雪. do it again?

1.9K 316 63
                                    

Akhirnya, tanggal 24 Desember pun tiba. Hari ini Jake tidak akan membuka arena es karena ia akan mempersiapkan Malam Natal pribadi-nya. Ia hanya ingin bersantai saja sepanjang hari ini. Well, kecuali untuk nanti siang. Pasti Jay akan datang ke apartemennya dengan panik karena gugup.

Jake bangun pagi untuk memanggang kue jahe dan membuat tiramisu untuk dessert nanti malam. Karena Sunghoon pasti masih menjaga jarak dengannya, ia berencana untuk makan mac and cheese sendirian lalu marathon film natal sampai subuh bersama Layla.

Walau masih diliputi rasa khawatirnya pada Sunghoon yang kemarin habis terjatuh di arena, ia berusaha untuk tetap tenang dengan mengerjakan beberapa aktivitas. Semisal menghias ruang keluarga-nya dengan pohon natal dan macam-macam dekorasi bernuansa merah-putih-hijau. Bahkan Jake memutar lagu natal untuk menghidupkan suasananya.

Ah, Jake jadi rindu dengan keluarganya yang jauh di Brisbane sana. Di hari seperti ini ia pasti sedang berada di halaman belakang rumah-nya sambil mengatur tenda dan meja makan bersama ayah-nya. Lalu di malam hari mereka akan memanggang barbekyu sambil bernyanyi bersama. Suasananya akan lebih hangat, berbeda dengan Seoul yang hampir setiap hari hujan salju bulan Desember ini.

Dan mari kita sekarang bahas Sunghoon. Lelaki Park itu mengabaikan nasihat Jungwon dan pergi berlatih di arena. Ia keluar apartemen dari pagi, karena tahu arena es di sekitar Seoul rata-rata akan tutup di sore hari untuk Malam Natal.

Niatnya ingin mampir ke arena tempat Jake bekerja karena tempat itu merupakan tempat terdekat yang dapat ia hampiri berhubungan kakinya masih terasa sakit. Namun sayang, arena tersebut tutup. Dengan terpaksa ia harus pergi ke tempat yang lebih jauh menggunakan bis.

Kembali lagi ke Jake. Setelah lelaki Shim itu memasak, beres-beres dan menghias apartemennya, ia pun tertidur di sofa ruang keluarga-nya dengan TV masih menyala. Tak terasa ia telah empat jam tertidur. Hingga tidur lelapnya diganggu oleh gedoran pintu dan bel apartemennya yang ditekan berulang-ulang pada jam enam sore. 


Well here comes trouble.

Dengan kaget pun ia bangun dan menghampiri pintunya yang berisik dengan mata yang masih mengantuk. "Apa masalahmu hah? Aku sedang tidur Park Jongseong, ck..." ujar Jake sambil mengucek-ngucek matanya.

Jay pun mengguncang-guncangkan tubuh Jake. "Hey, sadarlah tolong! Aku butuh bantuanmu. Kemarin kita memilih begitu banyak baju dan aku takut ahu harus memakai yang mana, ayolah Jake bantu aku!" astaga rempong bener kamu jadi seme Jay -_-

"Ya Tuhan, kau bisa melakukannya sendiri Jay... Sudahlah, aku mau tidur," Jake menepis tangan Jay lalu berjalan lagi ke arah sofa.

Sebelum sahabatnya melangkah pun ia menarik Jake ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Jay lalu membuka bajunya tiba-tiba. "AISH, JAY BODOH!! KAU MAU APA HAH?!?!!" ujar Jake panik sambil menurunkan sweater yang dikenakan Jay.

"Makanya bantu aku Jake!!"

Lelaki Shim itu pun mengusap wajah kasar. "Ck, baiklah baiklah!! Tunggu di ruang keluarga, aku akan membantumu setelah mandi. Ada kue jahe di pantry, makan dulu sambil menungguku. Jangan beri Layla makanan lagi," titah Jake lalu mengeluarkan Jay dari kamar dan menguncinya dari dalam.

"Pull yourself together Shim Jaeyun. Bersabarlah, sedikit lagi Natal..." monolog Jake sambil mengambil handuk dari dalam lemarinya dan menuju kamar mandi.

Dua puluh menit kemudian, Jake menghampiri Jay yang sedang menonton tv bersama Layla. "Mana bawaanmu?" tanya Jake sambil mengeringkan rambutnya kepada si lelaki Park yang sedang mencomoti kue jahe buatannya.

Jay lalu berdiri dan mengambil tote-bag besar yang ia bawa tadi. Dengan hati-hati Jake mengeluarkan baju-baju yang ada di situ dan menggelarnya di atas sofa. "Hmm... Cobalah ini," dengan saran Jake, Jay pun mencoba baju yang ia berikan.


[✔] snowflake | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang