雪. karena layla

2.2K 376 29
                                    

Sejak Jake mengenal Sunghoon, kesehariannya mulai diganggu oleh sosok tegap lelaki Park tersebut. Di pagi hari Sunghoon akan menelpon Jake dan bertanya apakah ia boleh sarapan di tempatnya atau tidak. Dilanjutkan dengan Jake yang berangkat kerja paruh waktu di arena es dan Sunghoon yang berlatih disitu pula.

Malamnya Jake akan ke apartemen Sunghoon hanya untuk sekedar makan malam, bercerita, dan mengucapkan selamat malam. Layaknya PDKT pada umumnya.uHuk

Yah secara ajaib mereka semakin dekat dalam kurun waktu seminggu sejak awal pertemuan mereka tanggal 13 Desember di arena es saat itu. Sunghoon pun semakin hari semakin suka menggoda teman barunya ini, sementara Jake bisa belajar untuk bersabar berkat kelakuan si lelaki Park.

Contohnya hari ini, dimana seorang Park Sunghoon membunyikan bel pintu apartemen Jake secara agresif pada jam 8 pagi. Semalam Jake menonton tv hingga jam 5 pagi bersama Layla. Dan rencananya ia ingin tetap tertidur hingga jam 11 siang berhubungan hari ini hari Minggu. Namun harapan tersebut hilang dengan dibunyikannya bel pintu terkutuk itu.

Dengan malas-malasan Jake bangun, masih menggunakan hoodie-nya serta celana training pendek yang biasa ia pakai tidur dengan rambut yang berantakan. "Siap- Aish, apa maumu? Kau menggangguku saja, aku baru tidur 4 jam~" Jake merajuk pada Sunghoon sambil mengusap matanya.

"Aku bosan di apartemenku. Semalam aku tidur cepat karena kelelahan dan bangun jam 7 setelah itu beres-beres. Sisanya aku bingung mau apa, yang kepikiran hanya ke apartemenmu saja," ujar Sunghoon sambil masuk ke dalam apartemen Jake.

"Aish ya sudahlah, masuk. Yang penting jangan berisik, jangan bangunkan Layla juga. Dia baru tidur jam 5 tadi sama denganku. Tadi dia hampir bangun karena kau berisik, dasar Park menyebalkan. Hooaaeehhhmmm," tanpa ingin berdebat lebih lama, Jake berjalan menuju kamar-nya.

Sunghoon hanya duduk di sofa Jake dan melihatnya pergi, "Baiklah, aku akan disini saja. Selamat tidur tuan putri," goda Sunghoon.

"Terserah kau bodoh," Jake pun menutup pintu kamarnya dan tidur lagi.

Sunghoon pun kembali bingung ingin melakukan apa dan hal yang satu-satunya terpikir olehnya tadi adalah mengunjungi apartemen Jake. Ia tidak berpikir akan melakukan apa di apartemen Jake. Merasa bosan, Sunghoon pun berjalan mengelilingi apartemen Jake dan iseng-iseng mengamati setiap detailnya.

Setelah ia mengenal Jake dan kerap kali mengunjungi apartemen-nya, ia baru sadar kalau Jake mempunyai apartemen yang lumayan luas dan rapi. Masuk tepat dari pintu apartemen dan berbelok ke kiri, kau langsung menuju ke ruang keluarga. Diisi dengan satu sofa panjang berwarna abu-abu cerah polos, satu coffee table persegi panjang berwarna coklat terang yang didepannya ada smart tv yang dipasang di dinding ukuran 60cmx50cm.

Di pojokkan ruang keluarga ada book corner dengan dua lemari kaca dan karpet ukuran 1mx1m plus dua bantal empuk. Di sampingnya ada satu bingkai besar foto keluarga Jake dengan beberapa bingkai foto kecil di jajakan rak di bawahnya.
Di sebelah kanan ruang keluarga ada ruang makan dan dapur. Lurus ke dalam lagi setelah ruang keluarga ada kamar Jake di sebelah kiri dan kamar mandi di sebelah kanan.

Tak jarang Sunghoon ber-"Woah" ria karena takjub melihat seberapa rapinya Jake. Bisa dilihat dari tatanannya yang simetris dan furniturnya yang bebas debu. Karena seberapapun seringnya Sunghoon membersihkan apartemennya, ia tidak bisa menjaga apartemennya se bersih dan se rapi milik Jake.

Sesudah mengeksplorasi apartemen Jake, ia pun iseng-iseng masuk ke dalam kamarnya yang selama ini tidak pernah ia masuki. Kamar Jake masih gelap, tirai miliknya sengaja tidak dibuka supaya matahari tiduk menyilaukan matanya. Namun berbeda dengan Sunghoon, ia malah membukanya dan membiarkan matahari menyapa pagi si pemuda Shim.

[✔] snowflake | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang