Berangkat Bareng

43 33 48
                                    

Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, tokoh, karakter, ataupun peristiwa.

Happy reading 🍭


Gadis itu asik tersenyum sendiri dengan pipi yang merona sambil menggigiti bantal gulingnya, tangannya beralih ke dada sebelah kirinya , dan dia merasakan jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Duh kok gue deg deg an ya" gumamnya

"Lah ya iya kalo nggak deg deg an kan mati gue" sambungnya lagi sambil menepuk dahinya pelan

"Duh... Mana tuh cowo ganteng banget lagi" gumamnya dengan menggigiti guling.

Dan seperti itu terus sampai gadis itu tanpa sadar tertidur dengan pakaian yang belum sempat ia ganti.

★★★★★★★★★★★★★★★

Tok...tok.....tok....

"Sayang....bangun nak, udah ada yang jemput tuh di depan," ucap seseorang di balik pintu kamar Zeline, ia adalah bundanya. Bunda Tasya.

"Bentaran bun....lima menit lagi" gumam Zeline dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Tapi pacar kamu udah nungguin loh dari tadi, kamu nggak kasian?" Tanya bunda Tasya lagi dengan nada yang lembut.

"HAH!!PACAR?!!!!" Mata indah yang tadinya tertutup kini terbelalak kaget.

"Iya...kamu kok punya pacar nggak bilang bilang sih line" kesal sang bunda.

"Orangnya mana bun?" Tanya Zeline yang kini sudah membuka pintu kamarnya, tapi masih dengan muka bantalnya.

"Di bawah, lagi sarapan sama ayah"

"B-bunda serius?"

"Muka bunda keliatan bercanda ya?" Tanya sang bunda membuat Zeline menggeleng perlahan.

"Yaudah mandi sana! terus temuin pacar kamu" suruh bunda dan langsung dilaksanakan oleh Zeline.

Setelah mandi dan memakai atribut sekolah, Zeline turun ke lantai bawah dengan menggunakan lift yang tersedia di rumahnya.

ting......

Suara lift terbuka membuat semua yang berada di meja makan langsung menoleh ke arah lift yang terbuka, menampilkan sosok Zeline.

"Sini sayang duduk" ajak sang ayah yang melihat Zeline hanya terdiam di depan lift. Mendengar ajakan dari sang ayah Zeline pun segera menurutinya.

Aksa yang peka pun menarik kursi yang tepat disampingnya untuk Zeline duduki, sedangkan Zeline menduduki kursi tersebut dengan gugup.

Mereka makan dengan hening, sampai suara ayah Zeline memecahkan keheningan.

"Zeline kok punya pacar nggak bilang bilang ayah?"tanya ayah Zeline.

"A-anu itu yah emmm,"jawab Zeline dengan ambigu

"Sebenarnya kita pacaran baru tadi malem om," sahut Aksa dengan percaya diri.

My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang