8. Kontrofersi mie dan ayam

22 22 5
                                    


Motto Hells Angel's: Gelar bukanlah segalanya

Slogan Hells Angel's: Hingga maut memisahkan kita.

Malam ini tampak sangat gelap karena ketidakhadiran bulan dan bintang di langit. Tapi itu semua tak membuat semangat Richo luntur. Richo dan separuh anggota Heng's sudah tiba di sirkuit yang biasa di gunakan oleh Richo dan Alden untuk balapan motor.

"Dah dateng lo?" Tanya Alden dengan anggotanya yang tiba-tiba saja muncul seperti hantu.

"Seperti yang lo liat." Jawab Richo terkesan acuh sambil berlalu melewati Alden dan PERSEUS.

Alden mengepalkan tangannya, sifat Richo-lah yang membuatnya benci mati-matian. Ia sangat ingin membuat Richo sengsara sampai menangis tersedu-sedu di hadapannya. Tapi takdir Tuhan tak pernah mengabulkan keinginannya.

"Lo liat nggak Rich, tadi mukanya si Alden kutu kupret bengis banget? Kaya abis makan sambel seribu mangkok," Fathan yang berjalan di samping kiri Richo terkekeh sendiri.

Cakra-anggota PERSEUS melihat anak-anak Heng's lalu menghampirinya. "Hells Angel's," dia membaca nama geng yang diketuai oleh Richo yang tertulis di dada sebelah kiri yang ada di jaket rompi.

"Punya motto 'Gelar bukanlah segalanya'." Anak-anak Heng's masih diam memperhatikan Cakra yang berceloteh sendiri. "Kenapa sih lo semua mau aja diperdaya sama ketua lo ini?" Tanya Cakra membuat anggota Heng's emosi. Maksudnya apa Cakra bertanya seperti tadi? Bahkan Richo tak pernah memanfaatkan posisinya untuk sekedar populer, dia adalah ketua yang mengayomi seluruh anggotanya.

"Kita semua nggak pernah tuh ngerasa diperdaya sama Richo, ya kan?" Seluruh anggota Heng's mengiyakan pertanyaan Jevin dengan kompak. "Cakra, anggota PERSEUS yang punya motto 'maju ke depan jangan kelewatan'." Richo menepuk tangannya beberapa kali sambil mengitari posisi Cakra yang sedang berdiri.

"Kalo kelewatan ya puter balik dong, gitu aja kok susah ahmad. Kek cewek, iuhh." Chio memasang wajah sok jijik di depan Cakra. Tawa anggota Heng's berderai di telinga Cakra.

"Kita liat, apa yang bakal gue lakuin ke ketua lo, temen-temen lo, dan termasuk lo." Richo mendorong dada sebelah kanan Cakra dengan keras. Lalu beranjak pergi dari hadapan Cakra diikuti oleh separuh anggota Heng's yang ikut dengannya malam ini.

Satu jam sudah berlalu, sekarang tepat pukul sebelas malam. Dimana Richo dan Alden akan segera memulai balapan motornya.

Dua geng tersebut berjalan dari arah yang berbeda. Richo dan Hells Angel's dari arah barat, Alden dan PERSEUS dari arah timur. Masing-masing ketua dari geng mereka berhadap-hadapan. Richo menatap sengit Alden mengingat kejadian tadi pagi ketika salah satu anggotanya di keroyok. Ia benar-benar merasa terhina.

"Lo dan geng lo yang tadi pagi ngeroyok salah satu anggota gue?" Tanya Richo menatap Alden dengan sorot mata tajam.

Alden terkekeh sinis, ternyata gampang membuat ketua Hells Angel's marah. Cukup membuat salah satu dari mereka terluka, pasti si ketua akan bangkit. "Iya, kenapa?" Alden justru balik bertanya.

"Gue ingetin sama lo, jangan main keroyokan!" Peringatnya membuat nyali Alden sedikit menciut.

"Lo takut?" Tanya Alden lagi membuat seluruh anggota Heng's menertawakan kebodohannya. "Buat apa gue takut sama lo? Gue bisa buat lo hancur dalam sekejap, dan jumlah anggota gue lebih banyak dua kali dari anggota lo." Ucap Richo angkuh dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Yang dikatakan Richo memang benar, jumlah anggota Alden jika disandingkan dengan Richo akan kalah telak karena anggota Richo yang dua kali lipat lebih banyak. Itu menjadikan Alden selalu kalah jika bertarung dengan Richo. Alden juga sedang merekrut beberapa orang untuk dijadikan anggotanya.

Sweet FakboiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang