2

4 2 0
                                    

***
Tasya baru selesai melaksanakan sholat subuh. Sebelum mandi tak lupa Tasya menyiapkan tas sekolahnya dan membuat pekerjaan rumahnya.  Jika sudah selesai semua, Tasya bersiap mandi untuk pergi ke sekolah.

Sekarang Tasya sudah selesai mandi dan mengenakan seragam sekolahnya. Ia pun keluar dari kamar dan menuju ke meja makan untuk sarapan. Disana sudah ada papanya Endy dan adik laki- lakinya Radit yang sedang menyantap makanannya.

Ketika Tasya hampir sampai ke meja makan handphone nya berbunyi. Ternyata itu telpon dari Vino. Vino memang setiap hari selalu menjemput Tasya ke sekolah. Karena mereka bersekolah di SMA yang sama.

Tasya pun mengangkat telepon dari Vino. Sambil mengintip dari jendela rumahnya ke arah luar. Dan yaa. Terlihat pria berseragam sekolah diluar sana yang masih duduk di motor Scoopy berwarna biru dongkernya.

“Haloo Vinn bentar yaa aku pake sepatuu duluu. Kamu udah sarapan? Sarapan dulu yuk”. Ucap Tasya ngerocos yang belum di respon satu kata pun oleh Vino. Kebiasaan.

“Udah Ca. Yok, nanti macet jalannya”. Ucap Vino lembut.

“Tapi aku belum sarapan”. Ucap Tasya sambil memakai sepatu dengan nada bicara yang dibuat manja.

“Nanti aku temenin sarapan di kantin,ya? Nanti jalannya macet sayang”. Ucap Vino di seberang sana.

“Mmm Iyaudaa. Aku pamit duluu. Tunggu ya”. Ucap Tasya sambil mematikan teleponnya yang belum di respon oleh Vino. Kebiasaan wkwk.

Tasya pun berjalan ke arah meja makan dan berpamitan dengan Endy. Tak lama, Susan mamanya Tasya keluar dari arah dapur dengan membawa minuman di gelas besar dengan cairan di dalamnya yang berwarna orange.

“Kakak gak sarapan? Ini Mama udah buatin kakak jus tomat”. Kata Susan sambil memberikan gelas tersebut kepada Tasya yang mau tidak mau harus diterima oleh Tasya.

“Ma. Aku udah ditunggu Vino di depan”. Ucap Tasya dengan wajah memelas.

“Gak masalah. Nanti mama ajak Vino masuk dulu. Kamu minum dulu jus nya”. Ucap Susan. Tasya adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Ia pun duduk dan meminum jus yang ada di tangannya dengan terpaksa.

“Ma, asemm. Mama lupa kasih gula? Mana banyak banget lagi”. Ucap Tasya sambil memandang jus yang ada ditangannya.

“Iyaa itu gak mama kasih gula. Cuma mama kasih madu 1 sendok. Kakak minum, abisin tomat kaya vitamin E, bagus buat sembuhin radang jerawatmu itu”. Ucap Susan sambl mengoleskan selai kacang di rotinya.

Tasya kesal. Bisa- bisa dia meninggal apabila dipaksa minum seperti ini setiap pagi. Menyadari muka Tasya yang kesal, Radit pun terkekeh kecil sambil menghabiskan rotinya. Radit mengejek Tasya.  Tasya pun memberikan tatapan tajam kepada adiknya yang masih mengenakan seragam merah putih itu. Hingga sebuah ide muncul di kepala Tasya.

“Mmm yaudahh. Aku abisinnya di sekolah aja ya ma. Vino udah nungguin dari tadi”. Tasya pun bergegas mengambil botol minum di dapurnya dan menumpahkan cairan itu kedalam botol minum kuning miliknya.

“Nih. Aku pergi dulu ya Ma, Pa”. Ucap Tasya berpamitan dengan kedua orang tuanya. Dan mengacak- acak rambut adiknya membuat Radit jengkel dan kesal. Tanpa rasa bersalah Tasya pun meninggalkan adiknya dalam keaadaan kesal.

“Di abisin kak. Jangan banyak jajan Cireng”. Teriak mamanya sebelum Tasya meninggalkan rumah. Yang tidak mendapatkan respon dari Tasya. Menjengkelkan ya moms.

Tasya pun kini keluar pagar dan menghampiri Vino yang masih menunggu di atas motor. Vino pun memberikan helm kepada Tasya. Dan keduanya pergi ke sekolah.

***

GIRLS PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang