiba tiba
"Jelas lah, dia kan suka gabung sama geng cowo lo" jawab Anastasia asal
"Apaan sih, ga jelas"
"Buka hati lo, Andini. Masa gabisa liat perlakuan Raka sama lo sih. Jelas jelas dia itu suka sama lo. Jangan sampe nyesel loh gara gara gapernah respon tau tau dia berpaling dari lo" ucap Anastasia menakut nakuti.
"Udah, ayo pulang. Kita harus siap siap buat party nanti" Ucap Andini sambil terus membereskan buku yang ada di mejanya. Hari ini dia harus istirahat, pikirannya terlalu lelah setelah memikirkan banyak pelajaran dan tes beasiswa untuk mendapatkan perguruan tinggi impiannya.
"Andini"
Langkah Andini terhenti setelah seseorang memanggilnya. Tidak usah menoleh kebelakang, Andini sudah tau siapa pemilik suara itu. Terlebih aroma khas maskulin pria tersebut membuat Andini luluh. Andini membalikkan badannya.
"Iyaa kak?"
"Nanti malem aku jemput ya" ucap Raka sambil mengacak rambut Andini. Gadisnya benar benar menggemaskan.
"Tapi aku dateng sama Anastasia kak" ucap Andini menolak ajakan Raka dengan suara lembut
"Aku tidak peduli, baby" ucap Raka sambil mencubit pipi kanan Andini.
"Aku jemput jam 7, dandan yang cantik" ucap Raka disamping telinga Andini, membuat Andini menahan napas karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Raka. Andini juga tidak buta untuk mengetahui bahwa kakak kelas satu ini menyukainya sejak tahun lalu dia mengikuti ospek. Terbukti dari sekian banyak kecerobohan Andini, Raka selalu membantunya. Hanya saja Andini tidak ingin membuat skandal di SMA Ganesha. Terlebih lagi Raka merupakan anak pemilik yayasan.
- Andini's house 19.00 -
Andini meneliti penampilannya sekali lagi. Entah mengapa malam ini dia tidak ingin membuat Raka kecewa dengan penampilannya. Dress merah satin yang pas di kulitnya yang putih. Dan tak lupa Andini sedikit memoleskan make up di wajahnya. Setelah berkutat dengan itu semua, handphone di kasurnya berbunyi menandakan ada notifikasi masuk.Raka Althana :
Buka pintunya, aku sudah di depanRaka mendongak saat pintu di depannya terbuka. Menampilkan gadisnya yang memakai baju senada dengan daleman tuxedo yang membalut tubuhnya. Raka tersenyum, gadisnya benar benar cantik. Entah mengapa Raka merasa Andini mulai sedikit sedikit luluh akan pesona yang dimilikinya.
"You're so pretty" ucap Raka sambil mengelus pipi kanan Andini membuat sang empunya merona.
"Ayo kak, nanti telat" ucap Andini mengalihkan kegugupannya.
"Panggil Raka saja, Andini" ucap Raka yang mulai risih dengan panggilan yang selalu Andini lontarkan untuknya.
"Ayo Raka" ucap Andini sambil menggenggam tangan Raka. Membuat Raka terkejut bukan main. Ada apa dengan Andini malam ini. Raka tersenyum, senyum yang mampu membuat seseorang menoleh dua kali hanya untuk melihat pesonanya.
"Happy Sweet Seventeen Intan" ucap Andini sambil menjabat tangan Intan. Raka juga melakukan hal serupa.
"Thankyou Andini, Thankyou kak Raka. Silahkan nikmati acaranya" ucap Intan ramah
Andini dan Raka bergabung di meja geng Boston, geng terbesar di SMA Ganesha yang diketuai oleh seorang Raka Althana. Disana Andini melihat Anastasia sudah bergabung terlebih dahulu bersama pujaan hatinya, Baim.
"Hai boss" ucap Reino sambil mengerlingkan mata terhadap Andini.
"Minggir, cewe gua mau duduk" ucap Raka setelahnya membuat Reino menggerutu asal. Acara sudah berlangsung sejak 30 menit yang lalu. Wajar saja karena sejak perjalanan tadi, Andini dan Raka terjebak macet. Setelahnya Raka mempersilahkan Andini untuk duduk di deretan geng ternama tersebut.
"Aku gasuka kamu ngerokok Raka" ucap Andini mengambil rokok yang terselip di bibir Raka dan menginjaknya menjadi habis tak tersisa. Raka tertawa kemudian membelai lembut pipi gadisnya itu.
"Why?"
"Tidak keren" ucap Andini menampilkan wajah cemberutnya. Membuat tawa Raka semakin lebar. Kemudian Raka mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat pipi Andini. Membuat Andini terdiam sambil tersenyum merona.
"Anything for you babe. Ayo balik, udah malem"
---
- Althana -
Jumat, 1 Januari 2021Haii semuaaa!!!
Ini cerita pertama aku. Jangan lupa tinggalkan vote dan comment kalian disini yaaa ....Big thanks all ❤️
With love,
Mega Triasmana
KAMU SEDANG MEMBACA
Althana [On Going]
RomanceRaka Althana. Pria berusia 27 tahun, pemilik senyum malaikat yang mampu meluluhkan hati siapa aja melalui pesonanya. Pewaris tunggal kerajaan bisnis Althana Worldwide. Tampan, kaya dan berkuasa. Tidak ada yang bisa menjatuhkannya, sampai seorang wan...