R

120 21 0
                                    

"Pemenang Minggu ini adalah BTS! Selamat!!"

Acara mingguan Musik Cup dimenangkan oleh BTS dengan lagu Dynamite melawan Lovelyz dengan lagu Obliviate. Atas kemenangannya, BTS memberikan ucapan terima kasih kepada orang-orang terlibat, termasuk para fans.

Begitu lagu Dynamite mengalun, para idol dan MC pun meninggalkan panggung. Diantaranya ada juga yang mengucapkan selamat dengan membungkuk kepada BTS.

Saat para idol meninggalkan panggung, Jungkook melihat Yein membungkuk pada member BTS lainnya sebelum menuruni panggung. Mengabaikan Jungkook dengan begitu jelasnya.

Selesai menyapa fans dan mengucapkan terima kasih pada acara musik, BTS akhirnya meninggalkan panggung.

Jungkook tak mengikuti kakak-kakaknya ke ruangan BTS, melainkan lurus terus menuju ruang tunggu Lovelyz.

Tok tok.

"Omo! Siapa ini?" kaget Mijoo begitu membuka pintu dan berhadapan dengan Jungkook.

Jungkook membungkuk sopan, "Apa Yein ada di dalam?"

"Jung Yein?" kening Mijoo berkerut. Ia menengok ke dalam sebentar sebelum kembali menatap Jungkook. "Ada. Memangnya ada urusan apa?"

Dari gelagatnya, Jungkook menduga kalau Mijoo tak tahu menahu tentang kedekatan Jungkook dan Yein. Ternyata yang dikatakan Babysoul benar kalau hanya dirinya lah yang tahu.

"Bisa aku bicara dengannya?" tanya Jungkook.

Mijoo mengangguk dan kembali menengok ke belakang, "Yein-ah!! Ada yang mencarimu. Kau hutang cerita padaku ya!"

Jungkook hanya tersenyum tipis begitu Mijoo meninggalkannya untuk memanggil Yein.

"O- oh-" langkah Yein memelan saat menyadari Jungkook lah yang berdiri di ambang pintu.

"Kalian berdua bicara sana di dalam. Aku, member, dan yang lain akan menunggu di mobil," ucap Babysoul.

Sebelum Yein sempat bertanya, apa yang di katakan Babysoul pun terjadi. Kini tinggal hanya dirinya dan Jungkook di ruangan itu.

"Selamat atas kemenanganmu, sunbaenim. Seharusnya sunbae bersama member, bukan disini," gumam Yein tanpa menatap Jungkook.

"Aku mau bicara denganmu," ucap Jungkook. Dikuncinya pintu dari dalam sebelum menghapus jarak dengan Yein. "Apa benar-benar tidak merasa bersalah padaku?"

"Maafkan saya. Apa yang harus saya lakukan untuk menebusnya?" tanya Yein dengan nada menyesal.

"Sebagai gantinya, ceritakan tentang kakakmu," ucap Jungkook.

Yein terkejut karena Jungkook tahu akan hal itu. Kepalanya mendongak, menatap Jungkook dengan kedua bola mata membulat sempurna.

"Tidak penting darimana aku tahu. Kau hanya perlu menceritakannya padaku. Siapa tahu aku bisa membantumu," ucap Jungkook.

Yein kembali menunduk, meremas kedua tangannya yang bertautan. "Kenapa? Kenapa sunbaenim ingin membantuku?"

"Karena aku masih mencintaimu."

Yein mengalihkan pandangannya, menatap cermin yang memantulkan dirinya dengan Jungkook tengah berdiri berhadapan.

Sebelum mulai menceritakan semuanya, Yein menarik nafas dalam-dalam. Seakan berat membicarakan masa lalunya yang menyakitkan.

"Entah dia menganggapnya begitu atau tidak, tapi kakakku sudah menganggap Gyuri sebagai keluarganya sendiri. Mereka dekat sejak sekolah menengah pertama. Sampai akhirnya kakakku memutuskan untuk ikut akademi akting dan debut menjadi artis. Walau hanya sebagai pemeran tambahan. Lalu kemudian, ia bertemu dengan seorang sponsor dan jatuh cinta padanya. Mereka saling mencintai dan bersiap untuk ke jenjang lebih serius. Sebelum itu, kakakku sempat merekomendasikan Gyuri kepada sponsor tersebut."

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang