Naya sedang bersiap-siap dikamarnya. Hari ini ia ada jadwal pemotretan dua brand ternama. Meski dirinya juga memiliki brand sendiri, bukan berarti ia tidak menerima pemotretan brand lain yang akan menjadikan dirinya Brand Ambassador. Meski sudah liburan beberapa minggu yang lalu bareng kedua saudaranya, tapi masih kurang bagi Naya. Ia masih butuh day-off banyak dan istirahat dirumah.
Setelah dirinya siap, ia segera keluar dan sarapan. Asisten pribadinya sudah menunggu dibawah dari dua jam yang lalu.
"Ada berapa schedule hari ini?" tanya Naya ke PA-nya.
"Hari ini hanya ada 2, unnie." jawab Eunbi. Eunbi ini orang Korea Asli, tapi Naya minta dia untuk manggil dirinya mbak Naya atau mbak Nay alih-alih nona.
"Bagus deh. Aku bisa pulang cepet hari ini," gumamnya sambil menyisip Iced Americanonya.
"Brand apa aja hari ini? Yang salah satunya untuk maskapai penerbangan ya?" tanya Naya,
Eunbi mengangguk, "Iya. Satunya lagi brand perhiasaan itu."
Naya mengangguk, "Kemarin kamu jadi pulang ke Cheongju, Bi?"
Eunbi mengangguk, "Jadi unnie, aku bawa oleh-oleh juga buat unnie. Udah aku taro di kulkas tadi."
Naya tersenyum, "Beneran? Wah kamu gak perlu repot-repot padahal! Makasih ya Eunbi." ujar Naya antusias,
Eunbi tersenyum. Selama ia menjadi Personal Assistent-nya Naya, gak pernah sekalipun ia disulitkan secara pribadi. Beda hal kalau urusan pekerjaan karena sebagai model Naya sudah cukup banyak jam terbangnya.
"Gak apa-apa, gak repot kok. Lagian itu titipan Ibu buat unnie," jawab Eunbi,
"Nanti aku kabari Ibu ya," ujar Naya.
"Yuk, sekarang aja berangkat. Ini aku makan dijalan," ujar Naya sambil membawa roti dan kopinya sekaligus.
Perjalanan ketempat pemotretan tidak terlalu jauh, namun karena mereka berangkat di rush hour jadi ya macet. Butuh 40 menit untuk sampai ke tempat tujuan, beruntung mereka berangkat pagi-pagi jadi biarpun macet mereka tidak akan terlambat.
Proses pemotretan tidak selalu cepat, butuh kesabaran dan juga mood yang bagus baik si model maupun kru dan staff disana. Makanya kadang untuk bikin mood semua orang bagus pas di set, Naya seringkali membelikan minuman dan camilan untuk semuanya. Contohnya saat ini, pesanan ia dari salah satu restoran sandwich yang terkenal dengan warna hijaunya itu sudah datang. Lebih dari 400 paket-yang isinya sandwich dan minum- sudah Naya pesan dan langsung dibagikan untuk semua orang.
Sifat down to earth Naya inilah yang terkenal dikalangan orang-orang sekitarnya, makanya gak sedikit yang mengajak dirinya bekerja sama.
"Unnie, udah dibagikan semua ya. Ini pesenan punya mbak Naya." ujar Eunbi mendekat ke Naya yang berada di make-up room.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
General Fiction"Everyone has their own light." Kehidupan Gayatri, Naya, dan Vira di negeri orang bukan menjadi halangan ketiganya untuk sukses dan mengejar impian mereka. Mereka mau membuktikan bahwa seorang perempuan tidak bisa sukses. Meski jauh dari keluarga, m...