|||
Lalisa menatap Jungkook yang terlihat Lemah . pria itu benar-benar Sakit . Astaga, Ia mulai Khawatir .
"Aku hanya sedikit Demam,Lili" Lalisa menghela nafasnya . Itu-Kata Itu lagi Yang keluar dari kedua belah bibir milik Jungkook . gadis berponi itu Mengitari Ranjang , Lalu mendudukan dirinya di Samping Sang Pria .
"Demam yang kau Bilang Hanya itu hampir Merenggut Nyawa Sahabatku Dulu," Jungkook menelan Ludahnya kasar . Lalisa Terlihat kejam Ketika mengatakan Hal itu .
"Aku sii Tidak peduli jika Hal itu terjadi padamu . Tapi Kau akan bertunangan tiga bulan lagi , Kau ingat? . Nanti saja Jika kau ingin Mati, setelah Menikah Dengan Yeri . banyak yang menunggu Jandanya." Jungkook Terkekeh . Menarik selimut sebatas Lehernya , Lalu menatap Lalisa yang masih Mengaduk Bubur Untuk si Jeon . Setelah beberapa Detik dalam Keadaan Hening , Lalisa Mulai memasukan bubur itu kedalam mulut Jungkook dengan perlahan , Pria itu Memakannya sampai Habis . Ia kira, Rasa buburnya akan Hambar Seperti dulu saat ia Terkenan Demam berdarah . Tapi nyatanya Tidak sama sekali . Rasanya sangat Enak .
"Kau yang membuat Bubur itu , Li?" Lalisa mengangguk dengan Senyum Tipis yang tercetak Di bibir manisnya .
"Dulu , Waktu Aku berumur Sebelas Tahun , Aku membuatkan Bubur Ini untuk sahabatku . Waktu itu, Dia terkena Demam Berdarah . Aku tahu Rasanya Hambar .Tapi dia tetap memakannya , Agar " Jungkook Tersenyum Lebar. Menatap Plafon Mansionnya Dengan Pandangan yang menerawang .
Lalisa . gadis itu Terpaksa Mengurus Jungkook . Setelah Yeri memberikan Alamat pria ini padanya , Ia langsung Meluncur . Yeri Berjanji akan mengantar Jaehyun , Sekalian mengingat Masa-Masa sekolah mereka .
Lamunannya buyar Ketika Jungkook mengatakan sesuatu,
"Namanya Kookie? . Sahabatmu Yang demam itu Bernama Kookie?," Lalisa mematung . Membeku Ketika nada suara pria itu terdengar serak . ia tahu Nada suara Orang yang sedang sakit memang seperti itu . Tapi Kali ini berbeda . Nadanya Seperti Menekan'kan Sesuatu . Dan seperti Menahan Isakan Yang di pendam .
" I-iya. Namanya K-kookie," Jungkook Tersenyum . Setelahnya, Pria Itu Menenggelamkan Kepalanya di Bantal , Membuat Lalisa menyerngit .
" Ada apa , Jung?" Lalisa melihat Bahu Jungkook yang Bergetar , Membuat Gadis Ahn itu Langsung menghampiri Pria itu dengan Wajah panik dan Bingung .
"Kau kenapa , Jeon?" Pria itu Masih Menangis . Lalisa masih bingung . sampai Pria itu Berbalik dengan mata sembab .
" Mau dengar Ceritaku?" Lalisa mengangguk . Jungkook mengatur posisinya agar Bisa dengan mudah menatap Lalisa .
"Aku Juga mempunyai Sahabat kecil . Dia lucu , Manis dan Indah . Aku Dan dia berpisah karena satu dan Lain hal .. Ayahku Mengajak seluruh Keluarga pergi ke Swiss Untuk Bisnis .. Aku bersumpah , Saat itu aku ingin Bunuh diri . Aku tak ingin berpisah dengan sahabatku . Tapi keadaan sama sekali tak memungkinkan . Aku terpaksa Ikut bersama keluargaku Tinggal di Swiss .. Selama Tigabelas Tahun aku merindukannya , Memberontak , Dan menangisinya Karena Rasa bersalah Juga rindu yang Aku pendam .. Sampai akhirnya Aku bisa berdiri sendiri , Dan aku memutuskan Untuk mencarinya lagi . Dan ... ketemu," Lalisa mendongak . Menyeka Air matanya dengan kasar . Jungkook Tersenyum Tipis , Melirik Ponsel milik Lalisa yang berdering .
"Ada .. Yang menghubungimu" Lalisa terkesiap . Mengambil ponselnya , Lalu menerima panggilan itu . ini dari si bangsat Jaehyun .
"W-what?"
"Kau baik-baik saja? . ayah tidak menghubungimu?,"
"Apa maksudmu?"
"A-apa ayah tidak menghubungimu? . Atau bertanya sesuatu? "
"No. He never do that,"
"Syukurlah~"
" kenapa? . aku yakin kau belum sampai Di LA , Jae . Tolong katakan kau dimana dan sedang apa?,"
" dasar posesif! . Aku akan segera sampai di LA .. Beritahu ayah , Aku akan baik-baik saja . Dan..aku tidak butuh uang nya,"
" Jangan Gila , Jung Jaehyun . Ayahmu menitipkanmu padaku .. Jadilah anak baik sebentar saja . Hargailah Ibu Per- Jam mu ini!"
"Oh? .. Wohoo! Okay , Mommy . aku akan menuruti apapun yang Mommy katakan,"
" Dasar . Sedang apa kau , Dan dimana kau sekarang? . Aku akan menghukum mu Jika kau Tidak segera pergi ke LA,"
"Aku akan pergi, Lisa .. Dua jam lagi . Aku masih ingin melepas rindu bersama Y-Hmpt!"
" Halo? . Jae? . Jae, are you okay? . Melepas rindu bersama siapa , Jae?"
"Aku tutup Telponnya , Ya? . baiklah , Sayang" Lalisa terbelalak . itu suara .. Yeri . apa yang mereka lakukan berdua? . melepas Rindu? . Rindu macam apa?.
" Jung " Jungkook Tersentak . pria itu Mengambil Alih ponsel si Gadis Ahn , Lalu berkata ,
" Apa yang membuatmu gelisah , Lili?"
" T-tidak . Aku tidak Gelisah . hanya sedikit Khawatir . T-tubuhmu Masih Terasa Panas,"Jungkook Terkekeh .
"Jika ingin berbohong Setidaknya , Sekolah terlebih Dahulu , Li .. " Lalisa Mengerutkan Dahinya . ia masih khawatir . Seharusnya, Ia tak Mengindahkan permintaan Yeri saat itu. Namun apalah daya , Semuanya sudah terjadi dengan sangat Cepat . Bahkan sampai Tak terlihat .
Lalisa hanya Takut , Jungkook Kecewa . Itu saja .
"Aku rasa, Demamku sudah turun"
°°
Langit sudah terlihat Menghitam Entah Karena bersedih , Atau tengah memendam Jutaan Tetes air yang Sebentar lagi akan Segera di Curahkan Oleh si Awan . Berbagi sedikit Bebannya kepada Bumi , Dan menghasilkan Banyak keuntungan Lewat bebannya itu.
Hanya Manusia-manusia yang berada di bumi Yang bisa merasakan Keuntungan dari beban si Awan .
Lalisa masih sibuk Mengurus The manja boy satu ini. Siapa lagi kalau bukan Jungkook? . beberapa waktu lalu , Pria ini mengatakan Tubuhnya sudah lebih baik , Lalu beberapa saat kemudian , Dia mengeluh lagi . merasakan Nyeri di Tulang-Tulangnya .
" Jangan sombong Terlebih dahulu, Jung . Lihat akibatnya . Seharusnya Malam ini aku pergi ke Rumah Sahabat kecilku itu .. Untuk melepas penat dan Rindu . sekarang aku malah Di repotkan dengan bocah nakal sepertimu," Bukannya tersinggung Dengan kalimat yang Lalisa Lontarkan , Jungkook malah terlihat Lebih senang walau sesekali meringis.
"Benar'kan? . Ah , Sayang sekali , Sahabat kecilmu itu harus menunggu Sampai aku sembuh," Lalisa menyentil Dahi Jungkook , Membuat si Pria terkekeh Lucu .
" Dia tidak akan menunggumu sampai sembuh . dia bukan Tipikal Orang yang sabar Hanya untuk menunggu . Ya.. Sama saja sepertiku . Tapi bedanya, Sahabatku itu Tak akan mau berhubungan Dengan hal yang berbau menunggu sementara aku sudah sangat Lekat dengan Hal itu," Raut wajah Yang Lalisa tunjukan membuat Jungkook Membeku . Pria itu menyentuh Tangan Lalisa , Menggenggam Tangan mungil itu dengan Erat . Lalu berkata,
"Dia juga pasti menunggumu .. Aku yakin dia menunggumu , Lalisa"
|
|
|Ekhem! .. WEH! APA KABAR KELEAN? . baik ya semua Sayang-sayangnya zizi .. Oh iya .. Zizi lagi coba belajar Agar lebih rapih dalam menulis , Mikirin Materi yang ada di otak biar bisa jadi tulisan , Dan keberanian untuk Kasih tau kalian isi otak akoh .. Jadi akan Ada yang aku ubah sedikit ..
Contoh ; gendre , Jadwal Up , dan Tentu saja alur. Tidak menutup kemungkin mature content semua ini cerita .. Bukan karena ada Esek-Eseknya ya.. Tapi emang Mature .. Susah cara nyampeinnya intinya gitu dah
Tanpa menghilangkan Ciri Khas aku tentunya .. karena, kemarin , Mama aku ngeri-view Dan liat-liat cerita aku yang Ada disini Sama di Akun pertama aku .. Mama aku cuma bilang "di beresin dikit aja, Kak .. Tapi jangan ilangin Ciri khas kamu . biar Orang yang baca tuh tau kalo itu kamu" begonoh .. So? .. jan lupa VOTMENT -juseyo.
See u later
I love u all
![](https://img.wattpad.com/cover/235062453-288-k540221.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You 2 | lizkook✓
FanficOne shoot/two shoot Lizkook.season 2 dari still with You @salalalala97_ ™JungooLili start [31/07/2020]