YOU (N)EVER KNOW

🍒 | Chapter 03

🍒YOU (N)EVER KNOW🍒

[ CHAPTER 3 ]

– I Know You –

🌻

🌻

🌻

"Si-siapa?"

Lisa berbalik, samar-samar penglihatannya sedikit kembali walau Lisa belum bisa melihat segalanya. Masih buram, hanya cahaya saja yang dapat Lisa lihat. Seperti saat ini ketika ia sedang memakai resleting dress yang melapisi tubuhnya lalu kilatan cahaya muncul saat seseorang membuka gorden jendela.

Itu Jungkook, pria itu sedang membuka jendela supaya terjadi pergantian udara lama dengan yang baru. Pria itu tersenyum mendengar suara Lisa, ini minggu ke delapan mereka bersama. Jungkook berjalan menghampiri Lisa, memberikan tepukan lembut pada puncak kepala gadis itu.

Lisa tersenyum, "Kau disini?" Wajahnya tampak senang dan sumringah. Tangannya terulur ke depan mencari sesuatu, Lisa mendapatkan lengan Jungkook lalu menyentuhnya, memegangnya lembut. "Aku menunggumu dari tadi" Sambung Lisa, maju selangkah dan mengangkat tangannya–menyapukan jemarinya pada wajah Jungkook.

Jungkook tersenyum, meraih telunjuk Lisa lalu mengecup ujungnya. Membawa kedua telapak tangan terbuka gadis itu menyentuh kedua pipinya, mungkin sebentar lagi Jungkook harus pergi setelah penglihatan Lisa berangsur membaik.

"Aku bisa melihat cahaya tapi aku masih belum mendengar apa-apa, sudah lama aku tidak melihat wajahmu. Kau sangat sibuk–ehm maksudku..." Lisa mengatupkan bibirnya rapat, tepat saat Jungkook mengangkat satu alisnya terlihat bingung.

"Sibuk? Taehyung selalu sibuk? Bukannya Lisa selalu bilang kalau Taehyung bersamanya, setiap hari?" Karena tau Lisa masih belum bisa mendengar, Jungkook bergumam mencari kesimpulan ditambah dengan perkataan Lisa yang menggantung membuat Jungkook sedikit curiga (?)

"Aku mau melihat jendela" Ujar Lisa berpindah memegang lengan Jungkook, mengapitnya dan memeluknya erat.

Jungkook tersenyum, tanpa perlu menjawab ia membawa Lisa ke dekat jendela. Melihat matahari pagi yang masih malu-malu terbit, mengintip beberapa kali. Lisa bisa melihat cahaya, ah ini salahnya sendiri. Lisa tidak hati-hati karena terlalu senang malam itu, tetapi sayangnya ia malah membuat dirinya rusak begini.

Gadis itu menunduk, menggigit bibirnya gugup sedangkan tangan kanannya menjalar ke punggungnya guna mencari sesuatu yang tersembunyi dibalik rambut panjangnya–sehingga pergerakkan tangannya menurunkan resleting dressnya tidak terlihat sama sekali.

"Ehm..anu, bi-bisa tolong aku?"

Suara Lisa membuat Jungkook menoleh, wajahnya jelas sekali menunjuknya kalau ia ingin membalas ucapan Lisa sayangnya percuma karena gadis itu tidak bisa mendengarnya juga.

Jadi, inisiatif datang saat Jungkook meraih kedua tangan Lisa dan meletakkannya dipipi lalu mengangguk. Lisa tersenyum dan berterimakasih, gadis itu berbalik memunggungi Jungkook serta menyibak rambutnya.

"Resletingnya tersangkut, bisa tolong naikkan?"

Jungkook memalingkan wajahnya, ia merona. Mengipasi wajahnya sendiri dengan telapak tangan terbuka saat melihat punggung putih mulus Lisa tanpa ada kaitan bra, sepertinya gadis itu tidak memakainya. Tentu saja dalam kondisi seperti ini Lisa kesulitan memakai pengait bra.

"Demi Tuhan pikiranku aneh-aneh!" Jungkook mencebik, merasa kesal. "Berarti jika Lisa seterbuka ini saat bersama Taehyung, mereka...mereka juga sudah—"