The Other Side of Him

158 30 2
                                    

*****

..
..
..

Entah bagaimana awalnya sosok Siwon menjadi sosok yang selalu ada di setiap hariku, tak pernah sehari pun ponselku tak berdering karena Choi Siwon. Pria yang berantakan itu semakin dekat denganku, ia menceritakan semua kesedihan di hatinya, kisah cintanya yang gagal bersama Kang Sora yang memilih pria lain selain dirinya dan dengan jujur ia katakan bahwa ia masih mencintai Kang Sora padaku, ia pun menceritakan keluarga yang sudah tidak utuh hubungannya dan ia memutuskan untuk hidup seorang diri tanpa keluarga, hanya Yuri keluarga terdekatnya saat ini. Bahkan Yuri pernah bercerita padaku bagaimana Siwon marah ketika Yuri di sakiti seseorang, wajah Siwon berubah menakutkan, Siwon akan menghabisi siapapun yang berani menyakiti Yuri.

Setiap hari Siwon bercerita bagaimana ia menahan rasa sakit yang di berikan Kang Sora dan masalah-masalah keluarga yang cukup rumit. Siwon adalah sosok yang jenaka tapi serius, Siwon pria yang cerdas dan mempunyai ilmu yang luas, dia menyebalkan tapi ia menyenangkan. Siwon sosok baru yang aku temukan, aku banyak belajar dari semua ceritanya, hanya kepada dia aku ceritakan semua masalah keluargaku yang tidak aku ceritakan kepada siapa pun.

"Kau tau tidak kenapa semua wanita mudah aku tahklukan?"

"Kenapa?"

"Apa karena aku tampan?" Aku menaikan alis sebelahku, Siwon memang mempunyai penyakit percaya diri yang tinggi.

"Kau pria, sudah jelas kau tampan."

"Bukan hanya tampan, aku itu mempesona."

"Iya kau benar, jadi jelas bukan? kau ini memang suka tebar pesona."

"Hey, aku tidak tebar pesona. Pesonaku yang bertebaran dimana-mana." Aku hampir saja ingin melemparkan teokbboki milikku ke wajahnya, tapi jangan pesonanya akan rusak. Hahahahaha......

Siwon menghabiskan sekaleng soda miliknya dan ia melemparkan kaleng soda kosong ke arah tempat sampah seperti ia sedang memasukan bola basket ke dalam ring. Ia menepuk dadanya membanggakan dirinya sendiri ketika kaleng itu masuk sempurna ke dalam tempat sampah, aku memilih berpura-pura tak melihatnya karena aku tau dia akan menyombongkannya padaku.

"Tak sia-sia aku pernah menjadi tim inti Basket sekolah dulu." Tebakanku benar dia akan membanggakan dirinya sendiri, dia itu terlalu percaya diri dan sok tampan.

"Tim Basket sekolah saja percaya dirimu sudah sangat berlebihan, bagaimana jika kau menjadi atlit Nasional? Kepalamu bisa sebesar bola basket." Aku bergumam sekecil mungkin agar Siwon tak mendengarnya.

"Hey, kau mengerutu?"

"Tidak."

"Sudahlah, ayo kita pulang. Aku antar kau pulang." Aku menganggukan kepalaku dan mengikuti Siwon berjalan ke arah motornya.

---

Selama aku duduk di jok belakang motor Siwon aku tak mendengar dia diam tak bicara, ia mengoceh ini itu menceritakan hal konyol yang ringan namun mengasikkam untuk aku dengar, cerita sederhana darinya yang selalu aku tunggu. Yuri benar, Siwon memang playboy yang bisa menjaga wanita dengan baik, buktinya dia bisa membuat para kekasihnya terjaga aman tanpa pertengkaran, memang playboy yang profesional.

"Fany-ah.."

"Iya."

"Kau tidak menyukaiku?"

"Tidak. Aku tidak ingin menyukai playboy sepertimu."

"Aku tidak akan mempermainkan seorang teman." Aku menyetujui ucapannya, ia tidak pernah mengkhianati pertemanan, tapi ia bisa menghancurkan siapapun yang merusak pertemanan. Itu prinsipnya.

[SIFANY] THE ENIGMATIC MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang