Bagian 1

6 3 19
                                    


Bahagia juga punya batas

Qey~

_______________

SINAR mentari  yang menembus kaca jendela mengusik kegiatan Qeyra di pagi ini. Mungkin hari ini salah satu hari yang menyebalkan bagi Qeyra, alasannya? Sekarang hari senin bor mana ada orang yang semangat berangkat hari senin. selain karena upacara bendera, hari ini juga hari dimana Qeyra harus melaksanakan kegiatan mingguan, piket. Ah kaku banget nulis piketnya.

"Ma Qeyra yang cantik nan imut baik hati dan tidak sombong ini mau berangkat sekolah " teriak Qeyra dari arah tangga .

"Qeyra jangan teriak teriak ini masih pagi " tegur laelin mama Qeyra dengan suara keras, bisa dikategorikan teriak teriak juga sih.

"Mama juga teriak teriak pake ngatain Qeyra teriak teriak" ujar Qeyra tak mau kalah.

"Mama gak teriak teriak cuma ngomong kenceng aja " laelin memamerkan deretan gigi putihnya.

"

Sama aja markonah" ujar Qeyra asal.

"Heh! " aura aura mistik mulai terdeteksi dari arah laelin.

"Papay Qeyra mau berangkat" ujar Qeyra sambil berlari kearah pintu .

_________

Sesampainya Qeyra di sekolah ia langsung disuguhkan pemandangan menarik dari arah lapangan upacara. Terlihat disana ada cowok dengan baju putih celana putih sepatu hitam dengan memegang bendera ditangannya, wah nikmat mana lagi yang kau dustakan Qeyra pagi pagi udah nemu cogan aja. Ah Qeyra bahkan lupa jika ia harus segera masuk kelas dan membersihkan kelas dengan cepat sebelum bel berbunyi.

"QEEEYYYYRRRAAAA..." teriakan nyaring yang dapat mengakibatkan gejala hilang pendengaran, gagar otak, anemia, struk, dll itu berasal dari kiana.

"Heh! Emak lo ngidam makan toa ya pas lo di perut?" Ujar Qeyra erosi. Emosi thor emosi! Lu jangan nambah nambah emosi ya.

"Gak tau sih kayaknya ngidam makan seperangkat alat musik deh" ujar kiana ngelantur. 

"Pantes pita suara lo sama telinga lo kuat "

"Kampret lu"

"Kenapa tadi panggil panggil? Kangen yah sama dedek yang unyu unyu ini" ujar Qeyra sambil memonyongkan bibirnya.

"Amit amit"

"Buruan mau ngapain? Gue lagi sibuk"

"Sibuk apaan. Lo sekarang piket nyuk ngapain bengong disini "ujar kiana mengingatkan.

"Lo kenapa ngingetin sih, gue tuh lagi pengamatan " ujar Qeyra ngeles.

"Denda lima puluh ribu sini. gue sebagai bendahara harus adil, gak boleh bela pihak pihak yang merugikan" preman kelas mode on si kiana.

"Sama aja tolol" Qeyra menoyor kepala kiana "ogah lima puluh kemahalan mending buat beli bakso dapet 5 bungkus" sambung Qeyra.

"Udah cepetan balik kelas "

"Balik masuk aja belum"

"Ya udah cepetan masuk"

"Masuk apanya?" Ujar Qeyra mulai ambigu.

"Bodo amat" setelah mengucapkan itu kiana langsung pergi begitu saja.

Melihat kiana kesal adalah hobinya, bahkan Qeyra pernah prank kiana sampai gadis itu menangis. Tapi tenang karena Qeyra itu anak baik jadi setelah melaksanakan tugasnya itu ia langsung meminta maaf.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Selamat Anda Kena PrankTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang