#11: Every cloud has a silver lining..... right?

39 8 0
                                    

Jalanan kota Seoul hari ini dihiasi oleh rintik hujan yang turun sedari pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan kota Seoul hari ini dihiasi oleh rintik hujan yang turun sedari pagi. Bahkan saat ini dimana jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi pun, hujan masih setia menemani aktivitas orang-orang. Gayatri tengah duduk didalam mobil dalam perjalanannya menuju tempat Yasa. Hari ini jadwal dirinya untuk rekaman title song dalam comebacknya mendatang, dan akan diikuti lagu-lagu selanjutnya di keesokan harinya. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 40 menit untuk sampai tempat Yasa, jalanan yang cukup padat membuat waktu tempuh jadi lebih panjang. Sesampainya Gayatri, Yerim langsung menghubungi orang terkait untuk mengabari bahwa mereka sudah sampai. 

"Langsung ke studio aja ya, Yasa-nim sudah menunggu." ujar salah satu staff agensi tersebut.

Gayatri dan Yerim langsung mengikuti arah kemana staff tersebut pergi. Ketiganya menaiki sebuah lift yang mengantar mereka ke lantai 5, setelah keluar dari lift langsung belok ke arah kanan dan masuk ke dalam ruangan studio yang didalamnya sudah ada Yasa menunggu.

"Selamat datang," ujar Yasa menyapa,

Gayatri dan Yerim menunduk dan tersenyum, "Terima kasih Yasa-nim," keduanya langsung dipersilahkan duduk oleh Yasa.

"Sudah sarapan?" tanya Yasa begitu Gayatri dan Yerim duduk.

Kedua gadis itu mengangguk, "Sudah,"

Yasa mengangguk paham. "Karena kalian sudah sarapan, aku tidak akan memaksa memakan ini, tapi jika kalian ingin memakannya silahkan saja. Karena aku memang membeli ini untuk kalian." Ujar Yasa sambil menunjuk sopan ke arah beberapa kotak makanan dimeja depan mereka.

"Satu tidak pedas, dan yang satu pedas. Dan juga, yang ini kopi, sedangkan yang ini cokelat. Benar?" ujar Yasa,

"Kau tidak bisa makan pedas dan juga minum kopi bukan, Gayatri?" Tanya Yasa kembali,

Gayatri mengangguk, "Benar sekali, bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Gayatri bingung,

Yasa terkekeh, "Tentu saja aku tahu. Ayo, dimakan saja tidak apa-apa." Sahutnya lagi tanpa menghiraukan tatapan Gayatri yang masih meninggalkan tanda tanya. Meski begitu Gayatri akhirnya tetap memakan pemberian Yasa, karena tidak enak sudah dibelikan tapi tidak dimakan. Bagaimanapun kita harus menghormati pemberian orang.

"Terima kasih, Yasa-nim........." ujar Gayatri yang diikuti oleh Yerim juga.

Sambil Gayatri dan Yerim meminum minuman masing-masing, Yasa memeriksa ulang persiapan rekaman hari ini.

"Kau mau mendengarkan demo nya dulu?" Tanya Yasa ke Gayatri,

Gayatri menggangguk setuju, "Tentu saja aku mau," ujar Gayatri sambil bangkit dari sofa dan duduk disebelah Yasa. Sebenarnya bisa aja Yasa menyetel demo-nya melalui speaker tanpa harus Gayatri pindah duduk, tapi Yasa juga tidak melarang Gayatri untuk duduk disebelahnya. Yasa memasangkan headphone dikepala Gayatri dan mulai memutar demo tersebut.

Sembari mendengarkan lagu demo, kepala Gayatri terlihat mengikuti irama music yang ia dengar, sesekali ia bergumam dan mengacungkan jempolnya. Begitu lagunya selesai, ia buru-buru melepaskan headphone-nya.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang