LA 08:00 A.M
Seorang pria dengan muka datar yang selalu ia perlihatkan sedang berjalan menuju meja makan di mansion miliknya, ia duduk lalu datanglah seorang pria yang tak kalah datar darinya lalu langsung berdiri tepat di belakangnya
"Selamat menikmati sarapan anda tuan" ucap kepala pelayan yang bernama Bryan Lexan.
Setelah menyajikan makanan untuk tuannya, pria berumur 40an itu langsung saja bergegas kembali ke dapur.
Xavier makan dalam diam, hanya terdengar suara garpu yang beradu dengan pisau, setelah selesai dengan acara makannya langsung saja pria bermuka datar tersebut menuju ke arah mobilnya di ikuti seorang pria yang sejak tadi berdiri setia di belakangnya.
"Silakan tuan" ucap pria yang berdiri di belakang Xavier tadi sembari membuka pintu untuk tuannya yang tak lain adalah sekertarisnya, Allard Bevarou.
Gedung tinggi dan mewah menjulang tepat di depan Xavier yang baru saja turun dari mobil miliknya, langkah kaki pria datar itu menuju mendekati bangunan tinggi dan juga mewah itu.
Banyaknya orang yang berlalu lalang di dalam gedung itu atau lebih tepatnya perusahaannya sendiri, langsung saja mereka menghentikan aktivitas mereka dan menunduk hormat kala sang pemilik gedung ini melewati mereka.
Itu peraturan!.
Pria dingin itu memasuki lift khusus dirinya yang di ikuti dengan setia oleh sekertarisnya, tak selang lama pintu terbuka membuat pria datar tersebut kembali melangkahkan kakinya ke ruangan miliknya.
Lantai paling atas dan juga luas itu merupakan ruangnnya bersama sekertarisnya, tidak ada selain mereka berdua yang bisa menginjakkan kakinya disini karena! jika ada yang berani makan tak ada ampun baginya!.
"Tuan, meeting anda bersama tuan Max akan segera di mulai" ucap Allard mengingatkan tuannya yang tengah memeriksa berkas berkas di atas mejanya yang menumpuk itu, sang empuh mengangguk samar.
"Apa dia sudah datang?" tanya Xavier yang tetap fokus ke berkas berkas yang berada di depannya tampah mengalikan pandangannya.
"Iya tuan, dia baru saja tiba dan tengah menuju ruang meeting" jawab Allard, Xavier mengangguk lalu berdiri dari kursinya dan berlalu pergi yang tentunya sekertaris setianya akan selalu mengikutinya.
~~~~~~~~~~
"Senang bekerja sama dengan anda, tuan Xavier" ucap Max dengan tersenyum.
Xavier mengangguk dengan muka datarnya "senang juga bisa bekerja sama dengan anda".
"Kalau begitu, saya akan pergi karna ada beberapa urusan yang harus saya urus" lanjutnya "dan tentang proyek itu akan saya kabari secepatnya".
Xavier mengangguk sebagain jawaban lalu setelahnya Max, pria berusia 40an itu langsung saja bergegas pergi di ikuti beberapa bodyguardnya.
Xavier berjalan kembali ke ruangannya dan langsung mendudukkan dirinya dengan tak lupa memijat pakal hidungnya, hari ini meetingnya cukup menguras emosi karna banyaknya orang yang dengan sengaja ingin merusaknya tapi tentunya Xavier yang memenangkannya lagi.
Jam sudah menujukan pukul 17:45. Tak lama dari itu Allard datang, untungnya pintu ruangan tuannya terbuka lebar membuat ia tidak usah lagi mengetuknya karna tuannya pasti sudah tahu siapa yang berani melakukan tindakan kurang sopan itu, tapi Xavier tidak mempermasalahkannya selagi itu Allard.
"Maaf menganggu anda tuan. Saya ingin menyampaikan jika tuan Max sudah memutuskan ingin membangun proyek di Indonesia sesuai keinginan anda, tuan" ucap Allard sopan walaupun beberapa derik yang lalu kelakuannya tidak bisa di katakan sopan.
"Hm bagus! " lanjutnya "kapan? ".
" Besok tuan".
"Persiapkan".
"Baik tuan, sesuai perintah. Kalau begitu, saya izin undur diri" kata Allard yang di balas anggukan kecil oleh Xavier.
"Tunggu!". Cegah Xavier membuat Allard kembali menunduk hormat menghadap tuannya.
"Ada apa tuan? apa ada tugas? atau anda menginginkan sesuatu?" Xavier menggeleng.
"Tutup pintu".
" Ahh pintu, baik tuan". Setelah mengatakan itu langsung saja Allard membungkukan badannya ke arah Xavier lalu berlalu pergi dengan tak lupa untuk menutup pintu.
Xavier bangkit dari duduknya, berjalan ke arah kaca menatap pemandangan di depannya.
Banyak gedung lain yang menjulang tinggi tetapi tidak setinggi gedung miliknya, banyaknya kendaraan yang tengah berlalu lalang yang terlihat seperti semut dari tempat Xavier dan jangan lupa langit yang akan berubah gelap beberapa menit lagi.
🙈🙉🙈🙉🙈🙉
Xavier berjalan memasuki bandara yang tentunya di belakangnya sudah pasti di ikuti oleh Allard.
Semua orang yang melihat kedatangan Xavier menatap tak percaya bahwa bisa melihat ciptaan Tuhan yang hampir sempurna ini, sungguh! sangat tampan dengan balutan jeans hitam dan kemeja yang senada dengan jeansnya dan satu lagi! jangan lupakan juga kaca mata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya!.
SUNGGUH!! JIKA ADA KATA DARI TAMPAN, MAKA ITU SANGAT COCOK UNTUK XAVIER!.
Banyak yang menjerit, terdiam, terngangah dan bahkan tak salah salah banyak yang tengah pingsan karna melihatnya.
Xavier yang mendengar dan melihatnya hanya acuh, sudah biasa dan tidak peduli.
HES HOT ASF!
OH MAY GOD! I can't believe thiss!!!!!!!.
FUCK ME DADDY, AKHH!
Ganteng bangettt ya Lord.
Anjirrrr mimpi apa gue semalem sampe bisa ketemu X gue!!!.
I wanna fuck him, god!!
Wtf! sugar daddy gue nih!!!
Hot banget, herannn gue.
besar gak yah?
pasti sihh jadi pengen megang, ee lo indo?
lah iyaa, lo juga ya?
Xavier mencoba sabar lalu langsung saja memasuki pesawat miliknya, catat MILIKNYA! dan langsung menuju kamar yang di ikuti oleh Allard.
Setelah memastikan tuannya merasa nyaman, ia langsung saja beristirahat di kamar yang lain.
🐥🐥🐥🐥🐥
hiii, omoo lama yah? 😭🙏🏻sorry sorry hehehe
jangan lupa votenya ygy!
LOVE YOU ALL🤍
YOU ARE READING
SUGAR DADDY[ON GOING]
RomanceCERITA SEDANG DI REVISII, MOHON DI MAKLUMI DAN TETAP MENUNGGU YAHH😍🤍🤍 🍁😈[ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA BIAR SEMANGAT GITU DAN JIKA KALIAN SEDANG MEMBACA HARAP TINGGALKAN JEJAK]🍁😈 - - - Dia pria dingin, cuek dan kejam bernama Xavier berusia...