Fröhliches Lesen,,,,
Seorang laki-laki itu tengah berkutat laptop dan berkas-berkas yang selalu menemani nya setiap harinya. Ia melimpahkan sakit hati nya pada semua berkas itu.
Ia sesekali memijat pelipis nya karena merasa pusing dengan kekacauan yang terjadi di kantornya.
Ia pun memutuskan untuk menutup laptopnya dan berdiri dari kursi nya. Ia mengambil cangkir kopi yang ada di atas meja nya.
Ia melangkahkan kaki nya ke arah jendela besar di ruangan itu sambil menatap pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi itu.
Tak lama kemudian pintu ruangannya terbuka sontak membuat laki-laki itu menoleh. Sesosok wanita dengan kursi roda yang di dorong oleh sekertaris nya masuk ke sana.
"Althan?"
Laki-laki itu tersenyum lembut, tidak lebih tepatnya senyum yang dipaksakan. Laki-laki itu adalah Althan Benedict Lirand. Penguasa dari kerajaan bisnis Lirand's Corp, bertambahnya umurnya kini tak membuat ketampanannya berkurang malah bertambah setiap hari nya.
Hanya kebahagiaan nya saja yang pergi meninggalkannya, "Althan? Kok ngelamun?" tanya wanita itu lembut.
Althan mengisyaratkan kepada sekertaris nya untuk segera pergi, ia mengambil alih kursi roda Syeena dari sang sekertaris.
Althan membawa Syeena menghadap pemandangan akan sunset yang hampir tak terlihat karena gedung-gedung tinggi itu.
"Indah," gumam Syeena lirih.
Althan hanya tersenyum simpul menanggapinya, "Kamu kenapa ke sini?" tanya Althan.
Syeena mengerutkan dahinya, "Kamu gak suka aku ke sini?" tanya nya balik.
"Bukan gitu Na, dalam keadaan kamu sekarang, gak memungkinkan," ujar pelan Althan sehingga tak menyinggung perasaan wanita itu.
"Aku tahu sekarang aku lumpuh gak kayak dulu lagi Al, tapi aku masih bisa ke kantor kamu," lirih nya.
Semenjak ia terbangun dari koma nya 5 tahun lalu, ia selalu insecure dengan penampilannya. Ia tidak seperti dulu lagi yang bisa berjalan kemana pun tanpa merepotkan orang lain.
Semenjak kepergian Tara 8 tahun lalu Althan sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas dalam menjalani hidupnya, dan ketika dokter memberi kabar bahwa Syeena bangun dari koma nya 5 tahun yang lalu Althan mulai berfikir mengenai kondisi wanita itu. Walau bagaimana pun Syeena adalah wanita pertama yang berlabuh di hatinya.
Ketika dokter memvonis bahwa Syeena mengalami lumpuh mereka semua terpukul tak terkecuali Syeena. Wanita itu sama sekali tak mau berbicara pada semua orang.
Syeena selalu berkata jika masa depannya sudah hancur, tidak akan ada pria mana pun lagi yang mau menikahi nya kelak.
Selama setahun penuh Althan membujuk nya untuk bangkit kembali. Namun Syeena menolak dan pada suatu hari Syeena mengutarakan isi hati nya pada Althan dan meminta Althan untuk menikahi nya.
Setelah dibujuk oleh orang tua Syeena serta percobaan bunuh diri Syeena yang hampir ia lakukan membuat Althan menyetujui pernikahan itu.
Althan tahu bahwa cinta tak akan lagi hadir dalam hidupnya namun ia harus menyelamatkan Syeena sebelum ia juga akan menyesal setelah kepergian Tara.
"Althan!" Althan terkejut mendengar Syeena memanggil namanya dengan sedikit keras.
Althan kembali tersenyum kecut, "Kamu pulang ya, aku ada rapat sebentar lagi," ucapnya datar.
Althan merapikan jas nya yang sedikit kusut, ia menghubungi sekertaris nya untuk membawa Syeena pulang. Ia pun langsung pergi ke ruang konferensi untuk menghadiri rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR 2
ChickLit[Budayakan follow sebelum membaca dan vote ketika membaca] Sebelum baca ALTAR 2 sebaiknya baca ALTAR dulu ya, biar nyambung **** Memang benar kata orang penyesalan selalu datang belakangan, begitu pun dengan seorang Althan Bennedict Lirand, ia kehil...