Run

36 29 15
                                    

Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, tokoh, karakter, ataupun peristiwa.

Happy Reading🍭

Matahari kini sudah mulai tenggelam tapi tidak membuat keempat gadis itu berhenti dari kegiatan berlarinya.

Salah seorang gadis menarik tiga temannya untuk bersembunyi dibalik tembok besar.

"Sstttt.. diem," perintah Zeline sembari meletakkan jari telunjuknya di bibir, sebagai pertanda untuk diam.

Seperti anak ayam, ketiga temanya pun mengikuti perintah Zeline tanpa membantah. Dengan membekap mulut mereka masing masing.

"Udah belum line?" tanya Alisya dengan suara berbisik pelan.

"Bentar elah!"kesal Zeline.

"Ck, lagian sih lu pake cari gara gara," ucap Azka dengan nada sinisnya.

"Ya maaf, kan aku cuman ikutan Kayla," jawab Alisa dengan menundukkan kepalanya pertanda ia merasa bersalah.

__________flashback on__________

Sepulang sekolah keempat gadis yang berpakaian putih abu-abu, khas anak sekolah itu berjalan beriringan di sebuah taman kota.

"Jajan yuk!" ajak Zeline.

"Jajan apaan?" tanya Azka.

"Gue mau beli itu. Temenin yok," sahut Kayla, lalu menarik pergelangan tangan Alisya dan Zeline. Zeline yang mendapat tarikan mendadak pun refleks ikut menarik tangan Azka.

Ternyata yang Kayla inginkan ialah sebuah ketapel  yang dijual oleh penjual mainan keliling.

"Lu beli gituan buat apa?" Tanya Zeline penasaran.

"Buat mainanlah masa buat makan?!" sahut Kayla dengan nada yang tak santai.

"Yee biasa aja dong ngga usah nge-gas" Zeline yang tadinya biasa saja pun mulai tersulut emosi.

"Ck, malah berantem. Udah cari jajanan yang lain yuk!" Alisya menengahi.

Ketika keempat gadis itu akan beranjak dari penjual mainan tiba tiba...

"Pada mau kemana? bayar dulu atuh neng!" Tegur sang penjual mainan.

Teguran itu membuat keempatnya mematung di tempat, dan perlahan membalikkan tubuh mereka.

"Hehe. Maaf pak, kami lupa," ucap Zeline merasa tak enak hati.

"Maaf ya pak," sahut Kayla sambil mengeluarkan uang dari saku seragamnya. Lalu memberikannya kepada sang penjual mainan.

"Duh, ini mah nggak ada kembaliannya," ucap sang penjual mainan ketika menerima uang dari Kayla. "Ngga ada uang kecil nih?" tanyanya lagi.

"Yaudah nanti saya gunting dulu ya pak. Biar kecil," sahut Alisya dengan watadosnya. Mendengar keluguan Alisya, para sahabatnya pun hanya bisa menepuk jidatnya masing masing.

My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang