√ngehukum mereka√

2 0 0
                                    

Malam ini mela duduk di balkon kamarnya, ia menatap langit malam yang gelap tanpa ada bintang maupun bulan yang menyinari bumi.

"Bahkan bulan pun akan ada fasenya lelah, ia akan tertutup oleh awan malam agar kelelahannya tak dilihat oleh kita sebagai penikmat cahayanya."ucap mela lirih. "Dan begitu pun gue dzar, gue lelah sekarang, gue lelah harus jalani hidup tanpa lo disisi gue, rasanya gue pengen nyusul lo ke syurga"ucap mela menangis, ia kembali teringat dengan saudaranya yang sudah 1 bulan meninggal karena terserang penyakit kanker. ADZAR ALFINO DEVAL saudara kembar mela, mereka kembar namun berbeda kelamin.

"Gue kangen lo dzar"ingatan nya bersama adzar dulu kembali berputar di otak mela, bahkan gambaran itu seperti nyata dan ditayangkan di atas langit malam, tawa adzar saat bermain dengannya, tangis adzar saat dirinya jatuh sakit. Dan senyum adzar saat-saat terakhir adzar pergi untuk selamanya.

"Sayang"panggil seseorang membuat lamunan mela pudar dan mela dengan cepat menghapus air matanya kemudian berbalik menatap orang yang memanggilnya.

"Eh mami, kok gak ketuk pintu dulu?"tanya mela gelagapan.

"Tadi mami udah ketuk pintu, tapi kayaknya kamu gak denger. Jadi mami masuk aja deh, gak dikunci juga sama kamu"ucap linda tersenyum hangat.

"Maaf mi, tadi mela gak denger"ucap mela.

"Lagian ini udah malem sayang, kenapa kamu masih di luar hem? Harusnya kamu tidur, nanti masuk angin"ucap linda lembut dan menuntun mela masuk kedalam kemudian menutup pintu balkon kamar mela kemudian duduk di rep ranjang.

"Mami tau kamu pasti keingetan kan sama bang adzar. mela, mami harus berapa kali bilang sama kamu, jangan terlalu bersedih sayang, ikhlaskan bang adzar tenang disana."ucap linda meyakinkan mela.

"Mela gak yakin mi bakal lupain bang adzar"ucap mela lirih.

"Mami gak nyuruh kamu melupakan bang adzar, mami minta kamu ikhlaskan dia mami yakin kamu bisa, sekarang kamu istirahat, besok kan sekolah"ucap linda mengusap kepala mela lembut dan tak lupa mengecupnya.

"Tidur ya, mami keluar"ucap linda.

"Iya mi"

******

Pagi ini mela berangkat sekolah menggunakan motor kesayangannya ia sengaja berangkat pagi karena hari ini jadwalnya ia piket osis.

Author lupa kasih tau, jadi mela ini inti OSIS yaitu sebagai sekertaris dan anggota eskul PMR.

Mela sampai di sekolah dan langsung bergegas menuju ruang osis untuk mengganti pakaiannya. Hari ini ia akan menjaga di gerbang sesuai jadwalnya.

Mela sudah siap dengan jas nya begitu juga dengan yang lain yang juga hari ini bertugas sama seperti dirinya.

"Bu, si damar mana?"tanya kiran pada mela, jika di osis mela sering dipanggil ibu sekertaris.

"Loh, dia belum dateng?"bukannya menjawab mela malah bertanya balik.

"Kok malah nanya gue sih bu, kan gue nanya ke lo"ucap kiran.

"Eh, ya mangap soalnya tadi gue ngeliat motor si damar diparkiran, gue kira dia udah dateng"ucap mela nyengir.

"Terus gimana dong? Kita nunggu damar? Nanti kelamaan"tanya angel beruntun.

"Lagian si damar kemana sih, kan dia bertugas tapi kok gak dateng tepat waktu"dumel anita.

"Udahh, mending kalian duluan ke depan, nanti soal damar biar gue yang nunggu dia"ucap mela melerai agar tak terjadi bacotan tak guna yang disebabkan oleh seorang damar wicaksono.

"Ya udah bu, gue sama yang lain duluan"ucap anita

"Sekalian, taroin tas gue ke kelas"suruh mela dan diangguki oleh anita.

KUTUKAN ATAU PENGHARGAAN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang