PART 2

1 1 0
                                    

" .... Karena itu, kami berharap kepada kalian demi masa depan bangsa, dan-......"

Di aula, para murid duduk dan mendengarkan pidato dari pak direktur, begitu pula dengan Ariel. Dia berusaha mendengar dan memahami isi pidato tersebut.

Pada awalnya gadis itu menatap direktur yang bernama Fran itu dengan tatapan kagum. Yah bagaimana tidak, Mr. Fran terlihat sudah berumur, wajah yang sudah berkeriput, rambut yang memutih, suara yang bergetar dan terlihat dia memegang tongkat sebagai bantuan berdiri.

Namun, lama kelamaan tatapan takjub itu berubah menjadi tatapan tajam, itu wajar karena dia sudah berpidato selama 1 jam! Entah sudah berapa ratus donat yang dia hitung dibenaknya untuk menghabiskan waktu.

"Psst, hey. Sudah berapa lama pak tua- ehem- maksudku pak direktur berpidato?"tiba-tiba terdengar bisikan dari siswi disamping Ariel. (tunggu,barusan dia bilang pak tua kan).

Ariel yang memang sedang bosan langsung menjawab tanpa ragu" 1 jam 47 menit"

Siswi itu tampak terkejut dengan jawaban Ariel " wow, 1 jam? Itu hebat. Tapi aku lebih terkejut kau bisa menjawabku dengan cepat dan tanpa melihat jam." Cengirnya.

Sudah jelas gadis itu juga bosan seperti dirinya. Ariel mulai memandang gadis disampingnya itu.

Tampak rambutnya yang pendek sebahu, pipi yang agak berisi dan merah nampak seperti buah apel, serta tangan yang digunakan untuk menopang dagu.

Raut wajahnya terlihat kesal dan tatapannya mengarah ke Mr. Fran. Itu cukup menghibur Ariel "orang ini sangat lucu" batin nya.

Karena merasa senasib dan bosan, Ariel pun mengajak gadis itu berkenalan.

"Hei, Aku Ariel, boleh ku tau nama mu?"

Gadis itu pun menoleh dan dengan senang hati menjawab " tentu, aku Keyra! Senang berkenalan dengan mu".

"Yah, aku juga." mereka pun saling bersalaman. Setelah itu mereka terus mengobrol, tentu saja dengan volume suara yang sangat kecil.

Setelah beberapa lama, akhirnya upacara selesai, dan diakhir adalah pengumuman pembagian kelas.

Seorang guru pun maju ke arah microfon dengan secarik kertas di tangannya dan mulai membacakan kertas yang berisi nama dan kelas para murid.

Skip~~
.
.
.

Ariel POV

Hah... Akhirnya selesai. Orang-orang mulai bubar dan menuju kelas mereka. Sekarang aku juga dalam perjalanan ke kelasku.

Keyra bilang dia ada urusan terlebih dahulu dan menyuruhku untuk pergi ke kelas. Padahal kami berada dikelas yang sama, tapi malah terpisah begini.

Omong-omong aku belum bertemu dengan kak Al atau kak El sejak mereka meninggalkanku di rumah, uhh... Mengingatnya saja sudah membuatku kesal.

Kalau diingat-ingat lagi, tadi aku melihat pak Fran berjalan ke arah ruangannya. Dia berjalan dengan tongkat. Walaupun sudah berumur tapi beliau berhasil membuat sekolah ini menjadi sukses.

Dan juga.... Bukannya sekolah ini terlalu luas?!. Dari tadi aku berjalan dan belum juga sampai ke kelasku!.

Akhirnya aku sampai. Kelas 1-A terlihat di papan dekat pintu. Aku pun masuk dengan gugup.

'Sreek'

Ternyata sudah ada banyak murid di dikelas. Ada yang duduk di kursi bahkan ada yang sudah membuat kelompok di tempat mereka.

Aku pun langsung melangkah kan kaki ku masuk dan mencari tempat duduk yang kosong. Aku pun duduk dengan tenang, sampai...

"Permisi, itu tempat duduk ku."

So... Im A Magician!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang