17. hari pertama

228 35 8
                                    

warn!! ngerempet ke delapan belas coret tapi gak sampe sih emzz

Ini hari pertama sejak Adit pacaran sama Saviea dan temen-temen yang lain belum tau kalo Adit dan Saviea itu pacaran.

Rasanya Saviea malu banget untuk ketemu Adit setelah kejadian confess kemarin, meskipun mereka sama-sama suka tapi mereka ngerasa sekarang mereka canggung.

"hai, pagi!" sapa Adit agak canggung kemudian ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"p-pagi," jawab Saviea tersenyum kaku, kemudian mereka berjalan beriringan kearah kelas.

"gimana semalem tidurnya? nyenyak?" tanya Adit basa basi.

"adit goblok, ini bukan diri lu sumpah!" maki Adit pada dirinya sendiri di dalam hati.

Saviea tersenyum kaku kemudian mengangguk, agak aneh karena Saviea tau Adit bukan tipikal orang yang senang basa basi.

Sepanjang jam pelajaran, Adit hanya fokus ke arah Saviea, ia tersenyum sendiri kemudian terkekeh pelan sembari melihat berbagai ekspresi Saviea saat mencerna apa yang guru terangkan di depan.

"Adit, kamu perhatiin ibu ga sih?" tanya bu Astri yang melihat ke arah Adit, namun Adit masih fokus pada gadisnya.

"Adit!" panggil bu Astri, namun Adit tetap memperhatikan Saviea diam-diam.

Murid kelas mengarahkan pandangannya ke Adit yang senyum senyum melihat Saviea, termasuk Saviea sendiri yang melihat ke arah Adit.

Saviea menunduk sebentar karena malu kemudian menghela nafas, membuat eye contact dengan Adit dan mengarahkan Adit untuk melihat bu Astri yang sedari tadi memanggilnya.

"Aditya Sunwoo Sanjaya!!" tegas bu Astri, Adit enggan melihat gurunya sampai tiba-tiba sebuah penghapus papan tulis mendarat tepat di kepalanya.

"Anjing siapa yang-" misuh Adit terpotong saat melihat gurunya menatapnya horor, termasuk anak satu kelas yang menertawakannya.

Saviea menunduk malu dan menggelengkan kepalanya, Adit menunjukkan cengiran bodoh khasnya.

"kamu perhatiin apa sih sambil senyum-senyum kayak orang gila gitu?" tanya bu Astri. Adit menampilkan senyuman bodohnya lagi.

"hehe, engga bu," jawab Adit.

"perhatiin Saviea tuh bu dia!" teriak Arta mengompori.

"iya bu! Adit kan suka sama Saviea dari dulu!" ucap Eric menambahi membuat satu kelas berteriak "cieeee."

"duh Adit, kalo suka ya tembak dong jangan cuman diperhatiin dari jauh gini." ucap bu Astri.

dalem hatinya Adit, dia bilang gini, "sok tau ni ibu-ibu, orang gue udah jadian juga."

ckck, berdosa kamoeh dit .egk

satu kelas sih cuman cie-cie aja.

"adit ga biasanya liatin saviea gitu bu, pasti dia udah jadian tuh!!" iner Devan.

Saviea ngeliatin Devan sinis terus bilang, "jancok." pelan gitu, kan devan duduk di depan Saviea.

"CIEEEEE CIEEEEE," ucap si Langit yang bagian lalala yeyeye doang padahal gatau apa-apa.

tanpa mereka sadari, ada satu sosok yang terdiam, lihat ke arah mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

.

bel pulang sekolah berbunyi, ini sudah waktunya Saviea mengganti peran menjadi seorang ibu untuk Jilan, memang lelah, tapi Saviea menikmati setiap detiknya, ia tidak mengeluh tentang Jilan, begitu pun dengan Adit, intinya Adit akan berusaha keras agak ia bisa memiliki Saviea seutuhnya.

Keluarga Dadakan - Kim Sunwoo [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang