Epilogue

2.8K 373 84
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

🦊

Malam ini sebuah restoran terlihat ramai karena kehadiran banyak mahasiswa. Para senior menyebut malam ini sebagai acara penyambutan mahasiswa baru Fakultas Bisnis dan Manajemen. Semua mahasiswa di fakultas itu diwajibkan hadir, termasuk Renjun.

Renjun memilih duduk sendirian di pojokan belakang, berusaha menghindari kerumunan. Ia tidak mau mencium aroma alkohol, apalagi disuruh minum alkohol berupa bir karena tidak baik untuk penyakit jantungnya. Jadi ia hanya minum lemon tea dan mengemil potongan buah, benar-benar sehat.

"Hey, mahasiswa baru. Siapa namamu?" Ah tidak, seorang senior menyadari kehadirannya dan kini dia sudah duduk di depannya sambil membawa dua gelas bir.

"Re-Renjun, Sunbae." Jawab Renjun gugup.

"Kenapa kau hanya makan dan minum itu, hah? Acara ini untuk menyambut angkatan mu, bukan untuk arisan ibumu. Minum bir ini!" Titah senior itu sembari memberi salah satu dari gelas berisi bir itu di bagian meja dekat Renjun.

Oh, tolong jangan hujat senior karena Renjun memang tidak memberitahu siapapun kalau dirinya punya penyakit jantung, jadi wajar senior itu tidak tahu. Bukan tanpa sebab, Renjun tidak mau ada yang menganggapnya lemah apalagi sampai mengasihaninya.

Tapi kalau situasinya seperti sekarang ini, rasanya Renjun ingin mengungkapkan saja penyakitnya.

"Sedang apa kau? Cepat minum!" Bentakan senior itu membuat Renjun yang melamun memikirkan nasibnya tersentak karena kaget.

Renjun menelan salivanya kasar, lalu pelan-pelan tangannya menghampiri gelas itu. Saat gelas itu sudah berada di genggamannya, ia mendekatkan gelas itu perlahan. Namun belum sempat menyentuh bibir gelas, tiba-tiba sebuah tangan merebut gelasnya.

Renjun kaget, lalu ia menatap pria yang berdiri di sebelahnya. Pria itu meminum bir dalam sekali minum hingga kandas. Ia mengelap bibirnya yang basah dengan punggung tangan kirinya, lalu menaruh gelas kosong itu di atas meja.

"Yak, Jaemin! Apa yang kau lakukan?!" Senior itu membentak tidak suka pada pria bernama Jaemin yang tadi meminum bir milik Renjun.

"Dia tidak mau meminumnya, kenapa Sunbae memaksanya?" Tanya Jaemin santai.

"Tau apa kau?! Ini acara penyambutan, jadi harus minum bir!" Senior itu masih tidak terima.

Jaemin menempelkan kedua telapak tangannya di atas meja lalu ia memajukan badannya ke depan, mendekat ke seniornya dan menatap mata seniornya penuh intimidasi dengan raut wajah yang berubah serius. "Kalau dia mau, dia pasti sudah minum bir sedari tadi. Jangan Sunbae kira dia ke sini untuk menuruti keinginan Sunbae. Kalau dia bisa menolak undangan acara ini, dia pasti sudah berada di rumahnya sekarang. Lagi pula ini acara penyambutan mahasiswa baru, yang berarti tamu utama di sini adalah mahasiswa baru dan peran Sunbae di sini seharusnya membuat mahasiswa baru nyaman di acaranya sendiri." Cerocos Jaemin dengan nada dingin.

VRACHIÓLI || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang