Happy reading!
Hera taulani
Cewek itu sedang berhadapan dengan laptop kesayangannya, jari jemarinya bergerak lihai seolah-olah mengetik adalah kerjaan yang tidak susah untuknya boleh dibilang ia sudah Pro. Bibirnya sesekali terangkat melihat layar laptopnya, senyumnya mencetak 85%, manis.
Senyumnya kini semakin menjadi-jadi, jika banyak orang yang melihatnya mungkin akan terseret oleh senyumannya dan tenggelam menjadi rasa cinta. Tapi itu mustahil bagi Hera, abangnya bilang tidak akan ada cowok yang naksir padanya karena dirinya tomboy dan galak.
Terdengar keras suara nada dering handphone, membuat Hera mendengus kesal. Miscall "Abang"
"Cowok harus makan biar kuat kaya gue, cepetan turun makan. Kalo nggak mau gue ajakin lo adu panco" suruhnya setelah telpon tersambung.
"Cerewet!" Omelnya, Hera kemudian mematikan sambungannya dan segera turun untuk makan.
Inilah kehidupannya, mempunyai satu seorang kakak laki-laki yang hampir setiap hari membuat Hera harus terus mengelus dadanya. Sabar. Di tambah lagi dengan cowok centil yang ada di sekolahnya yang terus menerus mengusik kehidupannya dan Hera benar-benar harus memiliki extra kesabaran.
✓
Semoga suka ya:')
Kasih vote, comennya dong. Mimin percaya bagaimana kalian menghargai karya seseorang:)Jangan lupa follow akun mimin ya👍🏻
Dan jangan lupa bagikan cerita GREEN TEA ke temen-temen kalian;)
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEN TEA
Teen FictionAttention!! Bagi yang sensitif terhadap baper dimohon untuk merapat!. Langsung capcuss aja yuk kalo penasaran;)