Hai selamat datang di cerita baru ku.
Baca aja dulu semoga nanti bisa suka.
Dengerin lagunya dulu yang akan mewakili kisah di cerita ini.
Karena kisah ini akan mengaduk-aduk perasaan kalian.
Sama kenal.
***
Kring kring kring
Jam beker pun membangunkan gadis cantik yang sedang asik bergulung selimut tanpa memperhatikan waktu.
"Aduh berisik banget si" ucapnya sambil mengambil jam tersebut lalu berniat untuk mematikannya namun matanya tak sengaja melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6.45 itu artinya 15 menit lagi upacara bendera akan segera dimulai.
"Aduh mampus telat lagi"
Gadis itu pun buru-buru masuk kamar mandi melakukan rutil mandinya serba kilat, hingga pakai seragam pun sama kilatnya.
Naman satu hal yang tidak boleh dia lewatkan walau sedang buru-buru yaitu sunscreen dan minyak wangi.
Karena kedua itu adalah benda penting yang tak boleh dilewatkan karena jika dia lupa pakai sunscreen artinya kulitnnya akan belang dan jika dia lupa pakai minyak wangi artinya dia tidak bisa menyembunyikan dia sudah mandi atau belum. Aneh? Menang itulah adanya.
Kegiatan itu semua hanya memerlukan waktu 5 menit yang artinya waktu yang dia miliki sekarang tersisa 10 menit lagi.
Setelah menyalakan motor sport berwarna merah kesayangannh, dia langsung melajukan motor itu diatas kecepatan 80 km/jam.
"Semoga ini hari keberuntungan gue" ucap gadis itu dalam hati.
Namun sayang doanya hanya tinggal menjadi harapan karena di depan nampaknya ada satuan lalu lintas yang sedang beroperasi untuk merazia pengendara dan melanggar aturan lalu lintas.
"Dek tolong tunjukkan surat-suratnya" ucap salah satu polisi yang sedang beroperasi.
Padahal dia sudah berniat ingin kabur namun sayang rencananya malah gagal nentah dia yang bodoh dengan rencana itu atau pak polisinya itu yang terlalu pintar.
"Ah sial" ucapnya namun hanya terdengar samar.
"Ahk pak maaf banget saya lupa saya lagi buru-buru mau ke sekolah nanti telat gimana pak?" Ucap gadis itu sambil menunjuk wajah melasnya.
"Itu alasan klasik yang sering digunakan"
"Saya bener pak gak bohong"
"Oh jangan-jangan motor yang kamu bawa itu motor hasil curian ya?"
"Heh bapak polisi yang terhormat ini itu motor saya sendiri masa bapak nuduh saya maling orang jelas-jelas saya ini cantik gak ada tampang maling sedikit pun" ucap gadis itu tak sadar dia pun ikut tersulut emosi atas tuduhan pak polisi.
"Alah sekarang itu gak cantik, gak ganteng, gak jelak, tua, muda. Tapi kalo maling ya tetep maling dek. Ditambah lagi kamu gak bawa surat-suratnya"
"Tapi pak saya bukan mal-" ucapan gadis itu pun terhenti saat melihat pak polisi yang baru saja menghampirinya.
"Ini dan dia gak mau ngaku kalo dia maling"
"Bapak saya dari tadi udah jelasin kalo saya bukan maling"
"Tapi buktinya kamu gak bawa surat-suratnya apa lagi kamu tadi bawa motor dengan kecepatan diatas rata-rata untung saya bisa memberhentikan kamu kalo tidak bisa ada korban"
"Tapi pak saya itu lagi" ucapannya pun terpotong karena pandangannya tak sengaja melihat kearah arloji yang dipakainya "mampus telat lagi"
"Pak ini gara-gara bapak ya saya telah ke sekolah pasti nanti saya di hukum. Tapi kalo bener saya di hukum saya akan salahin bapak awas aja"
Padahal kesalahan itu pun murni kesalahannya sendiri andai saja dia tidak telat bangun pasti tidak akan ada kejadian seperti ini.
"Ini surat tilang. Kamu bisa ambil motor kamu di kantor polisi"
"Ta-tapi pak"
"Tidak ada tapi-tapian"
"Ahk ini gara-gara bapak. Saya jadi di kasih Sticky Notes Pak Police"
***
Alhamdulillah prolog udah jadi, semoga kalian suka ya.
Jangan lupa sama tempelnya yaitu vote and komen.
Spam next kalo mau cepat upload.
Jang lupa share sama temen-temen kalian juga ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes Pak Police
Teen Fiction🎖️2 in #tilang 🎖️3 in #police 🎖️4 in #stickynote gimana perasaan kalian jika polisi yang awalnya nilang dan memberi catatan tempel pelanggaran lalu lintas tapi lama-lama malah berubah menjadi catatan tempel cinta? "Pak apa si kan saya udah lengka...