#10: Enigma?

43 9 2
                                    

Setelah cukup lama berada di after party pada malam itu, Gayatri, Vira dan juga Naya memutuskan untuk pulang tepat pada pukul 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah cukup lama berada di after party pada malam itu, Gayatri, Vira dan juga Naya memutuskan untuk pulang tepat pada pukul 02.00 dini hari. Ketiganya langsung menuju kamar masing-masing, mandi, dan juga tidur. Meski hanya menghadiri acara penghargaan dan juga after party-nya tapi cukup membuat badan lelah.

Naya menjadi orang pertama yang bangun keesokan harinya, meski jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 8 pagi, tapi baru dia sendiri yang sudah terbangun. Naya memutuskan untuk pergi ke dapur dan membuat kopi sambil menunggu kedua saudaranya bangun. Sekilas, kejadian tadi malam di after party melintas dipikiran Naya. Sudah beberapa bulan ini Naya gak bertemu dengan Jaya, Chandra dan juga Gibran. Meski hanya dengan Jaya saja ia sepantaran, tapi bukan berarti ia gak dekat dengan kedua sahabat saudar-saudaranya. Naya juga sempat kepikiran lagi perihal Januar yang menatapnya intens ketika dirinya sedang mengobrol dengan Jaya semalam.

"Kenapa sih?" gumam Naya sambil menyesap kopinya,

"Ada yang salah sama baju aku ya semalam? Kayaknya gak deh..." gumamnya lagi.

Lamunan Naya buyar ketika suara kedua saudaranya mulai terdengar,

"Bikin kopi sendiri ajaaaaa," sahut Vira, "Aku kan mau juga," sambungnya lagi.

"Suruh siapa baru bangun," sahut Naya membalas.

Gayatri terkekeh, "Ya udah kakak yang buat, jadi mau kopi gak?" tanyanya pada Vira,

"Iya dong!" ujarnya, "Makasih kakak sayang, gak kayak yang itu tuh." sindir Vira disahut tawa ketiganya.

"Ngelamunin apa sih? Tadi kita liat lagi ngelamun aja, padahal ditangannya udah ada gelas kopi." tanya Vira ke Naya,

Naya menggeleng cepat, "Gak ada, cuma keinget aja dulu kita berenam sering trip bareng sama Jaya, Jibran, sama kak Chan kan? Sekarang ketemu aja susaaaaaaah banget, sama-sama sibuk sih." ujar Naya,

Vira mengangguk setuju, "Bener banget! Kemarin Jibran tuh protes ke aku, katanya kita sibuk banget sampai gak bisa diajak jalan-jalan lagi."

"Padahal mah kalau mau ngajak jalan tinggal bilang, ntar aku arrange ulang jadwal kita." sambung Vira lagi, Vira paham betul soal ini karena mau gak mau kadang ia harus turun tangan untuk arrange ulang jadwal mereka bertiga.

"Jadi mau jadwalin aja nih sama mereka?" tanya Gayatri yang baru bergabung di sofa dengan dua gelas kopi ditangannya.

"Boleh aja sih, kenapa enggak? Lagian udah lama juga kita gak jalan sama mereka," sambung Naya,

"Bener nih? Biar langsung aku arrange jadwalnya. Jangan setengah-setengah niatnya." ujar Vira,

"Ya tanya dulu mereka nya lah Teh," ujar Naya.

"Iya iya paham, ini kan Teteh minta Somi hubungan PA mereka dulu, biar bisa arrange jadwal." ujar Vira yang tengah sibuk menghubungi Somi,

Publik sudah tau perihal mereka berenam memang bersahabat. Jadi, sekalipun mereka jalan bareng atau pun hanya berdua-berdua, gak akan dicurigai sebagai pasangan. Pas awal karir mereka berenam memang agak susah untuk bertemu karena takut malah jadi skandal padahal sih enggak, tapi seiring jalannya waktu akhirnya publik sadar kalau mereka hanya sebatas teman dan gak lebih dari itu. Jadi mereka lebih leluasa untuk berkumpul dan bertemu satu sama lain.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang