1

16 1 0
                                    

1. Cowok Brengsek dan Cewek Tolol🐊

"Jakaaaaaaa" panggil seorang gadis sekian kalinya dengan suara yang sudah berubah serak sambil menggedor pintu tidak sabaran menggunakan seluruh kekuatan yang ia miliki berharap sang pemilik rumah segera membukanya.

"Buka Jak! Jakaa! Jakaa!"

"Jakampret! Buka atau gue bakar rumah lo!"

Dan setelah lima belas menit ia bertahan disana, ternyata kakinya mulai pegal, tenaganya juga sudah habis. Ia pun memutuskan untuk menunggu diluar dengan duduk di undakan teras rumah itu.

Ponselnya mati, lalu saat melihat jam tangan branded nya yang ternyata sudah menunjukkan pukul sebelas malam ia meraup kasar wajahnya kemudian menggosok lengannya yang terasa dingin. Kaos oversize berwarna putih dengan rok jeans biru di bawah lutut yang digunakannya tak mampu menghalau udara malam yang seakan bebas menusuk kulitnya.

Sekarang yang bisa dilakukannya hanyalah menelungkup kan kepala pada lutut dan menangisi keadaannya yang memprihatinkan ini.

"Jaka brengsek. Dasar cowok budeg" gumamnya tersedu di tengah kesunyian malam.

Lalu tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang lelaki yang mendengus sebal mendapati seorang gadis yang sangat dikenalinya bertamu di rumahnya semalam ini.

Dengan rambut kusut berantakan sehabis bangun tidur, sosok itu menguap setelah kemudian suara beratnya menyapa pendengaran gadis menyebalkan yang telah berani mengganggu waktu tidurnya ini.

"Ngapain? Jam segini juga, ck. Besok aja kalau mau gangguin. Gue ngantuk, mau tidur" ucap lelaki itu malas.

Gadis dengan rambut panjang berwarna cokelat dan sedikit bergelombang di bagian ujungnya itu menengok ke belakang menatap sang sahabat dengan mata sembab dan muka yang berantakan babak belur.

"Jakaaa" lirihnya dengan rengekan.

Jaka. Cowok jutek itu melotot kaget melihat keadaan gadis yang duduk di depan rumahnya tampak acak-acakan dengan luka lebam biru di pipi kanannya serta mata yang memerah.

"Lo kenapa?" Paniknya menghampiri, kemudian berjongkok dan menangkup wajah Nada dengan kedua tangannya memeriksa meneliti bagian yang terluka dari gadis itu.

Nada, gadis yang sedari tadi merasa membutuhkan sebuah pelukan langsung mengalungkan kedua tangannya erat pada leher Jaka dan memeluk cowok itu sambil menangis sesenggukan.

"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Jaka khawatir yang tak dijawab oleh gadis itu. "Ayo masuk dulu" ajaknya dengan memegang lengan Nada agar terlepas dari tubuhnya.

Nada tidak mau melepaskan, malah semakin meringsek maju dan mengeratkan pelukannya membuat Jaka sedikit sesak dengan kekuatan Nada yang tak main-main. Tanpa menunggu ia pun berdiri memegangi pinggang Nada membuat tubuh gadis itu melayang hingga Jaka dapat menggendongnya membawa masuk ke dalam rumah.

Jaka mendudukkan diri di sofa dan otomatis memangkunya lalu mengelus punggung rapuh gadis itu dengan sayang. Nada masih menemplok belum mau melepaskan pelukannya. Perempuan manja ini benar-benar tak melewatkan kesempatan untuk menyusahkannya.

"Bilang sama gue siapa yang jahatin lo?" tanyanya lembut.

Nada menggeleng.

What's Wrong With UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang