Ten sudah bekerja di suatu perusahaan selama tiga tahun.
Karena kinerjanya yang sangat baik, dia dipindahkan ke kantor cabang dengan posisi yang lebih tinggi.
Namun, ia mendengar bahwa calon atasannya adalah seorang yang sangat disiplin, tegas, dan dingin.
Ia mendengar dari teman-teman di kantor lamanya bahwa calon atasannya itu tidak pernah tersenyum pada rekan kerjanya apalagi bawahannya.
Memulai harinya di kantor baru, Ten datang sangat pagi, dengan maksud agar ia dapat sedikit beradaptasi sebelum bertemu bos galaknya itu.
Saat tiba di ruangan, ia melihat seseorang sudah duduk di salah satu kursi di ruangan itu.
: Selamat pagi.
: Hai, selamat pagi. Kau karyawan baru ya?
: Iya. Namaku Ten.
: Aku Taeyong.
: Kau sudah lama kerja disini?
: Lumayan lama sih, sudah 5 tahun.
: Wah, betah ya. Katanya bosnya galak.
: Dengar darimana?
: Banyak yang bilang gitu. Sudah tua ya?
: Cukupan sih, tapi yang jelas dia masih single.
: Oh mungkin itu sebabnya dia galak.
Tidak ada penyaluran 😆
: Kau ada-ada saja.
: Eh, kau datang pagi sekali. Sudah sarapan?
: Kenapa? Mau menawariku sesuatu?
: Kau mau berbagi bekal denganku?
: Kalau kau memaksa.
: Aku tinggal sendiri, jadi aku cuma membawa
sandwich. Nih, ambilah.Saat Taeyong hendak mengambil sandwich dari kotak makanan Ten, seorang karyawan masuk ke ruangan itu.
: Eh, Bapak Taeyong, selamat pagi.
Karyawan tersebut membungkuk.
Ten heran memandangnya.
Ia pun bertanya.
: Kenapa dengan teman sekantor saja sampai
membungkuk begitu?
: Kau tidak tau?
: Tidak tau apa?
: Beliau atasan kita. Bapak Lee Taeyong.Ten memandang Taeyong yang sedang tersenyum.
Taeyong yang melihat wajah Ten yang merah padam, mengulurkan tangannya dan berkata
: Aku masih tetap boleh makan sandwich mu?
Ten memegang tengkuknya sambil meringis.
: Silahkan Pak. Semua sekalian juga boleh.
: Kau kan belum sarapan.
: Eh...
: Oya, pak bos galak minta kamu nanti ke
ruangannya ya, setelah sarapan.Taeyong berlalu sambil mengedipkan sebelah matanya.
Habislah kau Ten 😀
THE END
YOU ARE READING
Daily "Taeten" Things
FanfictionIt's about taeten. As couple. As friends. As parents. As enemies. As lovers. As crushes. As neighbors. It's just about taeten.