Langit mengenakan warna kesukaanmu dimana-mana.
Kopi tanpa gula yang kuteguk
Sweater pemberian ibu tahun lalu.
Mendung.Jalanan begitu padat malam itu
Bunyi klakson dimana-mana
Jalanan padat, orang-orang berlarian
Menerobos kerumunan,saling tabrak
Kuseret tubuh lusuh ini
Kupeluk tubuh sendiri saat gerimis mulai jatuh membahasi rambut panjangku.Aku menikmati
Terus berjalan membelah kota,
Kelap-kelip lampu toko sepanjang jalan melambai memaksa berteduh.
Mata-mata nyalang menatap aneh kearahku.Kapan hujan berhenti?
Sayup terdengar orang-orang mengeluh.
Hitam dimana-mana
Duka tak pernah berhenti
Mereka senang bersorak
Saat jiwaku hilang pemiliknya.06 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang tak pernah utuh
PoetryUntuk jiwa-jiwa yang tak utuh setelah patah berkali-kali. Ini untukmu