Vira sedang berada diruangan kerjanya. Setelah memberi tahu kabar persiapan comeback Gayatri, ia mulai melihat jadwal miliknya sendiri. Tempo hari ia sudah membaca beberapa tawaran untuknya bermain dalam drama dan film. Tapi, belum ada yang ia hubungi kembali mengingat dirinya harus melihat bagaimana jalan cerita serta karakter yang ditawarkan.
Vira termasuk aktris yang setahun sekali akan comeback drama. Meskipun begitu ia tetap mem-filter drama yang akan ia pilih. Terlalu pusing dengan kertas-kertas dihadapannya, ia memilih menyenderkan punggungnya disofa.
"Lagi apa?" ucapan seseorang yang cukup membuat Vira kaget.
"Aku kira siapa tau!" ujarnya kesal,
Naya tertawa, "Tumben tiduran disofa. Kenapa?"
"Aku pusing, mau istirahat bentar." ujarnya. Kehidupannya sebagai seorang CEO cukup membuat waktunya banyak terpakai, belum lagi kalau ia harus syuting.
"Udah tau mau teken kontrak yang mana?" tanya Naya sambil melihat berkas-berkas dimeja Vira.
"Belum." jawab Vira singkat.
"Kau butuh masukkan?"
Vira melihat kakaknya, "Boleh. Tapi tidak sekarang, aku benar-benar ingin istirahat dulu. Bangunkan aku 30 menit lagi." ucapnya sambil mulai memejamkan mata.
Naya terkekeh, "Baiklah. Mbak ke cafetaria dulu."
Sepeninggal Naya keluar, Vira benar-benar memejamkan matanya. 30 menit cukup untuk mengistirahatkan badannya. 30 menit kemudian sebuah tangan membangunkan Vira dari tidurnya.
"Udah 30 menit lebih dikit nih," ucap Naya yang tengah menyesap americano-nya.
"Cepet amat perasaan." keluh Vira sambil bangun.
Sebuah ketukan membuyarkan pandangan Vira, "Iya, masuk!" ujarnya cepat. Ia buru-buru duduk kembali dibalik meja kerjanya.
"Ada apa, Somi?" tanya Vira ke personal assitant-nya.
"Barusan aku forward email ke unnie, ada tawaran film lagi." jawab Somi,
"Oh? Aku belum cek, sebentar." jawab Vira sambil meng-unlock laptopnya.
"Tadi aku udah cek sebelumnya, dan masuk kriteria unnie." ujar Somi lagi,
"Siapa sutradaranya?" tanya Vira sambil membuka emailnya.
Belum sempat Somi menjawab, matanya sudah membaca detail nama yang tertera di email tersebut.
Theodore Kim.
"Theo?" ucap Vira pelan, matanya menatap nama itu berulang kali.
"Nanti aku kirim email balasannya ya Som," jawab Vira,
Somi mengangguk dan keluar ruangan Vira. Naya menghampiri Vira yang masih terdiam.
"Ada apa?" tanya Naya, Vira memperlihatkan isi email ke Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
General Fiction"Everyone has their own light." Kehidupan Gayatri, Naya, dan Vira di negeri orang bukan menjadi halangan ketiganya untuk sukses dan mengejar impian mereka. Mereka mau membuktikan bahwa seorang perempuan tidak bisa sukses. Meski jauh dari keluarga, m...