Meet

424 57 3
                                    

🌼
.
..
...

Hari ini adalah, hari yg ditunggu oleh seorang gadis yg bernama Mikasa Ackerman.

Sekarang ia adalah seorang mahasiswi, bukan lagi siswi sekolah. Ini adalah hari pertamanya masuk kampus, ia sedang bersiap siap untuk hari pertamanya ini.

Apakah ia akan bertemu dengannya?.

Kini Mikasa sudah berada di depan gerbang kampus, dengan tekad bulat ia masuk sembari mengedarkan pandangan ke seantero kampus yg luas. Sebenarnya kampus akan dimulai 30 menit lagi, ia sengaja berangkat lebih awal, karena di samping semangat nya di hari pertamanya, ia juga ingin segera melampiaskan kerinduan nya pada seseorang yg sudah berpisah bertahun tahun.

Mikasa pergi mengelilingi gedung, sampai di taman belakang, ia berhenti sejenak seraya berpikir betapa cepat nya 1 tahun itu.

Tiba-tiba pandangan nya jadi gelap, ada sesuatu yg menutupi mata nya. Ia tersentak akan hal itu, Mikasa ingin berteriak, namun ia urungkan niat nya itu.

"S-siapa i-ini,?!" Mikasa sedikit meninggikan suaranya, dan tangannya berusaha menyingkirkan sesuatu yg menutupi matanya. "L-lepaskan! Kau siapa!?" Mikasa masih berusaha menyingkirkan penghalang pandangan nya itu, namun nihil, ia tak kunjung berhenti melihat pemandangan hitam, karena penghalang tersebut.

"Hussh... jangan teriak begitu, aku tidak jahat kok!" Orang yg menutupi matanya dengan tangan itu lantas berkata dengan lirih di telinga Mikasa, ia sedikit geli karenanya. "Lepaskan..." Mikasa masih saja memohon, ia dengan susah payah menyingkirkan nya. "Kau ingat?" Orang itu tiba tiba bertanya kepada Mikasa, lama lama suara orang tersebut terdengar sangat familiar bagi nya. Ia mencoba memutar otak nya, berusaha mengingat 'siapa kah dia', Mikasa mengatur detak jantung nya, ia harus tenang untuk berpikir.

'Apa jangan-jangan?!'

Mikasa berinisiatif bahwa dia lah yg ia cari, tapi bagaimana kalau dia adalah orang jahat. Mikasa masih dibuat bingung dengan jalan pikiran nya.

Orang itu berhenti menutupi mata Mikasa, tiba-tiba dengan gerakan cepat, orang itu melingkarkan tangannya pada pinggang Mikasa, lagi lagi ia terkejut dengan tindakan itu, Mikasa merasakan bahwa pelukan itu semakin erat, karena mata nya yg sudah tak tertutup apa pun, ia segera menoleh sebisa mungkin untuk melihat wajah orang itu.

"Aku rindu, Mikasa..."

Mikasa diam mematung mendengar nya, kepingan memori di benak nya kini telah lengkap. Rasa rindu nya akan segera hilang. Perasaan bahagia, haru, dan terkejut bercampur jadi satu.

"Kau kah itu, Eren?" Mikasa menyentuh tangan yg melingkar di perutnya, dengan sangat yakin Mikasa menanyakan nya.

Seketika tangan yg tadi memeluknya itu lepas, membuat Mikasa langsung membalikkan badan nya.

Mata zambrut yg menatap nya itu mengingatkan nya dengan masa lalu, rambut coklat panjang yg diikat kebelakang membuat perubahan yg sangat drastis, pakaian yg rapi.

Itukah dia?

Keduanya masih saling menatap, takdir apa yg mempertemukan nya kembali, setelah sekian tahun berpisah. Mereka masih saling mengingat, takdir tuhan memang sempurna.

Manik hazel Mikasa masih terus menatap, sampai Eren membentangkan tangan nya memberi isyarat 'peluk?' Eren menyunggikan senyum hangat nya. Dengan cepat Mikasa memeluk Eren, ia memejamkan mata nya, menghirup aroma khas yg menguar dari badan Eren.

"Eren! Aku tak percaya!" Senang? Tentu saja, ucapan Mikasa dulu ternyata benar terjadi, yg berpisah pasti bertemu, entah itu lama atau sekejap, melepas rindu nya dengan seseorang yg di sayangi.

Longing Love [EreMika]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang