PART 3

1 1 0
                                    

Kring! Kring! Kring!

Istirahat akhirnya dimulai. Para murid segera berombongan keluar dari kelas.

Namun, di suatu kelas- yaitu kelas 1-A,
Terlihat semua murid masih berada di dalam. Mereka semua, terlebih para wanita sedang mengerubuni seorang pria, yah siapa lagi kalau bukan Askar.

Pria tampan itu terus saja diberikan pertanyaan oleh para siswi. Bahkan ada yang dari kelas sebelah. Dan hal itu membuat kelas menjadi sangat berisik.

Ariel yang duduk di sebelah Askar, melihat hal itu dan merasa iba kepadanya. Yah, bagaimana tidak? Dia di kelilingi oleh banyak wanita bahkan sampai kelas terasa sesak, belum lagi pertanyaan bertubi-tubi yang mereka lontarkan. Jika itu Ariel dia pasti akan segera kabur, karena tidak tahan menjadi pusat perhatian.

Ariel sambil menopang dagunya dan memandang Askar disampingnya.

'Jadi orang terkenal memang merepotkan yah. kehadiranku bahkan tidak terasa oleh para wanita itu walaupun aku duduk disampingnya.' dia mulai berbicara dalam hati karena bosan.

'Wah, wah Coba lihat, dia masih bisa tersenyum di situasi seperti itu. Dan juga bagaimana mungkin seseorang bisa tersenyum sampai rasanya ada sinar yang menyinarinya? Apa karena dia terlalu tampan atau mataku yang rusak? Entah lah, mau berapa kali pun aku melihat waja- maksudku senyumannya yang seperti malaikat it-"

Smirk!

Ocehan batin Ariel terhenti karena melihat sesuatu yang tak terduga. Askar, yang sedang mengobrol dengan para wanita itu. Awalnya dia masih tersenyum seperti biasa, tapi saat para wanita itu pergi dengan kegirangan, senyumnya yang ramah itu berubah 180 derajat.

Sinar putih yang biasanya selalu muncul saat dia tersenyum bagaikan malaikat, berubah menjadi aura hitam!

'Apa-apaan ini? Aku pasti hanya salah lihat kan?'

Tsuk!

'arghh, gawat. Mata kami bertemu. Dia tidak sadar, kalau aku melihat yang tadi kan?' Ariel menjadi gugup.

"Riel!!" Tiba-tiba Ariel mendengar namanya dipanggil. Ariel pun segera berdiri.

" Key!" Yap itu keyra. Ingat teman mengobrol saat pidato pak direktur? Itu lah keyra. Dia juga satu kelas dengan Ariel. Tadi pagi, Karena ada urusan dia menyuruh Ariel untuk pergi ke kelas terlebih dahulu.

Ariel segera menghampiri keyra, dan segera keluar dari kelas menuju kantin bersama.

Namun, Ariel tidak menyadari kalau seseorang sedang memandangnya dengan tatapan tidak suka.

Di kantin

"Mau pesan apa?" Tanya keyra.
"Hm... Bagusnya makan apa yah?" Ariel sedang berpikir. Sedangkan keyra menunggu apa yang akan dipilih Ariel.

Namun, pandangan Ariel tidak mengarah ke list menu, keyra mengikuti arah pandangannya dan terlihatlah seorang gadis yang baru saja masuk ke kantin.

" Nadin!!!" Teriak keyra membuat Ariel, bahkan Nadin sendiri terkejut, seisi kantin pun sempat terdiam sesaat.

"Nadin! Disini! Disini! Apa kau melihat kami!? " Sambungnya sambil melambaikan tangan.

Nadin yang melihat hal itu, dengan terpaksa menghampiri mereka.

"Tidak bisa kah kau tidak berteriak? Kau mengganggu semua orang!."

" Hehe, seperti biasa kau sangat kaku. Tapi disini itu tempat umum jadi aku bebas melakukan apa pun kan? Toh ini bukan perpustakaan"

Nadin hanya menggeleng kan kepalanya, tidak tau harus berkata apa lagi karena sebagian perkataan keyra ada benarnya.

"Hahahaha..." tawa keyra kesenangan karena Nadin tidak bisa menjawabnya.

So... Im A Magician!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang