Jaeger Family

378 52 2
                                    

🌼
.
..
...

Kediaman Jaeger

Mikasa sedang berbincang dengan Carla, di ruang tamu. "Ibu, seperti nya, ada mobil nya bang Zeke didepan?" Ucap Eren yg datang ke ruang tamu dari arah depan, "iya, benar" jawab Carla "lah? Dimana dia?" Eren dibuat bingung dengan jawaban Carla, "dia di lantai dua bersama istri nya dan Falco" kini Carla memperjelas ucapan nya, Eren pun pergi untuk bertemu kakak nya itu.

"Oh ya, sampai dimana kita tadi, Mikasa?" Carla melanjutkan obrolan nya dengan Mikasa.

"Um, apa ayah sedang bekerja?" Mikasa bertanya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri, namun atensi nya tak menemukan sosok ayah yg ia cari, "kau benar Mikasa dia sedang bekerja, belakangan ini dia sering pulang larut malam kadang juga pagi. Aku tahu jadi dokter bukanlah hal yg ringan, jadi maklum saja." Carla terkekeh diikuti Mikasa yg tersenyum manis.

"Ibu, dulu waktu kak Levi menikah aku melihat ada anak lelaki kecil yg bersama kak Zeke, apa dia anak nya kak Zeke?" Carla memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Mikasa, dan atensi nya menatap mata Mikasa yg sesekali beredar ke sembarang arah. "Iya, kau tidak tahu?" Mikasa merasa malu mendengar jawaban Carla itu, " i-iya aku tak tahu karena, teman teman kak Levi lebih besar dariku jadi nya aku hanya bisa kenal saja, tidak pernah berbincang dengan mereka, kalau boleh tahu siapa nama istrinya kak Zeke?" Mikasa menjelaskan alasannya panjang lebar dan Carla masih setia mendengarkan.

"Nama nya Pieck Finger, dan anaknya-" belum juga selesai dengan kalimat nya, Carla tersentak saat ada anak kecil yg berlari kearah nya, berlari dengan berlinang air mata.

"Nenek…  mama hilang huhu…" kata anak itu memelas, "Falco, kesini lah… coba katakan baik baik…" anak bernama Falco itupun duduk di pangkuan Carla, neneknya.
"T-tadi a-ada di kamar bersama Falco terus h-hilang huaaaa!!…" Falco semakin histeris bukannya semakin tenang. "Makanya Falco jangan main hp terus, tuh kan mama pergi…" Carla menasehati Falco yg sesenggukan, "mungkin sedang bersama, paman Eren…" Carla mengusap pipi Falco yg basah karena air mata, "p-paman Eren?" Kini wajah Falco menjadi lebih antusias, lalu ia menoleh ke arah Mikasa yg duduk di sofa di hadapan nya dengan sekat meja kayu yg tampak sesuai dengan nuansa rumah nya. "Dia siapa nek?" Falco mengacungkan jari telunjuk nya ke arah Mikasa, yg di tunjuk pun tersentak lalu mengerjapkan mata nya beberapa kali.

"Nama nya tante Mika!, Cantik bukan?" Jawab Carla dengan nada sangat riang, "cantik, tante cantik Falco suka!" Falco menunjukkan wajah sumringah nya ke arah Mikasa dengan hidung yg ingusan. Falco turun dari pangkuan Carla lalu, berjalan menuju Mikasa, dan Falco pun merentangkan kedua tangannya, Mikasa paham maksud Falco, ia ingin di gendong. Entah sihir apa yang menyelimuti Mikasa sehingga banyak anak kecil yg ingin di gendong oleh nya. "Hei Falco bersih kan dulu ingus mu itu!" Carla memberikan beberapa lembar tisu kepada cucunya itu, Falco pun mengambilnya, lantas memberikan nya kepada Mikasa, "tolong, tante" kini giliran Falco yg bertingkah seperti anak kucing yg manja sekali. "Ya ampun kau manja sekali Falco…" Carla menepuk dahi nya, Mikasa mengelap hidung Falco dengan lembut, layaknya seorang ibu.

"Kau ingin tante gendong?" Mikasa bertanya dengan sangat ramah dan sangat lembut. "Iya!" Jawab Falco antusias. Mikasa menggendong nya "Falco ingin kemana?" Mikasa bertanya lagi sambil berjalan "paman Eren!" Ucap nya dengan penuh semangat, "baiklah" Mikasa menuju tangga yg akan membawa nya ke lantai dua tempat Eren berada.

Carla hanya menghela nafas saat melihat Falco di gendong oleh Mikasa.

"Paman Erennnnn!!" Falco berteriak hingga membuat Mikasa hampir kehilangan keseimbangan nya, Mikasa menurunkan Falco dan anak itu pun berlari kearah Eren "Falco!" Eren memeluk Falco dengan semangat, "Paman aku tadi di gendong sama tante cantik itu!" Ucap Falco sambil menunjuk ke arah Mikasa, Eren menatap Mikasa yg hanya diam berdiri itu sekilas lalu  berkata kepada Falco "kau tahu siapa namanya?"

Longing Love [EreMika]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang