[SIFANY] THE ENIGMATIC MAN

Realitionship

*****

..
..

..

Banyak hal yang aku dapatkan dari sosok menyebalkan seperti Choi Siwon. Semakin hari semakin membuat aku lebih penasaran pada Choi Siwon, sudah hampir 3 bulan ini aku dan Siwon menjadi semakin dekat dan semakin memiliki waktu yang banyak untuk saling berkomunikasi. Kali ini ada hal baru yang aku temukan dari sosok Choi Siwon, dia adalah sosok yang lembut dan mudah menangis, Siwon adalah salah satu laki-laki yang mahir dalam bela diri Taekwondo, Yuri pernah menceritakan sesuatu bahwa Siwon selalu memanfaatkan ilmu bela dirinya untuk berkelahi dengan siapapun yang mencari perkara dengan Yuri, Siwon pernah menghajar salah satu kakak kelasnya sewaktu sekolah sampai babak belur dan membuat tulang hidung kakak kelasnya patah dan membuat pendarahan yang cukup serius di hidungnya.

Bahkan Siwon pernah menjadi salah satu Ketua gengster di sekolah dan beberapa kali ia terlibat dalam perkelahian yang melibatkan pihak kepolisian dan hukuman di sekolah. Mendiang Ibu Siwon sering sekali mengeluh kepada Ibu Yuri yang tidak lain adalah adik kandung Ibu Siwon, ia selalu datang ke rumah Yuri dan menangis karena perilaku Siwon yang bengal dan tidak mau di atur, bahkan tak jarang mendiang Ayahnya pun melakukan hukuman fisik kepada Siwon, memukul Siwon, menendang dan beberapa kali mengusir Siwon dari rumah walaupun pada akhirnya Ayah Siwon selalu memintanya kembali ke rumah.

Terkadang aku berpikir sosok Siwon itu penuh dengan teka-teki dan membuatku penasaran, karena Siwon pernah menangis di hadapanku saat ia dengan tiba-tiba mengajakku ke panti asuhan, ia menangis melihat para bayi dan anak-anak kecil yang tidak tau siapa orang tuanya. Dia balik mudahnya ia menangis dan sikapnya yang emosional membuatku merasa Siwon mempunyai dua kepribadian atau apakah Siwon seorang AlterEgo? Entahlah yang jelas Siwon adalah sosok yang sangat misterius.

---

Siwon duduk di atas motornya, dengan senyuman manis milik Siwon, aku berpamitan kepada adik-adikku dan aku berjalan menghampiri Siwon yang sudah siap memberikan helm yang saat ini sudah ku anggap menjadi milikku karena sesering itu aku memakainya dan Siwon pernah mengatakan bahwa tidak ada yang memakai helm ini kecuali aku, bahkan jika ia membonceng orang lain ia tidak berikan helm yang lainnya. Aku cukup terkesan dengan itu. Entahlah malam ini Siwon terlihat rapi dan tampan, aku sedikit terheran Siwon memakai kemeja putih yang ia biarkan dua kancing teratas terbuka, jaket kulit hitam yang seolah menjadi luaran pakaiannya menambah kesan maskulin padanya, celana jeans hitam di tambah sepatu kulit, begitu jantannya Siwon malam ini, bahkan ia tidak membiarkan rambutnya menutupi dahi, kini dahinya terlihat jelas dan aku menyukainya. Siwon bukan pria dengan gaya serapi ini aku rasa.

"Kenapa kau lama sekali?" Tanyanya sambil memasangkan helm di kepalaku.

"Aku harus membersihkan diriku, aku harus memasak untuk kedua adikku."

Aku pun naik ke atas motor dan Siwon siap menjalankannya. Hari ini sangat berbeda karena Siwon akan mengajakku makan malam di Restoran, padahal aku menebak pasti ia akan mengajakku makan mie di kedai tempat favoritenya, Siwon mengarahkan spion motor ke arahku dan tersenyum.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Kau terlihat cantik hari ini."

"Aku memang selalu terlihat cantik setiap harinya, jangan mencoba menggodaku karena aku bukan wanita-wanita bodoh itu." Siwon tersenyum dan menarik tanganku untuk melingkar di perutnya dan membuat tubuhku mendekat pada pungunggnya. Aku bisa merasakan dia mengeratkan tangannya pada tanganku, Siwon menoleh sekilas ke arah belakang dan tersenyum. Aku ikut tersenyum entah karena mengikutinya tersenyum atau karena perasaanku yang tiba-tiba tersipu akan genggaman Siwon.

---

Siwon memperlakukanku dengan baik hati ini, mulai ia melepaskan helm di kepalaku saat tiba di restoran mahal, kepalaku berpikir tentang hal ini karena tak seperti biasanya. Siwon mengenggam tanganku dna menarikku pelan masuk ke dalam restoran dan menarik kursi untuk tempat dudukku, begitu manis. Bahkan tak lepas sedikit pun senyuman Siwon hari ini padaku, entahlah aku takut ia gila.