√tetanggaan√

2 0 0
                                    

Setelah melaksanakan hukuman dari mela, ivan and the geng langsung menuju kelas karena pelajaran pertama akan segera dimulai.

"Lan, gue tadi nemu hewan lucu banget sumpah"ucap dito dengan senyum jahilnya.

"To, ini waktu yang gak tepat, gue capek, lo jangan buat punggung gue encok"mohon fadlan.

"Gak kok, ini lucu banget sumpah, lentur, licin, panjang, imut"ucap dito sambil menerawang ke atas.

Fadlan bersiap untuk kabur namun pergerakannya disadari oleh dito.
"Lo mau kemana? Gue kan mau nunjukin hewan imut ini ke lo, bentar gue ambil, tadi gue taro di dalem baju"ucap dito, kesempatan bagi fadlan untuk kabur karna ia memiliki firasat yang buruk tentang hewan yang ada di dito itu.

Fadlan ngacir keluar kelas membuat semuanya bingung dengan itu.
"Lan, jangan lari woy ini hewan imut nya."teriak dito namun kalah telak karna fadlan sudah terlanjur pergi.

Muncul satu ide di kepalanya, ia melirik ke samping dan melihat ivan yang sedang asik dengan ponselnya.
"Fadlan kabur, tapi kan ada ivan. Heh! Lu harus bantu gue, okeh"ucap dito pada cacing yang ada di tangannya.

"VAN CACING!"teriak dito sambil melempar cacingnya ke arah cowok itu.

Ivan yang semula fokus pada hp nya terkejut karena hewan menjijikan itu berada tepat di hidungnya, menggantung bak tanaman hias.

"Aaaaaa-apaaannn ini, iuuuhhh"teriak ivan sambil mengibaskan cacing itu agar terlepas dari hidungnya, semua murid histeris karena jijik dengan cacing itu.

Ivan jingkrak-jingkrak sambil bergidik jijik dan berdiri dari duduknya hendak keluar kelas namun saat ia sedikit berlari ia malah menabrak seseorang untung saja ia sigap menahan tubuh nya dan sigap juga menahan tubuh cewek yang ditabraknya.

Mela, mela lah yang di tabrak oleh ivan dan posisi mereka sekarang yaitu berpelukan.

Mela memejamkan matanya karena ia begitu takut dirinya tersungkur ke lantai, sakit mah gak seberapa, malu nya ituloh ya ampun:v

Ivan mengamati wajah mela yang masih setia memejamkan matanya, mengapa setiap ia melihat gadis ini, ia merasa bahwa ia ingin lebih dekat dengannya.

Mela membuka matanya dan mata mereka berdua bertemu, mata sendu ivan membuat mela merasakan detakan jantung yang semakin cepat.

"Gak tau kenapa setiap deket lo, gue jadi pengen terus sama lo"~batin ivan

"Kok gue deg-degan ya deketan gini sama patung es"~batin mela.

Murid yang lain berteriak histeris melihat kejadian tabrak brukk nyess antara ivan dan mela.

"Aaaa uuwwu><"
"Ya allah aing waferr"
"Baper woy"
"Uhhh cocwittt"

Mela dan ivan tersadar dan mereka melepas pelukannya dan merasa canggung.

"M-maaf, gue gak sengaja"ucap ivan canggung.

"Gak papa, makasih"ucap mela yang juga canggung tapi membuat ivan bingung.

"Buat?"tanya ivan.

"Em maksud gue makasih udah nahan gue biar gak jatoh, ahh tau ah"ucap mela kemudian pergi keluar kelas dengan senyumnya yang mengembang.

Sedangkan ivan masih berdiri di tempatnya dan berbalik menatap tajam dito sementara dito dia malah nyengir kuda.

"Pich bos"ucap dito.

"Kalian sosweet banget sihhh"ucap indri senyum

"Iyaa, gue jadi kepengen deh sama kak fahmi"ucap inces lau juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUTUKAN ATAU PENGHARGAAN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang