Part 3 : Ricky

104 15 2
                                    

Sudah hampir 2 jam keliling-keliling tapi Zee belum juga berhasil menemukan pria aneh itu. Panas terik membuat Zee akhirnya menyerah untuk mencari kebedaraan si pria aneh dan memutuskan untuk duduk di jembatan yang biasanya dia datangi.

"Tumben enggak teriak-teriak ?" Tanya seseorang yang suaranya tidak asing.

Zee segera menoleh ke sumber suara dan ternyata dia pria aneh yang Zee cari sejak tadi. Bener-bener manusia yang aneh, dia muncul saat Zee sudah menyerah mencarinya. Kemana saja dia selama dua jam tadi ? Mengapa begitu sulit menemukannya ?

Dia berjalan mendekat ke arah Zee lalu mengambil tempat di sebelah gadis itu. "Disini suasananya tenang banget ya".

Zee mengangguk setuju atas pernyataannya barusan "Iya".

"Ngomong-ngomong kok mbak jam segini disini ? Bukannya harusnya mbak sekolah ya ?".

"Gue bangun kesiangan jadi enggak sekolah".

"Ohh begitu. Oia, ini pertemuan ketiga kita tapi saya belum tau nama mbaknya siapa. Kenalin mbak, nama saya Ricky" Ucapnya sambil mengulur tangan.

Tanpa berlama-lama, Zee segara menjabat tangannya "Gue Zeonna. Jangan manggil gue mbak lagi karna gue belum setua itu".

"Iya-iya, kemarin kan saya belum tau nama kamu siapa mangkanya saya manggil mbak".

Setelah berkenalan, Zee berjalan ke arah mobil lalu mengambil kantong yang berisi jaket Ricky yang kemarin dia pinjamkan "Ini gue balikik jaket lo. Thank ya".

"Iya sama-sama".

"Yaudah gue duluan".

Baru dua langkah berjalan pergi, tiba-tiba Ricky memanggil "Zeonna".

Zee berbalik arah lalu menaikan alisnya "Mau temenin saya jalan-jalan enggak ?" Tanya Ricky.

Zee sempat terdiam sejenak kemudian menganggukan kepala yang artinya ia menerima ajakan Ricky. Ternyata pria aneh yang bernama Ricky ini adalah seorang mahasiswa dari Jakarta yang sedang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Ricky dan beberapa temannya membangun rumah singgah di bawh jembatan yang selalu Zee datangi untuk anak jalanan dan anak-anak tidak mampu yang mau belajar baca, menulis dan berhitung. Itu alasannya mengapa Ricky selalu muncul tiba-tiba saat Zee sedang berada di jembatan.

"Jadi kamu kenapa suka teriak-teriak di jembatan ? Emang hobby atau rutinitas setiap sore ?"

"Ha ?" Ucap Zee terkejut. Mengapa Ricky tau dia sering berteriak di jembatan. "Kok lo tau ?"

"Kedengaran dari tempat saya ngajar".

"Serius ?" Tanya Zee sambil membesar kan bola matanya.

Ricky mengangguk sambil tersenyum. "Ya enggak papa, ngerasa legah aja" Jawab gadis yang sedang duduk di hadapan Ricky. "Kalo lo kenapa suka ngasih gue burung bangau origami ?" Tanya Zee balik.

"Karna bangau dikenal sebagai mahluk suci dan merupakan simbol dari keberuntungan. Jadi menurut mitos dari Jepang, siapapun yang melipat kertas menjadi seribu bangau maka satu permohonannya akan dikabulkan. Oleh karna itu, saya selalu memberikan satu burung bangau kepada siapa saja yang sedang kurang beruntung dengan harapan semoga hari esok akan lebih baik lagi". Jawab Ricky dengan ciri khasnnya yang ceria.

Un1ty : éternelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang