" There's no use calling anymore
No matter what i do, they're pointless
You don't react even a little bit.
Forget it just stop
Wake up from your dreams
Don't pretend you don't know anything."Gfriend – Sunrise
**********
Sskkss
Gemerisik daun yang saling menyapa tertiup angin menjadi temannya sore ini. Langkah kaki cepat namun hati-hati yang terus melangkah menuju tujuan tanpa henti. Sesekali ia menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada yang mengikutinya. Ia kembali merapatkan jubah yang dikenakan dan menurunkan tudungnya memastikan wajahnya tidak tampak.
Langkah kaki itu akhirnya berhenti di ujung jalan setapak, dimana sebuah rumah kayu meski tampak tua masih berdiri kokoh. Ia mendekat dan mengetuk pintunya perlahan.
Tak lama suara decitan terdengar dari dalam. Pemiliknya mungkin tengah berjalan untuk membuka pintu. Dan benar suara derit pintu kayu menyusul menandakan pintu yang dibuka. Seorang pria dengan rambut yang hampir memutih semua menampakan wajahnya. Mata pria tersebut sedikit memincing ketika melihat tamu kecilnya. Dengan segera ia membuka tudung yang dikenakannya menampakan wajah manis dengan seulas senyuman.
"Halo, apakah benar ini rumah tuan Louren?"
"Ya aku sendiri, dan siapakah tamuku ini?"
"A-aku Nora, Nora Lewlin. Aku datang untuk memesan tanaman."
"Oh tentu, masuklah terlebih dahulu."
Tuan Louren memundurkan tubuhnya untuk membuat ruang agar Nora dapat masuk.
"Uh tidak perlu, aku memiliki urusan lain. Tetapi ini detail tanaman yang ingin aku pesan."
Nora menyerahkan selembar kertas catatan pada tuan Louren. Pria tua itu menerimanya, sambil membenarkan kaca mata berusaha membaca catatan tersebut.
"Kapan aku bisa mengambil pesanan ini?"
Nora segera mengajukan pertanyaan.
"Jika melihat daftar ini, beberapa telah aku miliki tetapi aku masih harus mencari stok tanaman lain. Nona sepertinya bisa kembali dalam tiga hari. Tetapi apa catatan ini benar?"
Ekspresi Nora sedikit menegang ketika tuan Louren bertanya.
"Tetapi Lamoria? Tanaman ini.."
"Tentu saja benar!"
Nora segera memotong kalimat tuan Louren sambil berusaha tersenyum.
"Semua yang ada di daftar merupakan tamanan yang cantik bukan? Beberapa hari lalu aku berencana menghias rumahku dan mendapat rekomendasi tanaman-tanaman ini dari kenalan. Jika tuan Louren memiliki saran dalam merawat tanamannya tolong katakan di saat aku mengambil pesanan. Aku terkadang pelupa."
Nora memberikan penjelasan yang panjang dengan senyuman yang cerah.
"Tuan bisa menyiapkan semuanya bukan?"
Tuan Louren kembali mengerutkan keningnya, tetapi berusaha tetap ramah.
"Tentu. Nona dapat mengambil semuanya tiga hari lagi. Aku juga akan menyiapkan catatan untuk cara perawatan tiap tanaman."
"Kalau begitu aku serahkan pada tuan Louren. Karena sudah petang aku harus segera pergi. Selamat sore."
Nora memberikan salam perpisahannya dengan cepat. Ia berbalik dan segera menuju jalanan utama.
Tuan Louren yang masih berdiri di balik pintu mengusap keningnya perlahan. Tidak ada yang terlalu aneh memang dengan pesanan ini. semuanya merupakan tanaman hias, tetapi salah satunya merupakan tanaman yang sedikit sulit untuk ditangani juga sering kali dihindari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom Stories : The Abandoned Crown
FantasíaPangeran menyelamatkan sang gadis pujaan dari keluarganya yang keji. Membawanya ke Istana dan menjadikannya permaisuri. Selayaknya sebuah kisah romansa yang indah dimana dua sejoli saling menemukan belahan hati masing-masing. Membebaskan diri dari i...