Chapter 22

764 73 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


secondbase__jeje
.
.
Present
.
.
.

Matahari sudah menyungsung tinggi hingga atas kepala, tertutup awan putih yang berkumpul hingga tak membiarkan sang surya memperlihatkan eksistensinya. Hembusan angin musim dingin mulai menyelimuti Negeri Gingseng tersebut dan seorang Lelaki dengan tubuh polosnya hanya tertutup selimut tebal bergelung malas di ranjang Queen Size itu

Dia masih ingin bermalas-malasan, mengingat betapa lelah dirinya dengan segala aktifitas panas yang dia lakukan

Mata bulat itu terbuka saat mengingat tadi malam dia memeluk tubuh mungil yang menguarkan aroma strawberry, dia menyibak selimutnya dan baru menyadari kesendiriannya

Atensinya beralih pada Jam Dinding berbentuk Bunga Anggrek di atas ranjang yang di tidurinya dan membuat matanya tambah terbelalak

Jarum pendek jam tersebut menunjukkan waktu pukul 11 pagi!

Dia beranjak dengan tubuh kekar dan polosnya, meraih celana panjangnya dan langsung memakainya. Dia menyusuri lantai mencari kemejanya saat teringat kemeja itu di kenakan oleh wanitanya tadi malam

Ahh tentang wanitanya. Dimana dia?

Hoodie Hitam yang terlipat rapi di atas nakas yang sepertinya memang di sediakan untuknya pun di sambarnya dan di pakainya. Dia langsung berlari keluar kamar, mencari wanitanya___ ahh dia juga melupakan satu hal

Putranya?

Tekutuklah seorang Park Chanyeol yang melupakan Putranya hanya karena Nafsu birahinya yang sudah terpendam selama 5 tahun

Hening

Itulah yang bisa dia rasakan saat kakinya menginjak di luar kamar gadisnya. Dia berjalan menuju dapur saat mendengar desisan dan harum makanan dan bibirnya tersenyum lega melihat gadis yang di carinya sedang berkutat dengan bahan makanan dan alat-alat memasak

“Apa membuat seseorang khawatir adalah keahlian mu?”

Baekhyun tersentak saat suara Baritone Chanyeol masuk ke dalam indra pendengarannya. Dia membalikan badannya ke sumber suara dan sudah melihat Lelakinya berdiri dengan tampannya dengan menyandarkan diri di pintu

Baekhyun menunduk dalam saat melihat tatapan tajam dari mata legam lelakinya, memilin ujung sweater putihnya “Mian” cicitnya

Chanyeol menahan senyumnya, ahh Baekhyun selalu terlihat menggemaskan saat seperti itu. Dia mendekati wanita itu dengan langkah besar, menarik lembut dagu itu untuk menatapnya “Jangan mengulanginya, hmm?”

Baekhyun mengangguk dengan senyuman khasnya “Nde” jawabnya

Chanyeol melihat sekeliling yang tampaknya tak berpenghuni kecuali mereka berdua pastinya dan sebelum dia bertanya, suara lembut dari gadisnya sudah menyela duluan seakan mengerti jalan fikirannya

Circle of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang