Chapter 1

4.7K 600 367
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

🐰

Seorang pria tengah berjalan tanpa arah di sekitaran taman Hangang. Wajahnya terlihat kusut, bahkan pandangannya pun terlihat kosong. Mungkin jika seseorang tidak sengaja menyenggolnya, ia bisa saja terjatuh di tempat saking tidak bertenaga nya.

Patah hati.

Itulah yang dirasakan Na Jaemin saat ini.

Penyebabnya?

Tentu saja karena pacarnya yang kini telah menjadi mantan, Lee Haechan ternyata berselingkuh dengan Lee Jeno di belakangnya.

Siapa yang tidak kenal Jeno? Pria tampan dan hot yang sangat populer di kampusnya. Bahkan saat Jaemin meminta Haechan memilih antara dirinya atau Jeno, Haechan memilih Jeno tanpa berpikir panjang.

Memangnya apa yang kurang darinya sampai-sampai sang mantan tega meninggalkannya? Ia sudah memberi banyak perhatian, selalu mendukungnya, bahkan mendahulukannya daripada dirinya sendiri.

Apa karena Jeno tampan dan hot?

Yah, Jaemin akui itu benar adanya. Jaemin memang tampan, tapi tidak se-hot Jeno. Mungkin Haechan bosan dengan dirinya yang terlalu baik dan lemah lembut, bahkan dirinya sering menunjukkan aegyo di depan mantan kekasihnya itu setiap kali berniat memberinya semangat atau sekedar menghibur.

Di tengah keterpurukan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke pinggiran sungai Han, ia butuh refreshing setelah berjalan-jalan tidak tentu arah di taman.

Ia bersyukur bahwa besok sudah memasuki liburan semester, sehingga ia tidak perlu bertemu pasangan itu untuk beberapa minggu ke depan.

Setibanya di pinggiran sungai Han, Jaemin memungut sebuah kerikil. Ia melempari kerikil tak berdosa itu ke tengah sungai dengan tenaga yang besar seolah kerikil itu adalah Haechan dan Jeno.

"YAAK! LEE HAECHAN! LEE JENO! KALIAN MEMANG MENYEBALKAN! KU HARAP KALIAN BAHAGIA SAMPAI NANTI KALIAN BERTEMU LAGI DI NERAKA!!" Teriak Jaemin mengeluarkan semua amarah yang sudah ia tahan. Bahkan disaat marah pun ia tidak bisa memaki kedua orang itu dengan lantang, benar-benar lemah.

Ia memutar badannya dan berjalan untuk sedikit menjauhi pinggiran sungai. Saat tengah mencari tempat lesehan yang nyaman untuk dirinya meratapi nasib, sesuatu telah mengalihkan atensinya.

VRACHIÓLI || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang