(n) Kpop Lokal.
Penghuni kost tuh kaya Alphabet. Beda huruf, beda cara bacanya.
Beda orang, beda juga sifat nya. Tapi mereka bisa di gambarkan dengan satu kata, Keluarga.
Di sini kita akan mengetahui arti keluarga dan pertemanan yang sesungguhnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sean mengerjap bingung. Ia baru saja keluar dari kamar nya, dan di suguhkan pandangan tak mengenakan.
Di ruang tamu sangat ramai, entah apa yang mereka bicarakan. Yang pasti Kinan dan Luna sedang berada mulut. Dan yang lainnya menyimak.
"Motor gue rusak!" seru Kinan yang dapat ia dengar
"Motor gue juga. Tapi kan dari awal gue udah mau nebeng sama Vino! Lo sama yang lain kek," sahut Luna
"Vino nya belum jawab kalo dia mau gak sama lo, kok lo udah main nge iyain?" balas Kinan
Sampai sini Sean sudah paham apa yang membuat mereka berdua bisa bertengkar seperti ini.
"Kalian kenapa?" tanya Sean, sekedar ingin mencairkan suasana
Sontak mereka semua menoleh ke arah Sean, tak terkecuali Kinan dan Luna.
"Luna pelit banget bang," adu Kinan
Luna mendelik, "Pelit apaan sih njing? Emang dari awal gue udah janji an sama Vino kok! Vin, jawab kek" tutur nya sambil menatap tajam ke arah Vino yang sedari tadi memilih diam
Sean menghembuskan nafas, meneliti siapa yang belum kumpul di sini.
"Panggil Jihan, Mahen, Jeka buat ngumpul" perintah Sean
Rosa berdiri dari tempat duduk nya, lalu pertama-tama ia menaiki tangga untuk menuju lantai dua, kamar Jihan.
Tanpa mengetuk terlebih dahulu, ia langsung menerobos kamar Jihan. Ia melihat Jihan masih berbaring dengan selimut membungkus badan cewek itu.
"Ji bangunnn!" ujar Rosa sambil membuka selimut Jihan secara paksa
Jihan menggeram, merasa terusik dari tidur nya. "Gue gada jadwal, udah sana pergi" ujar nya.
"Ih bukan itu tai. Cepetan bangunnn!" perintah Rosa dengan kali ini ia menarik tangan Jihan sampai sang empu hampir terjungkal dari tempat tidur
Jihan mendengus, lalu menarik tangannya kembali dan berbalik badan memunggungi Rosa.
