02 ༘ ꒱ my body's getting reckless...

2.8K 545 242
                                    



killing me softly

02

my body's getting reckless...




Musim gugur telah berakhir.

Bagi kebanyakan orang, hal itu bukanlah perihal. Tetapi untuk dirinya, hal itu adalah sesuatu yang membuatnya sedikit sesak, atau mungkin juga takut.

Karena, di dalam dirinya, Jungkook Fitz Auden menganggap bahwa musim gugur adalah dirinya. Musim gugur adalah musim paling menyenangkan, seolah musim yang mampu menutupi banyak hal dengan daun-daun yang berguguran.

Atau mungkin, bagi Jungkook, musim gugur adalah musim yang tepat untuk berbohong.

Apa yang Jungkook bohongi disini?

Tidak banyak...

Tidak lebih...

Setiap sepulang sekolah, Jungkook akan pergi keluar terlebih dahulu. Bersamaan dengan murid-murid sekelas lainnya, seperti murid kelas lainnya pula. Tak menunggu seperti seseorang, yang selalu pergi menjadi yang terakhir.

Tidak.

Walau Jungkook ingin melakukannya, tapi tidak.

Jungkook akan selalu pergi keluar dari kelas, juga gedung lantai dua dimana kelasnya berada, lalu menuju lapangan parkir sekolah di mana banyak sekali sepeda yang terparkir. Lalu Jungkook akan menunggu seseorang di sana, yang juga akan mengambil sepedanya.

Seseorang itu adalah sahabatnya sejak kecil.

Jungkook ingat, mereka berteman sejak umurnya berumur empat tahun. Dan umur pemuda itu lima tahun dikarenakan perbedaan satu tahun antara mereka. Tapi selama berteman, dikarenakan mereka adalah tetangga baru kala itu, pada akhirnya mereka selalu bersama.

Kemanapun sekolah yang pemuda itu masuki, Jungkook akan ikuti tahun berikutnya.

Karena memang, Jungkook sendiri bukan tipikal orang yang suka berteman. Jungkook hanya berteman dengan siapapun yang bisa mengikuti caranya; yang tak suka menunjukkan banyak emosi dan siapapun itu takkan keberatan.

Dan sahabatnya adalah satu, sejak dahulu.

Walau begitu kontras sekali akan bagaimana sahabatnya itu begitu popular di sekolah. Selain tampan, ramah senyum, menyenangkan, senang bercanda dan bahkan aktif sekali untuk mengikuti perlombaan, dia begitu hebat sekali. Begitu berbeda dengan Jungkook yang lebih sering diam dan hanya fokus pada prestasinya sendiri.

Jungkook sedikit tersenyum, sesaat ketika ia sampai untuk mengambil sepedanya dan ternyata pemuda itu sudah berada lebih dahulu di sana. Lalu dengan permen loli juga cengiran khas dari sahabatnya itu, ia menyenggol bahu Jungkook sambil terkekeh.

"Aku datang lebih dahulu ke lapangan parkir karena sebelumnya aku mau menjahilimu."

"Benarkah?" Jungkook menggeleng pelan dengan tawa kecil. "Mengapa tak jadi?"

Pemuda itu mengedikkan bahu, lalu mendorong sepedanya terlebih dahulu sambil tertawa. "Takut adikku justru membelamu."

Ah, adik.

Ya, adik.

Yang berubah sekarang adalah, bagaimana yang dekat dengan Jungkook sekarang bukan hanya pemuda itu. Namun juga adik kandung dari pemuda tersebut, yang sebelumnya saja tak pernah diketahui olehnya sendiri.

Jungkook masih ingat, musim panas tahun lalu.

Akan bagaimana sahabatnya datang ke rumahnya, lalu tampak sangat kacau dan terkejut. Mengatakan bahwa seorang wanita yang mengaku Ibunya, tiba-tiba memeluk tubuhnya, dan mengatakan akan pindah satu minggu lagi ke rumah mereka bersama dengan anak perempuan alias adik yang tak pernah diketahuinya.

Entah bagaimana cara melupakannya, tetapi pemuda itu benar-benar tak tahu bahwa ia memiliki seorang adik. Tak ada foto di sekitar rumahnya, tak ada bukti bahwa ia pernah memiliki Ibu dan adik, membuatnya tak tahu apapun.

Jungkook mengikuti dari belakang, bagaimana pemuda itu mengawali untuk menuju ke gerbang sekolah. Seperti biasanya, seperti rutinitas setiap harinya, mereka berdua akan menunggu di hadapan gerbang untuk seseorang.

Banyak sekali hal sudah terjadi sejak musim panas tahun lalu.

Benar-benar banyak, sampai bukan hanya berputar di sekitar sahabatnya, tetapi mempengaruhi dirinya pula.

Jungkook diam, menunggu.

Sedangkan sahabatnya memainkan permen loli di dalam mulutnya, juga menunggu, sambil membalas sapaan beberapa murid lainnya yang menyapa, yang tak sengaja melewati mereka untuk pulang.

Benar-benar begitu terkenal pemuda tersebut.

Benar-benar berbeda.

Hingga kemudian, tak lama dari itu, seorang gadis berambut hitam panjang, dengan poni rapi di dahinya berjalan ke arah mereka. Ada senyuman tipis di wajahnya. Berjalan dengan lurus sambil memasukkan tangan ke dalam saku blazernya.

Gadis itu... juga terkenal.

Kurang lebih, terkenal karena kecantikan, status bahkan pesona, bukan keaktifannya.

Gadis itu tak suka mengikuti perlombaan, tetapi setiap jam olahraga, banyak sekali murid lelaki yang sering mengintip dari jendela kelas mereka masing-masing untuk melihatnya. Karena ya, gadis yang merupakan teman sekelasnya itu begitu menarik setiap ia aktif melakukan sesuatu.

Jungkook bisa mengonfirmasinya.

Ketika gadis itu sampai, Jungkook hanya memberikan ekspresi datar.

Sangat berbeda dari bagaimana sahabatnya menyapa adik kandung yang baru dikenalnya satu tahun lalu, seperti Jungkook pula. Sahabatnya itu, selalu tersenyum untuknya.

Jungkook menaiki sepedanya perlahan, seiringan dengan sahabatnya itu mengacak rambut adiknya, yang membuatnya memutar mata sebelum sedikit tertawa. Lalu sahabatnya yang berada lebih depan, segera menaiki sepeda, dan menunggu adiknya untuk naik ke boncengannya.

Memang, Jungkook selalu berada di belakang, tak pernah mau menyusul.

Karena adik dari pemuda itu, mulai menaiki sepeda dengan punggung bertemu punggung. Artinya, membelakanginya, tak menghadapnya. Dan arti lainnya...

...berarti dia menghadap Jungkook selama perjalanan.

Jungkook melihat pemuda itu mulai mengayuh sepedanya, membuat ia mengikutinya.

Jungkook juga melihat, gadis itu tersenyum tipis secara tersembunyi, sambil mengangkat satu alis padanya.

Oh, kekasihnya itu...

Jungkook tahu ini salah tapi, tak pernah ia pikirkan juga bahwa sejak awal musim panas tahun ini, gadis itu sudah menjadi miliknya, di belakang sosok kakaknya tersebut.

Kakak bagi gadis itu...

Dan sosok kakak bagi Jungkook sendiri...

Sial sekali, Jungkook ingin menyentuhnya sekarang.

sayancuuu ayo bantu aku bikin KMS tamat di bulan januari yaaaa 🖤🖤🖤 tolong vommentnya~

biar bulan depan nanti, kalian ketemu sama Devil's Snare awww~

#blackheartforyuri

KILLING ME SOFTLY (TAELIZKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang