"Ck. Sialan gue di tinggal jihyo" keluh sana
"Apes banget gue hari ini" gerutu sana.
Kepala sana menoleh kanan kiri berharap ada kendaraan umum yang bisa ia tumpangi untuk pulang malam ini. Sedari tadi sana menggerutu tidak jelas karena kendaraan tidak datang di hadapan nya. Ck. ini juga salah dirinya kenapa tertidur di toko buku tadi.
Toko buku yang di kunjungi jihyo dan sana tadi memang memiliki fasilitas cukup bagus dan rapi. Ada tempat membaca nya sendiri, buku buku yang di jual di tata rapi di rak nya, banyak tanaman hijau di luarnya membuat udara masuk terasa sejuk tidak ada campur nya polusi kendaraan. Saat itu jihyo tengah mencari buku yang ia inginkan, sedangkan sana sudah menemukan buku yang ia cari. Sambil menunggu jihyo ia membaca buku yang ia beli itu supaya nanti di rumah ia tinggal belajar buku pelajaran nya saja.
Baru saja sana duduk dan memulai membaca buku itu, kantuk nya tiba tiba menghampiri nya. Sana sudah menahan kantuk itu untuk tidak tidur, tapi semakin di tahan ia malah semakin ingin tidur saja. Mungkin jihyo masih mencari buku nya, mending tidur dulu bentar pikir sana. Sana bangun dari tidur nya ia kira masih sore an tetapi setelah melihat benda bundar di tangan kanan nya, ia melototkan mata nya dan segera keluar dari toko buku tersebut. Ia mencari mobil jihyo mungkin masih terparkir di tempat ini. Tetapi, ah! Tidak sesuai pemikiran sana ternyata mobil jihyo tidak terlihat di tempat parkir ini.
Sana pun nyerah dan memilih menaiki kendaraan umum tetapi sampai sekarang tidak ada yang lewat di hadapan nya . Sial bukan hari ini? Mana sekarang udah jam 8 malam.
Huh.
Ia sekali lagi merutuki dirinya bodoh karena sudah tertidur lama di dalam toko buku itu.
Dan sekarang yang menjadi pertanyaan sana.
Bagaimana ia pulang ke rumah nya?
"Ini bang tae kemana sih, haduhh" ujar sana kesal, sudah 5 kali ia telefon kakak nya tapi tidak diangkat.
Akhirnya ia memilih untuk jalan kaki dari toko ini sampai rumah. Sepanjang perjalanan ia terus berdoa supaya tidak ada yang menggangu nya nanti, jalanan sepi tidak ada satu orang pun yang lewat membuat netra nya melirik kanan kiri untuk mengawasi keadaan nya sekarang.
Terdengar suara orang sedikit berisik, sana berfikir orang itu bisa mengantarkan nya pulang ke rumah, ia perlahan menghampiri orang itu.
"Pe-Permisi..." ucap sana saat sudah di hadapan tiga orang tersebut
"Iya dek" ucap salah satu orang tersebut.
"B-boleh minta tolong a-anterin saya ke rumah nggak om" ucap sana agak takut kepada orang tiga berbadan besar di hadapan nya ini.
Ketiga cowok itu menyeringai sambil menatap sana dari atas sampai bawah, sana yang mendapat tatapan seperti itu merasa risih.
"Boleh" sana bernafas lega
"Tapi main dulu sama om" nafas sana tercekat.
Sial!! Dia salah besar menghampiri mereka. Plisss tolongin sana, ia tahu betul apa kata 'main' yang dikatakan salah satu orang itu. Dan sekarang ia tambah sial, ia semakin merutuki kebodohan nya hari ini. Dapat dilihat tiga orang itu berpenampilan seperti preman, menggunakan kalung rantai, celana agak sobek. Kenapa sana tidak melihat nya tadi, kalau tau begini sana tidak minta tolong kepada preman ini, sungguh sial hari ini.
Tanpa basa basi sana berbalik ingin menghindari preman itu, tetapi salah satu preman yang berkumis itu mencekal lengan sana dan di hentakan nya di tembok gang sempit itu.
"Arkhh" ringis sana saat punggung nya tertabrak keras oleh tembok, sungguh ini sangat sakit. Ia di hentakan sangat keras oleh preman tadi.
"Mau kemana sayangg kamu ga bisa kabur dari sini" ucap preman yang berbadan paling besar mencolek dagu sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Troublemaker||Osh × Msn[END]✓
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta rumit antara sana si cewek bar bar dan sehun si cowok troublemaker. yang penasaran langsung baca ya, jangan lupa di tambahkan ke perpustakaan. ~Happy Reading