Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu akun authornya yaa...
Mimpi buruk Kevin Adam O'Leary adalah ketika dia harus menikahi seorang gadis gendut bernama Allana Jessica Beckenbauer.
Pernikahan keduanya harus dilakukan karena permintaan kakekn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Allana datang memenuhi undangan makan malam kelurga O'Leary bersama kakeknya. Acara makan malam ini untuk merayakan jika pernikhan anak-anak mereka sudah bisa dilaksanakan, kedua putra putri mereka menerima dan bersedia melakukan pernikahan itu.
Trevor tampak sangat bahagia menyambut sahabat sekaligus saudara angkatnya itu.
"Jacob, akhirnya kau tiba.."
"Apa kami terlambat..?!" Ucap Jacob pada Trevor.
"Kau datang tepat waktu.."
Trevor melirik pada Allana, sudah lama rasanya tidak bertemu gadis yang sudah dia anggap seperti cucunya sendiri.
"Aku baik kek, kakek Trevor sendiri bagaimana...?" Allana sambil memeluk calon Kakek mertuanya.
"Seperti yang kau lihat, kakek bertambah tua tapi bersyukur masih diberikan kesehatan hingga sekarang.."
"Syukurlah kek,.." ucap Allana.
Kedua orang tua Kevin, Mariana dan Edward juga menyambut Allana dan kakeknya dengan sangat ramah. Suasana makan malam itu terlihat sangat mewah meski hanya dilakukan di rumah.
Keluarga Kevin adalahlah keluarga konglomerat di Jerman, meskipun Allana juga berasal dari keluarga kaya namun kekayaan keluarganya sangat jauh bila di bandingkan dengan keluarga O'Leary.
"Baiklah kita akan segera memulai makan malam dan sambil menunggu Kevin ada yang akan aku katakan padamu Jacob, ayo kita ke ruang baca..!" Ucap Trevor pada Jacob.
"Oh, begitukah.. baik ayo..!" Jacob beranjak dari duduknya dan berpamitan pada Allana.
"Lana.. kakek akan membicarakan sesuatu dengan kakek Trevor, kau tunggu di sini yaa.."
"Emh... Baik kek.."
"Jangan khawatir paman, aku akan menemaninya disini..!" Ucap Mariana.
"Baiklah kalau begitu.."
Trevor dan Jacob berjalan memasuki ruang perpustakaan keluarga yang berada di ujung lorong sana. Sedangkan Allana dan Mariana terlihat duduk di sofa besar yang ada di tengah rumah itu.
"Allana.. Bibi senang kau mau menerima perjodohan ini sayang.. maaf mungkin kami terkesan sangat memaksakan kehendak tapi perjodohan ini sudah di tetapkan jauh hari bahkan sebelum Paman dan bibi lahir.."
