Empat

19 2 0
                                    

Hari ini adalah hari yang spesial bagi Harris , Abi dan Ummi nya merayakan hari pernikahan mereka yang ke 25.
Sungguh perjalanan membangun cinta yang bisa di bilang tidak sebentar, dan dengan waktu yang lumayan lama itu, keduanya selalu mampu mempertahankan rumah tangga mereka , rasa cinta yang tak pernah berkurang , dan sikap saling menghargai serta menyayangi di antara keduanya yang selalu Harris syukuri dan akan jadi ingatan terindah dalam kepalanya jika suatu saat dia membina rumah tangga bersama istrinya nanti , Harris akan menerapkan keharmonisan kedua orang tuanya itu dalam masa depannya dan jika Tuhan benar-benar mengizinkan , Harris hanya ingin orang yang bisa mendampinginya adalah Nayla.
Cuma Nayla.
Ok. Mungkin ini terdengar memaksa.
Tapi , memang itulah harapannya sedari awal ia mengenal Nayla.
Ia ingin menjadikan Nayla satu-satunya wanita yang akan mengisi kehidupannya, berbagi cerita, suka,duka, bersama , saling mencintai karena-Nya .
Hanya itu impian terbesar Harris saat ini.
Maka dari sekarang ia sudah mulai mempersiapkan semuanya , ia berusaha semampu mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama orang yang ia cintai di masa depan dan ingin selalu membuatnya bahagia.
Mungkin begitulah Harris.
Sekalinya ia merasakan cinta pada seseorang , ia tidak akan main-main.
Karena baginya menjalin hubungan selama bertahun-tahun kalau tidak ada komitmen dan visi misi yang jelas, percuma.
Hanya membuang waktu bahkan memperbanyak mudhorot nya.
Meskipun ia sadar, ia dan Nayla juga masih jauh dari kata baik , dan mereka selalu berusaha mengintrospeksi diri masing-masing untuk apapun agar hubungan mereka bukan berdasarkan keinginan untuk menyenangkan hati mereka saja , tapi hubungan yang sehat dan jelas akan tujuan akhirnya seperti apa.
Maka dari itu baginya jalan terbaiknya adalah pernikahan kalau memang dari keduanya sudah mampu secara niat lahir maupun batin.
Beberapa hari yang lalu ia bilang pada abinya untuk bisa menyempatkan waktu berkunjung ke kediaman keluarga Nayla di Bandung.
Ya , hanya sekadar ingin saling lebih dekat dan mengenal keluarga masing-masing saja.
Karena memang selain dari ponsel, Harris belum bertemu secara langsung dengan ibu dan adik-adik Nayla , selama dua tahun kemarin , banyak halangan dan beberapa urusan yang memang menjadi kendala untuk bisa pergi ke Indonesia.
Padahal dari awal Harris dekat dengan Nayla , laki-laki itu sudah ada rencana dan persiapan untuk mengunjungi Indonesia, tapi karena pandemi setahun lebih ini begitu membuat seluruh dunia terguncang dan kacau serta ada beberapa masalah dalam perusahaan sang Abi yang ia juga harus ikut turun tangan, membuat rencana itu selalu tertunda hingga saat ini.

Mengenai perbincangan di meja makan tadi juga lumayan membuatnya lega , karena sang Abi mewakilkan niat baiknya pada Nayla untuk bisa secepatnya mengunjungi rumah gadis itu.
Semoga saja rencana kali ini benar-benar terlaksana dan niat baiknya untuk bisa menghalalkan gadis impiannya itu bisa di mudahkan .
Walau sebenarnya, Harris sendiri malah belum dengan lugas menyampaikan niat itu langsung pada Nayla.
Ia masih ragu, karena entah kenapa sepertinya akhir-akhir ini ada saja hal kecil yang bisa membuat mereka bertengkar dan berdebat.
Padahal kalau dia pikir-pikir di awal hubungan mereka sama sekali tidak pernah seperti ini , apalagi Nayla juga sangat pendiam dan tidak pernah marah , entahlah mungkin benar kata beberapa temannya yang sudah ahli dalam masalah percintaan , kalau semakin lama hubungan , maka semakin sering pula pertengkaran , asal kita bisa selalu sabar dan mengerti pasangan.
Ok lah. Sepertinya Harris memang harus belajar dari temannya yang berpengalaman itu.

Sekarang saja gadis itu masih marah dan dari tadi Harris harus berusaha sabar karena Nayla terus saja menjauhinya .

Dia hanya menatap Nayla yang sedang asyik bermain dengan kucing milik Isla , adik bungsunya.
Nayla tidak hanya duduk dengan kucing , tentu saja ada dua gadis remaja yang senang sekali mengapit Nayla kalau ia datang.

Ya. May-may dan Isla. Mereka memang sangat dekat dengan Nayla , sudah seperti perangko.
Terkadang Harris merasa terasingkan karena kedua adiknya itu malah lebih dekat dengan pacarnya dari pada dirinya sendiri.
Tapi, tidak masalah.
Yang terpenting adalah mereka bisa begitu sayang dan menerima Shafira-nya dengan hati terbuka.

Sparks Love In LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang